Keputusan Partai Demokrat mengusung Mayor Inf Agus Harimurti dinilai banyak pihak sebagai keputusan yang salah, keputusan yg terlalu dini, bahkan ada yg menilai sebagai ambisi sang Jendral.
Opini saya pribadi majunya Agus dalam pilgub DKI ini adalah keputusan yg tepat "bagi karier politik Agus kedepannya" bukan untuk saat ini. Pengusungan Agus sdh tentu dipikirkan dengan matang. Kalau bicara menang ah sudahlah... Rumput yang bergoyang pun tau berapa besar kans Agus - Sylviana melawan Ahok-Djarot maupun Sandiaga Uno-Anies Baswedan. ibarat petarung ban putih disuruh sparing sama ban hitam. Bukan saya merendahkan, tapi soal pengalaman dan track record politik perumpamaan inilah yg paling tepat menurut saya.
Lalu kenapa harus nekad diusung? Menurut pendapat saya, ini adalah promosi yg bagus untuk Agus agar dikenal seluruh rakyat Indonesia dlm dunia politik. Catat ya... SELURUH, bukan cuma DKI. Kenapa? Pilgub DKI saat ini bagi saya adlh "PILGUB RASA PILPRES". Panasnya sudah terasa jauh sebelum masa pendaftaran pencalonan, bahkan suhu panasnya menyambar hingga seluruh Indonesia. Jadi ini adalah momentum yg bagus bagi Agus untuk memperkenalkan diri. Plus ditambah lagi biaya-biayanya kan patungan karena diusung oleh koalisi, jadi ngirit cynn.. Biaya murah tapi efeknya cetar membahana. So why not??? Daripada nunggu jadi jendral spt sang ayah, kelamaan keles.
Jadi kesimpulan saya ini adalah langkah yg sangat cerdas dalam memanfaatkan momentum. Biarpun elektabilitasnya jauh dibanding calon lainnya dan kans untuk menang (maaf menurut saya) sangat jauh, tapi popularitasnya pasti melonjak karena PILGUB rasa PILPRES ini dipantau seluruh Indonesia. Cukuplah buat modal mengawali karier politik kedepannya.
Dua jempol buat strategi pak SBY jika memang benar pemikiran saya, tapi kl telujuk saya biarlah tetap untuk nyoblos sang petahana dan bang Djarot hehe...
Salam kopi tanpa sianida,
#tetapAHOK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar