Yang terhormat Bpk.Basuki Tjahaja Purnama, salam damai sejahtera.
Perkenalkan saya seorang "mantan" warga Jakarta. Saya lahir si Jakarta dan besar di daerah Grogol Jakarta Barat. Saya habiskan masa kecil saya hingga kuliah di kota tercinta Jakarta.
Meskipun saat ini saya hanya menjadi tetangga Jakarta dan sudah tidak ber KTP DKI lagi, saya masih sering beraktivitas di Jakarta. Mulai dari mencari sesuap nasi, kongkow bareng teman (bukan kongkow di alexis atau spa di malioboro ya hehe) hingga mencari makanan favorit saya (saya ini bakmi lovers dan nasi campur maniac loh). Jakarta selalu menjadi tempat nongkrong favorit saya, kl koh Ahok (mohon izin saya panggil koh Ahok aja biar akrab ya) hobby ngopi , harus cobain kedai kopi tekkie di pancoran , es kopinya ajib dan ga pake sianida. Bakmi B2 di dekat lokasari jg mantap koh.
Yup... DKI memang tidak ada duanya. Tapi terpaksa saya harus tinggalkan DKI karena pada masa itu kondisinya semakin kusut dan waterboom gratis tiap tahun 2xnya itu bikin kaki saya gak mulus lagi wakakak...
Tapi hati saya tetap berada di DKI bahkan beberapa tahun lalu sebelum anda dan pak Jokowi memimpin DKI saya pernah mengajak isteri untuk mudik ke Jakarta dan isteri saya dengan tegas berkata "no... no...muacet poll" katanya.
Beberapa tahun ini saya perhatikan progress perubahan kota Jakarta. Perlahan tapi pasti Jakarta berubah. Kotu (kota tua) yg dulu semrawut sekarang lebih tertata, kali angke yg juorok sekarang lebih baik. Yah... macet sih masih, masih ada beberapa masalah juga yg belum selesai. Tp lebih baik maju selangkah daripada diam ditempat atau bahkan mundur.
Sejak anda pimpin DKI jujur saja saya iri dengan warga DKI. Mungkin memang belum seperti diluar negri sana yg benar2 bersih dan bebas macet. Tp saya yakin jika anda yg pimpin someday kita pasti sampai disana. Sampai pada tujuan kita bersama DKI bersih, bebas macet, bebas banjir dan yg terpenting bebas koruptor.
Sejujurnya saya memang rindu kembali ke Jakarta. Ada rencana membeli kembali rumah masa kecil saya di Grogol, tinggal disana bersama anak isteri saya sambil menyaksikan progress perkembangan DKI menjadi kota impian. Saya sungguh berdoa agar cita2 saya ini bisa tercapai. Bukannya lebay tapi saya memang rindu Jakarta. Rindu suara tukang sate lewat di malam hari, rindu makan mi tek tek yg masih lewat hingga larut malam, rindu makan sekba yg sering lwt dpn rumah. Sekarang saya tinggal dicluster boro2 tukang sate, jam 10 malam aja paling yg lewat pak satpam ngiter naek motor. Pak satpam kan gak nolong perut saya yg keroncongan. Yah semoga TUHAN mengizinkan saya kembali ke Jakarta dan kalau anda yg pimpin DKI hingga DKI bebas macet dan banjir, isteri saya pasti ikut hehe...
Saya kagum dengan niat baik koh Ahok dan semangat koh Ahok memperbaiki DKI. Niat baik koh Ahok sudah terbukti dan semakin terbukti ketika anda memilih jalur independent sebagai langkah anda menuju DKI 1 pada pilkada tahun depan. Pilihan ini membuktikan anda tidak rela menjual rakyat DKI untuk kepentingan parpol. Saya salut kepada "teman Ahok" yang selalu mendukung anda dengan tanpa syarat (hanya satu syaratnya Jakarta HARUS jadi lebih baik). Saya juga angkat jempol untuk Nasdem yg mendukung anda tanpa syarat (semoga memang betul tanpa syarat).
Ketahuilah pak, saya, teman ahok di DKI dan teman ahok lain yg bukan warga Jakarta senantiasa mendukung anda dengan doa. Saya tdk bisa memberi KTP saya untuk mendukung anda maju dari jalur independent namun saya selalu mendukung anda dalam doa dan share via sosmed untuk mengajak warga DKI mendukung anda dengan memberikan KTPnya.
Saya yakin TUHAN menyertai langkah anda. Anda tidak akan pernah berjalan sendiri. Kami akan selalu siap berjalan bersama anda meskipun badai menghadang langkah kita. Oleh karena itu tetaplah menjadi Ahok yang sama. Ahok yang jujur dan bertutur kata tegas hingga terasa pedas bagai sambalado di hati para koruptor. Ahok yang berani pantang mundur hingga membuat lawan anda kocar kacir.
Akhir kata mengutip dan mengedit lirik slank "di hati dan lidahmu kami titipkan masa depan kami di Jakarta ini. Jangan ragu jangan takut aral menghadang bicaralah yang lantang koh Ahok"
Terima kasih untuk kesetiaannya kepada warga DKI dan memilih berjuang bersama kami para "teman Ahok"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar