Kamis, 31 Desember 2015

Air Mata Pedagang Terompet

Kira-kira dua atau tiga hari yang lalu aku melihat berita mengenai terompet yg terbuat dari kertas yg berisikan ayat-ayat kitab suci.

Bersama secangkir kopi, ku coba renungkan permasalahan ini. Usut punya usut ternyata kertas-kertas tersebut merupakan limbah dari sebuah percetakan.

Banyak orang yg menyatakan hal ini adalah sebuah penghinaan dan penistaan. Teringat dibenakku tulisan bang Denny Siregar (dennysiregar.com), bang Denny Siregar berkata bagaimana perasaan sang penjual terompet ketika dagangannya yg tentu dimodalinya dengan uang disita pihak kepolisian. Bagaimana wajah anak dan isterinya ketika tahu tidak ada uang tambahan di tahun baru ini bahkan modal yg mungkin boleh pinjam pun tertelan? Terbayang diwajahku wajah kecewa dan sedih mereka.

Lebih dalam kucoba renungkan bagaimana Sang Maha Pengasih menyikapi hal ini. Mungkinkah Sang Maha Pengasih akan murka ketika ayat-ayatNya yg tertulis pada secarik kertas menjadi sumber rizky bagi umatNya yg kekurangan? Tidak kurasa tidak...

Ketika anda dan saya mungkin sedang bergembira menyambut tahun yang baru dengan segala kemeriahan, mereka para pedagang terompet bekerja keras dengan penuh harap mendapat sedikit rizky untuk keluarganya, tapi apa daya semua modal sudah tersita karena kesombongan dan keangkuhan oknum-oknum sok suci yg mengaku sebagai umat TUHAN. Mungkin mereka saat ini dpt berteriak lantang "TUHAN sudah kujaga namaMU dari mereka yg berusaha menghinaMU". Namun terbayangkah dl hatimu mereka para pedagang terompet yg juga umatNya menjerit pilu, "TUHAN aku hanya ingin membahagiakan mereka sedikit saja di tahun baru ini. Aku tidak minta kemeriahan dan kemewahan, aku hanya minta sedikit kelebihan satu tahun sekali dengan berjualan terompet".

Sebuah pertanyaan terakhir yg belum terjawab, kemanakah kira2 terompet2 hasil sitaan itu? Apakah akan berakhir di tempat pembuangan sampah, terbakat menjadi abu, atau menjadi bubur kertas dan kemudian di daur ulang menjadi kertas putih lagi yg entah akan digoreskan kalimat apa... Akankah menjadi lebih mulia kertas2 bertuliskan ayat2 itu daripada menjadi rizky bagi umatNYA yg mau bekerja keras untuk menafkahi keluarganya yg kekurangan?

Sudahlah nasi sudah menjadi bubur, tak ada waktu lagi. Detik2 pergantian tahun semakin dekat. Semoga tahun depan rizky para pedagang terompet tersebut menjadi lebih baik. Satu yang perlu kita ingat, berpikir dengan hati sebelum bertindak.

TUHAN Sang Maha tidak perlu kau bela. Kemuliaan TUHAN tidak akan hilang atau berkurang sedikitpun meskipun kau tidak membelaNya. Sebab TUHAN lah Sang Pembela, pembela bagi umatNya yang mengasihiNya dan sesamanya dengan segenap hati.

Selamat menjelang TAHUN BARU 2016. KiraNya TUHAN memberkati anda sekeluarga.

Senin, 28 Desember 2015

Di Doa Ayah Namamu Disebut

Pagi ini sebuah kalimat dlm syair lagu rohani yg menemani kesendirianku berkendar menggetarkan hatiku. "BAPA pegang tanganku, aku rindu diam di dalam baitmu" itulah sepatah kalimat yg mengusik hati dan pikiranku. Namun bukan hanya soal kerinduan ku untuk dekat dengan BAPA ku di Surga, tapi terbayang olehku kerinduan kedua anakku dekat denganku sebagai seorang ayah.

Terlintas rutinitas keseharianku dan ternyata kusadari hanya sedikit sekali waktu berkualitas untukku bersama dengan mereka.

Saat matahari mulai merambat naik menerangi hari, aku sudah bersiap untuk mencari rejeki untuk keluargaku. Saat itu kedua anakku masih terlelap. Hanya sebuah salib yang kugoreskan didahi mereka sambil berbisik pelan ditelinga mereka "JESUS bless u, daddy love u so much"

Ketika mentari mulai beringas dengan teriknya, kusempatkan untuk pulang sejenak. Namun ketika itu kedua anakku kembali asik dengan botol2 susunya dan terlelap. Belum sempat mereka terbangun memelukku aku sdh harus kembali kepada aktivitas kerjaku.

Saat mentari mulai meredupkan sinarnya hingga akhirnya menghilang berganti malam kutancap gas untuk segera kembali ke istana kecilku untuk melepas penatku. Tiba di istana kecilku belum sempat kuparkirkan kendaraanku sdh terdengar sayup2 suara malaikat2 kecilku menyambut "daddy... daddy..."

Hanya sebuah pelukan dan kecupan yg kuberikan. Kepenatan hari ini blm reda segera setelah makan malam aku duduk diteras dengan secangkir kopi dan sebatang rokok menyala. Kusuruh isteriku menutup pintu dan melarang malaikat2ku keluar menghampiriku agar asap rokok ini tidak mereka hirup. Rupanya lelah ini tidak segera reda dan ketika lelah ini reda kulihat kedua malaikatku sudah kembali terlelap. Ya... waktu sdh mengarah keangka sebelas, terlalu larut untuk mereka menungguku melepaskan lelahku. Ah... betapa egoisnya aku.

Aku hanya mampu menatap mereka dan kembali menggoreskan salib dengan ibu jariku didahi mereka sebagai tanda berkat diiringi ucapan syukur dan doa2ku menutup hari ini.

Dalam hatiku berkata "nak maaf, maafkan daddy yang tidak peka dengan kerinduan kalian untuk bermain bersama daddy. Namun ketahuilah nak dalam doaku nama kalian yang pertama daddy sebut. Semoga salib-salib yang tiap hari daddy goreskan menjadi berkat untuk kalian agar menjadi lelaki2 yang kuat namun tidak egois sepertiku. Daddy berjanji akan lebih banyak waktu untuk kalian. Sebab waktu begitu cepat dan penyesalan akan selalu datang terlambat. Ketika kata maaf tak lagi tepat tak ada lagi yang dapat ku perbuat. Saat ini selagi masih ada kesempatan daddy berjanji berubah. Tidak ada lagi kopi dan rokok diteras untuk melepas penat. Tidak ada lagi gadget menyala sebelum kalian puas bermain denganku. Tawa, pelukan dan kecupan kalian lebih dari cukup untuk melepas segala lelah dan penatku."

Tak terasa dipelupuk mataku mulai menggenang air mata tanda penyesalanku. Kutancap gas sambil berjanji hari ini aku pulang lebih cepat dan bermain bersama kedua malaikatku. "Daddy love u both, semoga TUHAN mengampuni daddy karena belum menjadi ayah yg baik untuk kalian dan semoga TUHAN telah membalut kerinduan kalian selama ini."

Senin, 21 Desember 2015

DUA PARCEL TERISTIMEWA 2015

Minggu kemarin dua buah parcel datang ke rumah saya. Entah mengapa dan bagaimana kedua parcel yg saya sebut teristimewa ini datang dihari yang sama. Mengapa kedua parcel ini istimewa bagi saya, begini ceritanya...

Parcel pertama berasal dari seorang kolega saya dan yg kedua dari sahabat saya semasa kuliah. Parcel pertama berisi kue2 kering dan coklat yg disusun begitu cantik. Namun anehnya pada kartu yg tertempel hanya tertulis nama saya dan nama pengirim tanpa ucapan apapun. Parcel kedua berisi kue2, minuman ringan, dan lagi2 coklat kesukaan saya dan tidak ketinggalan ada boneka santa claus yg lucu di dalamnya yg jika ditekan perutnya bisa berbunyi "hohoho merry Christmas and happy new year". Terselip juga sebuah kartu ucapan selamat natal yg sangat cantik. Didalamnya tertera nama sahabat saya.

Memandangi kedua parcel tsb ada sesuatu yg mengusik pikiran saya. Mungkin karena sedang ramai2nya topik mengenai halal atau haramnya memberikan ucapan selamat natal, sebab kedua teman saya ini beragama islam. Saya pun teringat saya blm mengucapkan terima kasih kpd mereka.

Pertama saya telp pengirim parcel yg pertama.
Setelah 3 atau 4 kali nada sambung berbunyi telp pun diangkat...

R (saya) : "Assalamualaikum pak hajiii..." saya mengucapkan salam kepada beliau. Ya... kolega saya ini seorang haji dan saya memang terbiasa mengucapkan assalammualaikum kpd teman muslim saya.
H (kolega saya) : "Waalaikumsalam pak..."
R: waduh apa kbr pak haji, gmn sehat? Saya mau laporan aja nih parcelnya udah sampe. Pake repot2 segala.
H: Alhamdulillah pak. Ah nggak kok pak. Gak repot kok. Kbtln tmnnya anak saya yg kecil usaha begituan.
R: Wah.. makasih banyak pak. Tp ngomong2 dlm rangka apa nih?
H: hahaha (kolega saya tertawa dengan tawa khasnya)... dalam rangka menjaga persahabatan aja pak. Di parcel emang saya gak tulis apa2, soalnya ada yg blg ngucapin selamat natal haram ada yg bilang kaga. Saya antara takut dosa sama kepengen membalas parcel bapak tahun lalu. Haha... maaf ya pak saya ga tulis ucapan apa2, abis takut salah.
R: Hahaha... jd ini dlm rangka natalan nih?
H: hahaha.... pokoknya saya pengen ngirim aja pak. Semoga bs menambah kebahagian bpk dan keluarga dlm merayakan hari raya keagamaan bpk.
R: iya pak pasti. Saya senang banget kok. Orangnya udh lama gak nongol eh parcelnya nongol. Sering2 aja pak haji... ntar kalo parcelnya bikin dosa saya yg tanggung dah dosany.
H: Hahaha bisa aja. Iya insyaallah sering2 saya kirimin tiap tahun.
R: haha... saya bercanda kok pak. Tp kl ditanggapi serius sih alhamdulilah hehe. .
Dst....

Setelah menelpon pengirim parcel pertama saya kemudian menelpon pengirim parcel kedua. Sahabat saya yg satu ini keturunan arab betawi. Biasa saya panggil habib karena konon katanya keluarganya masih keturunan Muhammad SAW. Kira2 begini pembicaraan saya dengan sahabat saya yg satu ini...
HB (habib): woii brader ape kabar lo. Kemane aje kaga pernah main ke toko (kebetulan hopeng/sahabat saya ini punya toko permata di kawasan batu ceper jakarta. Memang dulu saya sering mampir ketokonya kl kbtln lewat daerah gajah mada. Tapi sdh hampir 1 thn ini saya blm sempat mampir).
R (saya): ah ngagetin aja lo bro, blm sempat assalamualaikum udh wai woi wai woi... btw maksih bro parcelnya. Itu sinterklasnya lucu banget. Langsung dibajak sama anak gw yg gede.
HB: Yoi bro sama2. Pas liat di mall gw inget lo. Sinterklasnya mirip banget sama lo hahahaha.... jd gw kirimin dah
R: sialan lo, gw udh diet. Seksi gw skr mah. Btw lo gpp ngirim parcel natal ke gw. Tar dosa lo... bisa disweeping F*I toko lo kl ketauan ngucapin met natal sm krm parcel.
HB: Ah Islam gw mah ori bro. Kaga maen yg begituan. Lagian kl emang ternyata beneran dosa biarin dah yg penting ente seneng nerimanya. Lagian ane yakin brader pahala ane nyenengin hati sohib lbh gede dr dosa yg harus ane tanggung gara2 ngucapin slmt natal ke elo.

Saya tersenyum simpul mendengar jawaban sahabat saya tsb. Ah alangkah indahnya perbedaan. Benar kata sahabat saya, sebuah kebaikan yg membuat orang lain tersenyum lebih berarti dihadapan TUHAN.

Saya yakin dan teramat yakin saat ini SANG PENCIPTA pun sedang tersenyum bahagia melihat ciptaannya yg berbeda2 ini bisa bersatu dalam sebuah kata, yaitu KASIH.

Selamat merayakan hari Natal dan tahun baru. Semoga kasih TUHAN selalu membelai lembut hati anda dan menyiraminya dengan kedamaian. GBU all