Jumat, 30 September 2016

Ketika Terdakwa Bernyanyi (Sidang Jessica)

Sidang kasus Jessica Kumala Wongso ke-27 menyita perhatian publik. Dari sudut pandang saya pada sidang pemeriksaan terdakwa, Jessica menjawab dengan cukup tenang, cerdas dan lancar. Terdakwa memang berulang kali menyatakan "tidak tahu" dan "tidak ingat" atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, namun saya memaklumi. Beberapa pertanyaan memang tidak major untuk diingat, misalkan posisi gelas, posisi sedotan, dan hal kecil lainnya. Beberapa pernyataan yg menyangkal BAP sebelumnya adalah suatu hal yg wajar, mengingat adanya tekanan psikologis dari lingkungan maupun secara verbal ketika BAP. Namun yg mengejutkan adalah nyanyian Jessica mengenai proses penyidikan dan penahanannya.

Air mata Jessica tiba-tiba mengalir saat menceritakan awal dirinya mendekam di sel tahanan Polda Metro Jaya.

"Di situ cuma ada saya, satu kain, celana pendek. Ada kecoak, kalajengking, lampu yang terang enggak bisa dimatiin, penjaganya bilang 'kamu belum boleh dikunjungi sampai Senin'. Itu Sabtu malam. Kamar mandi juga mengenaskan, kotor, bau, celah hanya ukuran kertas A4," tutur Jessica tak kuasa membendung kesedihannya.

Bukan hanya itu, Jessica pun sempat jatuh sakit dan sampai diperiksa di Bidokkes Polda Metro Jaya. Jessica sakit lantaran tidak ada sirkulasi udara di ruang tahanan.

"Setelah saya sakit baru dipasang exhaust. Kalau hujan bocor, banjir kalau hujan. Saya pernah diperingatkan akan di-bully dengan tahanan lain. Di situ saya merasa sangat takut," ujar Jessica.

Andi Joesoef, pengacara Jessica yang mendampingi saat proses penyidikan mengatakan, sel yang dihuni kliennya berukuran 2 x 3 meter. Sirkulasi udaranya sangat minim, karena tebal dan berlapisnya jeruji besi.

Ruangan itu tepat berada di sisi kiri paling belakang rumah tahanan Polda Metro Jaya. Di dalamnya dihuni Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh Wayan Mirna Salihin yang tewas usai minum kopi bertabur sianida.

"Enggak ada udara keluar, AC mati. (Posisi sel) dari pintu masuk (rumah tahanan) belok kiri, di paling belakang sebelah kiri. Ruangannya pengap," Joesoef mengungkapkan, Selasa, 2 Februari 2016.

Yang juga mengejutkan adalah ketika Jessica bernyanyi terkait perlakuan penyidik kepada dirinya. Nyanyian Jessica menyerat mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Komisaris Besar Krishna Murti.

Ketika itu, dia yang ditahan di Rutan Polda Metro Jaya didatangi langsung oleh Krishna.

"Saya menjatuhkan harga diri saya untuk turun ke ruang tahanan. Saya bingung menangkap kamu ini gimana, tapi saya yakin dan insya Allah untuk harus tanda tangani surat penahanan kamu di sini," ujar Jessica menirukan ucapan Krishna.

Krishna sempat bercerita bahwa dia sempat menembak mati terduga teroris ketika teror bom di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat terjadi.

"Oh iya saya baru tembak mati teroris," sambung Jessica kembali menirukan Krishna Murti.

Kemudian Jessica melanjutkan, Krishna bahkan sempat memintanya untuk mengaku bahwa dirinya yang menaruh sesuatu di es kopi Vietnam yang diminum Mirna di Kafe Olivier.

"Kamu ngaku aja kamu taruh sesuatu di kopi. Keliatan di CCTV. Paling cuma 7 tahun (hukumannya), dipotong-potong apa sebentar lagi juga keluar," ujar Jessica lagi menirukan ucapan Krishna.

Cerita lain yang dilontarkan Jessica adalah ketika dia sempat menjalani hipnoterapi di ruangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti.

"Itu sebelum saya jadi tersangka. Lagi BAP. Lalu saya diminta pergi ke ruangan lain, ada beberapa orang. Saya enggak pernah dikenalin siapa," tutur Jessica.

Ketika itu, ia bertemu dengan Kasubdit Jatanras yang saat ini menjabat Wakil Direkur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan. Jessica pun mengaku sempat diperiksa oleh Herry.

"Saya ingat ada Bapak Herry Heriawan. Saya disuruh duduk, ditanya-tanya beberapa pertanyaan. Tidak lama kemudian saya mendadak lemas. Saya ditanya, hanya boleh jawab pakai tangan, tidak boleh pakai mulut. Lama-lama saya tidak sadar total," ujar Jessica berurai air mata.

Namun, Jessica mengaku kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Herry Heriawan ketika itu. Sebab, pertanyaan tersebut di luar konteks penyidikan.

"Terus saya bangun, saya cuma bingung saja. Ada satu orang depan saya melototin saja. Setelah itu saya bingung saja. Saya ke ruangan lain. Itu sudah malam. Kemudian saya cuma dapat komentar dari Pak Heriawan, kamu pacaran butuh yang seagama atau tidak, kamu tipe saya banget," Jessica Kumala Wongso menceritakan kisahnya.

Meski mengaku sedih dengan apa yang dilakukan polisi kepada dirinya, Jessica mengaku tidak dendam dengan perlakuan yang dia terima dari polisi.

"Tidak, saya malah mendoakan mereka. Terserah mereka maungapain, itu urusan mereka dengan yang di atas. Waktu itu terjadi saya sedih, setelah itu saya sudah terima, positif lagi, ya udah saya doain mereka," tutur Jessica Wongso.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian merespons "nyanyian" Jessica Wongso di persidangan kemarin. Menurut Tito, pernyataan yang diungkapkan oleh Jessica di muka sidang adalah hak dari terdakwa.

Yang jelas, setiap penyidik memiliki cara yang berbeda-beda dan bervariasi dalam mengungkap suatu kasus. Begitu juga saat penyidik meminta keterangan. Baik itu kepada saksi maupun tersangka.

"Kita lihat dulu hasil sidangnya ya. Penyidik itu memiliki banyak trik ya untuk melakukan mulai pendekatan dalam rangka membuat tersangka mengaku," kata Jenderal Tito di rusun Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 29 September 2016.

Entah trik bagaimana yg dimaksud, apakah sel sempit banyak tikus dan kecoak juga merupakan trik, apakah menggoda terdakwa juga trik? Apakah hipnotis terdakwa tanpa di dampingi pengacara juga dilegalkan? Apakah seorang polisi mendatangi terdakwa di tahanan harga dirinya jatuh seperti yg dikatakan kombes KM dalam pengakukan Jessica?

Kasus ini bukan lagi soal berbuat atau tidak berbuat, namun soal taat dan tertib pada peraturan hukum yang ada. Pelanggaran prosedur dalam penyidikan dan pengumpulan barang bukti sungguh mencoreng hukum di negara ini. Berbuat atau tidak berbuat, jika proses penyelidikan, penyidikan dan pengumpulan barang bukti tidak sesuai SOP maka sudah selayaknya terdakwa dibebaskan demi hukum. Jika praktek seperti ini terus dibiarkan maka kepercayaan masyarakat terhadap aparat akan luntur.

#savejessica
#hukumadalahpanglimatertinggi
#bantaimafiaperadilan
#sikatoknumaparatpengkhianat
#tertibperaturan

Jumat, 23 September 2016

Agus H Yudhoyono, Terlalu Dini atau Rencana Matang?

Keputusan Partai Demokrat mengusung Mayor Inf Agus Harimurti dinilai banyak pihak sebagai keputusan yang salah, keputusan yg terlalu dini, bahkan ada yg menilai sebagai ambisi sang Jendral.

Opini saya pribadi majunya Agus dalam pilgub DKI ini adalah keputusan yg tepat "bagi karier politik Agus kedepannya" bukan untuk saat ini. Pengusungan Agus sdh tentu dipikirkan dengan matang. Kalau bicara menang ah sudahlah... Rumput yang bergoyang pun tau berapa besar kans Agus - Sylviana melawan Ahok-Djarot maupun Sandiaga Uno-Anies Baswedan. ibarat petarung ban putih disuruh sparing sama ban hitam. Bukan saya merendahkan, tapi soal pengalaman dan track record politik perumpamaan inilah yg paling tepat menurut saya.

Lalu kenapa harus nekad diusung? Menurut pendapat saya, ini adalah promosi yg bagus untuk Agus agar dikenal seluruh rakyat Indonesia dlm dunia politik. Catat ya... SELURUH, bukan cuma DKI. Kenapa? Pilgub DKI saat ini bagi saya adlh "PILGUB RASA PILPRES". Panasnya sudah terasa jauh sebelum masa pendaftaran pencalonan, bahkan suhu panasnya menyambar hingga seluruh Indonesia. Jadi ini adalah momentum yg bagus bagi Agus untuk memperkenalkan diri. Plus ditambah lagi biaya-biayanya kan patungan karena diusung oleh koalisi, jadi ngirit cynn.. Biaya murah tapi efeknya cetar membahana. So why not??? Daripada nunggu jadi jendral spt sang ayah, kelamaan keles.

Jadi kesimpulan saya ini adalah langkah yg sangat cerdas dalam memanfaatkan momentum. Biarpun elektabilitasnya jauh dibanding calon lainnya dan kans untuk menang (maaf menurut saya) sangat jauh, tapi popularitasnya pasti melonjak karena PILGUB rasa PILPRES ini dipantau seluruh Indonesia. Cukuplah buat modal mengawali karier politik kedepannya.

Dua jempol buat strategi pak SBY jika memang benar pemikiran saya, tapi kl telujuk saya biarlah tetap untuk nyoblos sang petahana dan bang Djarot hehe...

Salam kopi tanpa sianida,

#tetapAHOK

Rabu, 21 September 2016

Nasib Teman Sang Petahana

PDIP akhirnya mendeklarasikan mengusung Ahok dan Djarot. Banyak komentar miring yg mengomentari langkah Ahok melalui jalur partai. Namun saya berpikir, ada benarnya kata bang Denny Siregar "pengumpulan 1 juta KTP adalah strategi Ahok untuk memberikan shock therapy bagi banyak partai dan sebagai penegasan kalau Ahok tidak bisa di setir".

Lucunya banyak pihak yang terjerat dalam strategi ini, segala cara dilakukan untuk menjegal satu juta ktp. Banyak juga yg menjadikannya ajang taruhan meskipun akhirnya yg kalah pun ngeles seperti bajaj dengan beribu alasan.

Ahok kini melenggang dengan dukungan partai. Sia2 kah satu juta ktp yang dikumpulkan temanahok? Rasanya tidak, sejuta ktp menjadi sebuah shock therapy yg dashyat, menjadi sebuah statement halus yg kira2 begini bunyinya " sejuta rakyat dukung gue, gue milik rakyat, didukung oleh rakyat. Jangan lu coba2 nyetir gue karena ada sejuta pasang mata mengawasi."

Perjuangan temanahok dan para relawan tidak pernah sia2. Temanahok tidak pernah ditinggalkan namun temanahok turut menghantar Ahok ke kursi DKI 1 (semoga) dan menjaga langkah serta kebijakan Ahok agar tetap independent meskipun melalui jalur partai.

Jumat, 02 September 2016

DARI JAKARTA HINGGA HONGKONG D4F DIDUGA RUGIKAN RATUSAN RIBU MEMBER

Dream for freedom (D4F) sebuah bisnis yang didirikan oleh duo FM dan DAP yang telah dinyatakan oleh OJK sebagai investasi bodong yang meresahkan dilaporkan para membernya. Bisnis yang mengatasnamakan komunitas NESIA ini telah gagal membayar membernya sesuai dengan kesepakatan awal. Bunga 1% perhari plus beberapa bonus lainnya memang sangat menarik hingga ratusan ribu member mempercayakan dananya pada bisnis ini. Namun kenyataannya D4F berhenti membayar sesaat setelah presentasi akbar yang diadakan di Tangerang beberapa bulan yang lalu. Korban D4F terdiri dari bermacam profesi dan tingkat ekonomi, bahkan hingga TKW yang bersusah payah mencari rizky di negri sebrang pun terkena imbasnya. Uang tabungan dari hasil keringat berbulan-bulan amblas sudah tanpa kejelasan.

Para korban telah melaporkan para petinggi D4F ke pihak kepolisian, mulai dari BARESKRIM MABES POLRI hingga POLDA di masing-masing daerah tempat para korban berdomisili. OJK dan Instasi lain pun ikut turun tngan, Gerai Loketnesia yang juga merupakan kepanjangan dari bisnis D4F ini telah ditutup dan SIUP atas nama PT. Promo Indonesia Mandiri pun telah dicabut izin operasinya.

"Saya percaya bukan hanya dari presentasinya yang sangat meyakinkan, tapi foto-foto FM bersama dengan para pejabat dan beberapa aparat yang tersebar di internet itu loh, saya pikir masa sih pak FM menipu. Apalagi pak FM itu mantan caleg dapil 4 di Palembang dari salah satu partai. Tapi ya sekarang kenyataannya uang saya tidak dibayar, padahal nilai uang segitu sangat besar untuk saya." tutur seorang korban yang tidak ingin disebutkan jumlah kerugiannya.

Berdasarkan informasi yang kami dapat dari situs pribadi milik FM, memang FM mempunyai jejak yang cukup panjang dalam berorganisasi. Pemuda kelahiran 1982 dari seorang tokoh HMI SumBagSel ini memiliki track record yang cukup dalam keorganisasian, bahkan beberapa diantaranya masih aktif hingga kini (menurut sumber situs pribadi FM).

PENGALAMAN ORGANISASI DAN POLITIK FM 

  1. Aktif Organisasi Kemahasiswaan dan Gerakan Mahasiswa ( GEMA Bandung ) sejak 1999
  2. Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil ITENAS bandung 2002-2003
  3. Presiden Mahasiswa ITENAS Bandung 2003-2004
  4. Ketua Forum BEM Se Jawa Barat 2004
  5. Ketua Umum Garuda Muda 2011 - Sekarang
  6. Korwil Sumatera Gerakan muda Sriwijaya ( GMS ) 2013-sekarang
  7. Ketua DPW Himmah Sumatera Selatan 2013- skrng
  8. Ketua Bidang Pemuda DPW Partai Nasdem 2013-2014
  9. Ketua Umum Relawan Ampera 2013- Sekarang ( Pemenangan Gubernur Sumatera Selatan )
  10. Ketua DPD GEMA Indonesia Sumatera Selatan 2014- Sekarang ( Pemenangan Presiden 2014 )
  11. Wakil Ketua DPD KNPI Sumatera Selatan 2013- Sekarang
  12. Ketua DPW PWRI ( Persatuan Wartawan Republik Indonesia ) Sumatera Selatan
Sedangkan DAP sendiri merupakan pemuda yang cukup berpengalaman dalam bisnis jaringan, misalnya talkfushion dan SSS.

Kedua petinggi D4F beserta para Founder D4F sendiri dilaporkan dengan pasal berlapis oleh para member. Mulai dari UU mengenai bisnis piramida hingga pasal 378 dan 372 mengenai penipuan dan penggelapan. "Sebelumnya saya tidak curiga, waktu bisnis ini terlambat membayar dengan alasan liburan ke Eropa, libur Natal dan Imlek saya masih tidak terlalu curiga. Tapi waktu saya lihat transfer DP 20% (D4F mewajibkan para member menyetorkan danannya dalam 2 tahap, DP 20% dan Send Dream 80%) saya mulai bingung kenapa transferan saya larinya semua ke salah satu bank milik BUMN di Palembang bahkan dengan 7 digit awal no rekening  yang sama. Lalu saya mulai meminta data dari kawan-kawan sesama member, setelah saya data ternyata semua data yang saya peroleh kok sama ciri-cirinya. Disini saya mulai curiga, karena setahu saya pembayaran kami member to member yang diatur oleh sistem, tapi kok bisa begini. Akhirnya saya putuskan untuk ikut melaporkan ke pihak berwajib." tutur seorang member lainnya.

D4F sendiri sebelumnnya memang mengunggulkan ketahanan sistem yang berbeda dengan bisnis sejenis, dana untuk membayar bunga para member selain didapat dari perkembangan sistem juga didukung oleh bisnis riil seperti situs online market promonesia.com dan PPOB bernama loket nesia, ditambah dengan penjualan RBT dan lain-lainnya.

Hingga berita ini ditulis FM dan DAP telah 2 kali mangkir dari panggilan POLDA BENGKULU, sedangkan untuk proses pelaporan di BARESKRIM MABES POLRI masih dalam proses dan akan terus berjalan. Koordinator para pelapor yang bernama Andhika Tandya menuturkan "Saya sangat optimis dengan kinerja aparat di Indonesia. FM dan DAP harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. Banyak yang sudah dirugikan bahkan hingga TKW di luar negri pun kehilangan hasil jerih payahnya. Bahkan ada juga member yang menggadaikan hartanya karena tergiur keuntungan 1% perhari selama 7 bulan ini."

"Bagi para korban yang ingin melapor namun belum tau bagaimana caranya dapat menghubungi saya Andhika Tandya melalui FB (facebook) Alfa Omega di group facebook NESIA D4F 2016. Kami akan menggabungkan anda bersama teman-teman senasib di daerah anda masing-masing dan membagi pengalaman kami melapor di BARESKRIM agar anda paham langkah yang harus diambil." Tambah Andhika kepada kami. (red.)