Senin, 25 April 2016

Penggorengan Sang Provokator

Suhu politik yang memanas membakar juga tali persaudaraan antar umat beragama hingga hampir terputus. Apalagi ditambah black campaign para politikus hitam yg menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan. Isu perbedaan suku dan agama digoreng terus menerus.

Saya melihat di group atau forum dunia maya bahwa para pendukung dan para relawan sudah ikut nyemplung kedalam penggorengan milik para politikus hitam. Meme yang beredar serta kalimat-kalimat perpecahan sudah sangat memprihatinkan. Maaf, kata "kafir" atau kata "onta" jadi senjata untuk saling menyakiti.

Saya merasa perlu mengingatkan bahwa bangsa yang memiliki sejarah panjang ini tidak meraih kemerdekaannya karena usaha dari salah satu agama atau suku. Para pejuang berjuang meraih kemerdekaan ini tanpa memandang suku maupun agama.  Hal ini pun disadari oleh para pendahulu kita hingga tertulislah kata "bhinekka tunggal ika" pada lambang negara ini.

Akui saja anda pun merasa bangga ketika pahlawan-pahlawan yang tidak satu keyakinan ataupun satu suku dengan anda mengharumkan nama bangsa ini baik dibidang olah raga, seni, pendidikan, atau yg lainnya. Lalu mengapa kemesraan ini harus dirusak hanya karena perbedaan pilihan politik?

Bukan soal agama, bukan soal suku ataupun ras anda memilih seorang pelayan bangsa. Pilihan anda harusnya berdasarkan tingkat kinerja, integritas dan kejujuran para calon dalam memegang dan menjalankan amanah rakyat.

Stop berpura-pura jadi TUHAN dan menghakimi sesama anda. Jangan mau ikut nyemplung dalam penggorengan para politikus hitam. Mulailah bebeda pendapat dengan santun. Ranah politik jangan dicampur baurkan dengan agama, ras atau suku. Diakui atau tidak, anda dan saya diciptakan oleh TUHAN yang sama. Hanya cara memandangNya dan memahamiNya yang berbeda. Benar atau tidak pandangan atau pemahaman anda tentang Sang Pencipta bukan anda, saya atau bahkan pemuka agama anda yang menilai. Sekali lagi stop berpura-pura menjadi TUHAN dan mengambil hak TUHAN untuk menghakimi dan menilai.

Jadilah pendukung yg pintar jangan mau dipecahbelah oleh para provokator. Berpolitiklah dengan arif dan bijak.

#salamdamai

Minggu, 24 April 2016

Ahok si Cina

Sepak terjang Ahok dalam membenahi kota Jakarta sering kali ditanggapi negatif oleh para rivalnya. Isu SARA kembali digoreng untuk menurunkan elektabilitas Ahok.

Beberapa politisi yang saat kampanye menyorakkan kebhinekaan Indonesia, menjilat ludahnya kembali. Darah Tionghua yang mengalir di darah Ahok menjadi bahan black campaign untuk menjagokan calon tertentu dan menggulingkan Ahok.

Entah kemana janji-janji manis yg dulu dielu-elukan. Kata "Cina" kembali muncul kepermukaan menjadi alasan untuk menjatuhkan seorang Ahok. Segala niat baik Ahok dlm membangun Jakarta hanya menjadi sebuah "pencitraan" diotak mereka. Segala keberhasilan dan kebaikan Ahok pun tiba2 tak tampak lagi dimata mereka. Ahok yang ikut serta mempercantik masjid, Ahok yang hadir dalam hajatan rakyat, Ahok yang membiayai umroh sebagian rakyat, Ahok yg tidak pandang suku dan agama dalam kebijakannya tiba2 hilang lenyap dimata mereka. Yang tampak hanya Ahok si Cina kafir yg harus dibasmi. Mereka yg duduk di kursi yang terhormat kehilangan kehormatannya karena kebenciannya. Mereka yg menggoreng isu SARA sebagai senjata perang politik tidak layak mendapat kursi kehormatan. Habis sudah uang kami rakyat Indonesia untuk biaya kalian study banding kesana kemari kalau pikiran kalian masih sempit, sesempit wc umum di terminal bis. Harta hasil korupsi kalian cuci bersih diluar negri, seharusnya otak sekotor jamban yg kalian miliki yg kalian cuci!

Kaum yang katanya "intelektual" tiba-tiba menjadi tidak intelek lagi. Percuma kalian raih s2 atau s3 dengan biaya ratusan juta tapi otak kalian tidak lebih dari es mambo seharga 500!

Cina lagi dan Cina lagi, kafir lagi dan kafir lagi yg jadi senjata pamungkas kalian ketika terhimpit kebenaran. Ketakutan kalian kehilangan lahan korupsi membuat kalian menjadi seorang pecundang, pecundang yg  menghalalkan segala cara.

Dimana kalian ketika FPI bertindak anarkhis? Berani kalian bilang "Arab menguasai negri ini, harus kita singkirkan" atau ketika kasus korupsi nazarudin yg juga keturunan Arab, berani kalian bilang "Arab korupsi" atau ketika banyak dari mereka yang "mengaku" pribumi terlibat kasus korupsi, kok kalian ga bawa suku mereka? Atau bahkan ketika kasus blbi yg melibatkan etnis Tionghua, mana suara kalian? Kalian cuma diam karena kalianpun dapat bagian didalamnya!
Ketika olahragawan Indonesia keturunan tionghua mengharumkan bangsa Indonesia, kenapa kalian tidak bilang "Cina mengharumkan nama Indonesia". Menurut kalian mengapa para pemenang itu menangis ketika bendera Indonesia dinaikan diiringi lagu Indonesia Raya? Karena mereka bukan Cina, mereka hanya keturunan cina yang lahir di Indonesia dan siap mati untuk Indonesia.

Saya tidak sedikitpun meragukan nasionalitas Ahok! Dalam darah Ahok memang mengalir darah tionghua namun detak jantungnya menyanyikan "Indonesia Raya". Ahok rela mati melawan koruptor dan bangsat2 negara macam kalian hanya untuk kesejahteraan Indonesia! Justru saya meragukan keIndonesiaan kalian, politikus hitam yang mengaku "pribumi" tapi membawa lari segala kekayaan bumi Indonesia ke luar negri hanya untuk kepentingan perut kalian sendiri. Coba jujur berapa harta kalian di singapura atau di negara lainnya?

Kalian yg sampai detik ini masih menggunakan isu sara untuk memecah belah negri ini tidak lebih dari sampah2 bangsa. Bertobatlah!

Sabtu, 23 April 2016

Surat Terbuka: Penawaran Menggiurkan Untuk Abu Sayyaf

Wan Abu... apa kabar ente? Bahlul ente wan, ente culik warga negara ane buat ente jadiin sandera. Ente minta tebusan belasan milyar lagi. Ente tau gak, yg ente culik bukan milyarder tajir yang banyak fulus. Yang ente culik itu rakyat sederhana yg kerja susah payah di tengah laut!

Wan Abu, nih ane kasih tau ente kalo ente mau banyak fulus. Jangan ente culik orang susah terus minta tebusan sama negara. Abis ente dibantai TNI. Bisa nungging gak bangun lagi ente!

Kalo ente mau tajir, jangankan belasan milyar. Puluhan atau ratusan bisa ente dapet. Caranya ente culik koruptor Indonesia, pengemplang pajak, dan penjahat berdasi lainnya. Khususnya mereka yg duduk sbg wakil rakyat dan pejabat-pejabat. Ana jamin wan, ente tajir mendadak. Bayangin kl ratusan milyar ente tukerin cepean logam. Bisa nguruk empang ente pake tu duit, terus ente bisa berenang kayak paman gober.

Ente harus tau wan, koruptor di negara ana fulusnya banyak. Bayangin aja gaji 8 digit tapi saldonya 10-12 digit. Itu yang ketauan wan, belom yg diumpetin di tax heaven country. Coba ente liat daftar panama papers, banyak wan pengemplang pajak di negara ana. Ketua BPK ane aja namanya ada di list panama papers.

Kalau ente nyulik mereka, ana jamin ente tajir. Bisa bakal beli jet siluman kayak punya jepang. Ente jg gak usah repot2 negosiasi minta tebusan sama negara ana, tinggal ente kelitikin aja tu koruptor sampe mau transfer duitnya ke rekening ente. Kalo udh dapet duitnya, gak usah ente balikin tu koruptor. Ana dan masyarakat Indonesia ikhlas seikhlas2nya... ciusss... ente bisa suruh mereka jd ob kek, jadiin makanan ikan hiu kek terserah ente! Jadi teroris mah pinter dikit wan, masa ente culik ABK yg duitnya aja pas2an. Udh buruan ikutin saran ana, selain ente dapet duit ente juga dapet pahala karena ngebantu rakyat yg terzolimi karena kelakuan mereka.

Gimana, mantap gak saran ana? Udh buruan wan, bebasin sandera yg sekarang terus langsung capcuss karungin pejabat korup di negara ana. Jgn lupa kalo udh berhasil kirimin foto selfie bareng koruptor2 biar ane pajang di ig ana.

Senin, 18 April 2016

Ahok VS Barisan Para Mantan

AHOK VS BARISAN PARA MANTAN

Y*sril = Mantan mentri yg aktif jd pengacara koruptor

L*lung = Mantan preman pemalak PKL

H*snaeni = Mantan penipu yg belum mau ngaku nipu

Achm*d Dh*ni = Mantan musisi yg suaranya gak enak lagi didengar

S*nusi = Mantan anggota DPR yg skr jd tawanan KPK

H*biburokhman = ini blm jd mantan, tp bentar lg jd mantan orang krn sbntr lagi bakal jd tahu gejrot setelah terjun dari monas.

R*y Sury* = Mantan pakar metadata dan perbokepan yg ngaku jd pakar IT

L*us S*ngkarisma = Mantan preman glodok yg skr udh jd macan ompong

H*rry Azhar Az*s = Mantan pemilik gedung dpr karena perusahaan miliknya yg tercatat di panama papers berdomisili di dpr. #emangDPRpunyaNenekLo

F*dli Zonk = Mantan org ga waras dan skr sdh naik kelas jd orang gak waras banget (ingat pake "banget" ya)

Untuk para mantan-mantan yang lainnya mohon maaf kl namanya belum tercantum.

Akhir kata "terima kasih kalian, barisan para mantan" , kalian sdh membuat Ahok jd pribadi yg semakin strong... dan "terlatih patah hati" sehingga gak akan patah semangat untuk berjuang bagi warga DKI.

#salamCangkirkopi

Ketua BPK Harus Minta Maaf Pada Rakyat

Harry Azhar Azis, ketua BPK yang namanya tercantum dalam Panama Papers mengaku perusahaan Sheng Yue International Limited miliknya didirikan atas permintaan anaknya. Sebenarnya banyak postingan netizen yg berkomentar soal kasus ini. Mulai dari pengakuan Harry kl perusahaan ini didirikan untuk anaknya yg memiliki pasangan berkebangsaan chille misalnya. Netizen berkomentar ada kontradiksi antara waktu perusahaan ini dibuat dan menikahnya anak Harry dengan warga Chille tsb. Sheng Yue International Limited didirikan 2010 sedangkan anak Harry menikah 2014.

Saya sebetulnya tidak ambil pusing dengan berkelitnya Harry mengenai pendirian shell company ini. Soal masalah hukum biar yg berwajib yg menangani. Saya hanya bertanya-tanya mengenai alamat shell company tsb yang didaftarkan menggunakan alamat kantor DPR tempat dimana pd th 2010 Harry bertugas.

Menurut saya Harry telah LANCANG menyalahgunakan fasilitas negara  demi kepentingan pribadi dan keluarganya. Harry beralasan kalau alamat pendaftaran harus sesuai dengan alamat paspor. Kalau alamat paspor okelah ada kaitan dgn tugas anggota DPR sebagai wakil rakyat yang sering tugas ke luar negri. Tapi kalau untuk kepentingan pribadi dan keluarganya saya rasa tidak sepantasnya.

Alasan Harry juga tidak bisa dibenarkan. Jika memang tidak memungkinkan menggunakan alamat lain selain yg tercantum pada paspor yg notabene adalah alamat gedung DPR, maka sdh seharusnya Harry mengurungkan niatnya atau pake nama anaknya sendiri kek.

Disini bukan soal perusahaan tersebut bergerak atau tidak (Harry mengatakan perusahaan tersebut tidak ada transaksi sama sekali), tapi soal pantas atau tidaknya seorang wakil rakyat melakukan hal itu. Izin kaga ngomong juga kaga, maen nyelonong aje kl kata  orang betawi bilang.

Coba bayangkan kalau semua boleh pake model begini, main seenaknya pakai gedung dpr untuk kepentingan pribadi. Lama-lama kawinan anak disana, pesta ultah anak disana, ngamar disana juga (eits yg ini udah sering nih, dulu pernah ada berita banyak kondom ditempat sampah dpr Baca disini ). Menurut saya sama aja ngamar pake ruangan di gedung dpr sama bikin kantor di gedung dpr, dua-duanya buat kepentingan PRIBADI.

Kok saya sesewot itu sih? Ya ealahhh... gedung itu dibangun pake duit pajak, pake pendapatan negara, dengan kata lain tu gedung dibangun dari duit patungan rakyat dengan tujuan supaya para wakil rakyat bisa bekerja dengan baik. Bukan buat wakil rakyat bikin perusahaan meskipun cuma paper company.

Sebagai ketua BPK saat ini harusnya Harry minta maaf kpd rakyat bukannya ngotot tidak bersalah!

#mikir
#ketuabpkharusturun



Jumat, 15 April 2016

Bukti Dokumen Sumber Waras Ini Membuktikan BPK Salah

Debat di beberapa talkshow beberapa hari ini sedikit bikin jengkel. Pihak yg kontra Ahok ngotot mencari kesalahan Ahok. Bahkan dibeberapa acara, pembawa acarapun terkesan tidak berimbang menyudutkan relawan Ahok.

Sebenarnya Ahok punya dalih untuk mematahkan semua tuduhan BPK. Bagaimana fakta sebenarnya? Berikut ibni dokumen dan keterangan-keterangan yang dimuat Koran Tempo edisi 8 Desember 2015.

1.Lokasi Salah


BPK:Lokasi lahan Sumber Waras bukan di Jalan Kiai Tapa, tapi di Jalan Tomang Utara.


Ahok:Lokasi tanah Sumber Waras seluas 3,6 hektare itu berada di Jalan Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat bukan di Jalan Tomang.


FAKTA:Berdasarkan sertifikat Badan Pertanahan Nasional pada 27 Mei 1998, tanah itu berada di Jalan Kiai Tapa. Statusnya hak guna bangunan nomor 2878.


2.NJOP Keliru

BPK:Karena letaknya di Jalan Tomang Utara, basis pembelian lahan Sumber Waras memakai nilai jual obyek pajak jalan itu Rp 7 juta per meter persegi.

Ahok:Penentu NJOP Sumber Waras adalah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan yang menyebutkan pajak lahan itu mengikuti NJOP Jalan Kiai Tapa.

FAKTA:Faktur yang ditandatangani Satrio Banjuadji, Kepala Unit Pelayanan Pajak Daerah Grogol menyebutkan tanah itu di Jalan Kyai Tapa dengan NJOP sebesar Rp 20,7 juta.


3.Kerugian

BPK:Pembelian lahan Sumber Waras merugikan negara Rp 191 miliar karena ada tawaran PT Ciputra Karya Utama setahun sebelumnya sebesar Rp 564 miliar.

Ahok:Tawaran Ciputra itu ketika nilai jual obyek pajak belum naik pada 2013. Pada 2014, NJOP tanah di seluruh Jakarta naik 80 persen.

FAKTA:Berdasarkan data SIM PBB-P2 dari Direktorat Jenderal Pajak, NJOP lahan Sumber Waras yang ditentukan pada 2013 naik dari Rp 12,2 juta sedangkan pada 2014 Rp 20,7 juta.

4.Pembelian tanpa kajian

BPK:Pembelian lahan Sumber Waras kurang cermat karena tanpa kajian dan perencanaan yang matang.

Ahok:Dibahas dan disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.APBD 2014

Fakta :Pembelian tercantum di KUA-PPAS 2014 perubahan yang ditandatangani empat pimpinan DPRD 2009-2014: Ferrial Sofyan, Triwisaksana, Boy Bernadi Sadikin, dan Lulung Lunggana.

5. Opini Tambahan Penulis

Sebenarnya secara tidak langsung BPK mengakui secara tidak langsung kalau lokasi tanah berlokasi di Kyai Tapa. Hal ini terlihat dari tuduhan BPK yg mengatakan kerugian negara sebesar 191 miliar. BPK menghitung kerugian berdasarkan dengan harga yg diberikan kpd ciputra pada tahun 2013, yang artinya menggunakan perhitungan NJOP Kyai Tapa tahun 2013. Jika BPK berpendapat lokasi di tomang utara, seharusnya BPK menghitung kerugian berdasarkan NJOP Tomang Utara yg artinya lebih dari 191M. Ini artinya ada kontradiksi antara pernyataan BPK pada point 1 dan point 3.

Semoga tulisan ini bisa sedikit mencerahkan dan menguatkan para relawan Ahok untuk terus berjuang.

Kamis, 14 April 2016

ICW Temukan Kejanggalan Pada Hasil Audit BPK

ICW temukan kejanggalan dalam temuan BPK dalam kasus Sumber Waras. Hal ini menyangkal semua ocehan haters Ahok dlm acara ILC beberapa hari lalu. 

[JAKARTA] Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri menilai ada kejanggalan dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Kejanggalan tersebut, kata Febri, antara lain pelanggaran prosedur yang ditemukan BPK.

“Kami menilai ada yang janggal dalam temuan BPK yang mengatakan terjadi pelanggaran prosedur dalam pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemda DKI Jakarta. Padahal, menurut kami penetapan lokasi sudah sesuai dengan prosedur,” ujar Febri saat dihubungi Kamis (14/4).

BPK, kata Febri keliru dalam menggunakan acuan sebagai prosedur pengadaan lahan. BPK, kata dia masih menggunakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2012 yang mengatur perencanaan, pembentukan tim, penetapan lokasi, studi kelayakan dan konsultasi publik.

“Padahal, sudah ada Perpres baru, yang merupakan perubahan keempat dari Perpres 71/2012, yakni Perpres 40 tahun 2014. Dalam Pasal 121 Perpres 40 tersebut dikatakan bahwa demi efisiensi dan efektivitas, maka pengadaan tanah di bawah 5 hektar dapat dilakukan pembelian langsung  antara instansi yang memerlukan dan pemilik tanah,”jelas dia.

Dalam konteks ini, kata Febri benar apa yang diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahjaya Purnama alias Ahok bahwa BPK menyembunyikan temuan. Pasalnya, BPK menggunakan Perpres 71/2012, bukan Perpres 40/2014. “Makanya, kita pertanyakan mengapa BPK menggunakan Perpres 71/2012 dan bukan Perpres terbaru Nomor 40/2014. Jika menggunakan Perpres 40/2014, maka tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan Pemda DKI Jakarta,” ungkap dia.

Kejanggalan lain, lanjut Febri adalah penentuan nilai jual obyek pajak (NJOP) yang digunakan BPK di mana BPK masih menggunakan NJOP berdasarkan nilai kontrak tahun 2013. Padahal, Pemda DKI Jakarta menggunakan NJOP tahun 2014.

“Seharusnya BPK menggunakan NJOP tahun 2014, bukan berdasarkan NJOP tahun 2013. BPK juga sebenarnya bisa melakukan perhitungan NJOP sendiri sesuai dengan prosedur sehingga ada pembandingnya,” kata Febri.

Dalam kontrak tahun 2013, dinyatakan bahwa NJOP tanah Rp 15,5 juta per meter persegi. Sementara dalam kontrak 2014, NJOP sudah dinaikkan menjadi Rp 20,4 juta per meter persegi.

“Kami berharap KPK tetap lanjutkan kasus ini, apakah ada indikasi mark up atau tidak dalam perhitungan NJOP. Kami tentu berharap KPK tetap objectif dan kuat dalam menyelidik kasus ini serta tidak terpengaruh oleh opini atau tekanan pihak luar,” imbuh Febri. [YUS/L-8]

Sumber: Suara Pembaruan / beritasatu

Rabu, 13 April 2016

Lulung Pengkhianat Betawi

Judul yg saya tulis di atas tidak salah, ya Lulung Lunggana atau yg sekarang disebut dengan Haji Lulung pernah disebut sebagai penghianat Betawi.

Haji Lulung, memang dikenal sebagai salah satu tokoh yang disegani di kawasan pasar terbesar di Asia Tenggara tersebut. Investigasi majalah Tempo edisi 15 November 2010 berjudul Geng Reman Van Jakarta pernah mengulas kiprah Haji Lulung di Tanah Abang.

Haji Lulung awalnya bukan siapa-siapa di Tanah Abang. Dia hanya seorang pengumpul barang-barang dan kardus bekas di pasar tersebut. Namun peruntungannya mulai berubah pada tahun 1996 silam, ketika terjadi peralihan ‘kekuasaan’ di sana.

Saat itu terjadi perang terbuka antara kelompok Timor pimpinan Hercules Rozario Marshal, sebagai penguasa Tanah Abang, dengan jawara Betawi Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Haji Lulung pun merapat ke kelompok Timor dan memberikan dukungannya kepada Hercules. Tapi sayangnya Hercules gagal mempertahankan kuasanya di Tenabang.

Tersingkirnya Hercules membuat Haji Lulung ketar-ketir. Dia menjadi ‘buronan’ kelompok Betawi, karena dinilai sebagai PENGKHIANAT lantaran lebih mendukung Hercules. Tapi dia beruntung lantaran diselamatkan oleh Bang Ucu. Dia pun tetap berusaha untuk menjadi salah satu pemain utama, meski Hercules sudah tersingkir.

Pada tahun 2000, dia mengambil alih kekuasaan Bang Ucu dan menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang. Dia mendirikan PT Putrajaya Perkasa yang bergerak di dua sektor usaha tersebut. Bisnisnya pun kian menggurita dan mempekerjakan ribuan orang. Namun begitu, dia tetap rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu tiap bulannya.

Dia pun menolak jika disebut sebagai preman. “Kami masuk lewat tender resmi,” ujar Lulung kepada majalah Tempo beberapa waktu lalu. Selain usaha jasa keamanan dan perparkiran, dia juga memiliki kantor pengacara dengan nama Haji Lulung & Associates.

Namun hal ini terbantahkan melalui kesaksian seorang pedagang yg diwawancarai merdeka.com

Salah satu warga Tanah Abang yang ditemui merdeka.com, Selasa (30/7) kemarin di sekitar kantor PT PT Putraja Perkasa milik Lulung mengatakan, hampir seluruh pedagang kaki lima (PKL) dan tukang parkir di Pasar Tanah Abang menyegani sosok Lulung.

"Asal Mas tahu aja, itu perkumpulan orang-orangnya Haji Lulung yang berkedok PT, yang latar belakangnya preman dan suka menagih jatah bagi para PKL di Tanah Abang," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.

"Jujur semua warga di sini juga enggak respek sama dia karena memang pola pikirnya tidak mencerminkan seorang wakil rakyat," ujar dia.

Terkait langkah Pemprov DKI yang ingin menertibkan PKL yang membuat macet, dia menyatakan mendukung. "Kita juga enggak mau Tanah Abang jadi macet dan kita dukung penuh Ahok agar berantas saja sekalian orang-orang seperti itu," ujarnya.

Dia pun bercerita jika hari Senin (29/7) sempat diajak oleh orangnya Lulung untuk ikut demo di Balai Kota memprotes Ahok.

"Waktu demo Senin kemarin pun orang-orangnya mengajak warga di sini untuk ikut. Saya tembak aja langsung berani bayar saya berapa? Kalau Rp 100.000 saya mau. Udah panas-panasan dan enggak ada untungnya untuk kita Mas ngapain ikutan demo," tuturnya.

Ya Lulung Lunggana memang seorang pengkhianat. Hal ini juga pernah diungkap bang Ucu ketika wawancara dengan Ahok ketika masih menjabat sebagai WaGub DKI.

"Tentang Haji lulung, itupun juga binaan saya, saya yang gedean dia saya. Dia pengkhianat Tanah Abang," begitu kata Bang Ucu.

Lulung sang pengkhianat kini mencalonkan diri menjadi gubernur DKI, berusaha menjegal Ahok dengan segala cara. Jika Lulung dulu pernah mengkhianati masyarakat betawi tanah abang, bukan tidak mungkin dia akan mengkhianati kepercayaan rakyat DKI jika beliau naik menjadi gubernur. Tabiatnya yg terlihat "cari aman" demi keuntungan sendiri dan tega mengorbankan sahabat-sahabatnya (warga tanah abang pada masa itu /red.) sungguh mengkhawatirkan.

Sumber: tempo, merdeka, youtube

Iwan Piliang Sang Pembohong

Masih ingat acara ILC beberapa jam lalu (12/04/2016)? Seorang narasumber bernama Iwan Piliang membabibuta mencari kesalahan Ahok.

Iwan Piliang ternyata punya kebencian sendiri terhadap keturunan tionghua, mungkin ini sebabnya diapun berusaha menjegal Ahok.

Sebuah tulisannya "Membongkar siklus 10 tahunan tameng rasis" yg dimuat pada kompasiana sangat mencerminkan pribadinya yg rasialis. Anda bisa browsing sendiri isi tulisannya jika ingin membacanya. Berikut saya copas kultwit dari @partaisocmed dalam membongkar kebusukan Iwan Piliang

1 Feb 2013
@IwanPiliang Sang Pembohong

By: @PartaiSocmed

Chirpified

By:  @jacksonpurba

0 fav 1117 view

1. Iwan Piliang, Sang Pembohong http://t.co/fLzBOzpg
PartaiSocmed 2 days ago

2. Kultwit kami kali ini akan membahas mengenai @IwanPiliang seorang yg mengaku bekerja sbg citizen reporter (profesi unik)
PartaiSocmed 2 days ago

3. Pada awalnya kami adalah pengagum sdr @IwanPiliang kami banyak membaca tulisan2 beliau
PartaiSocmed 2 days ago

4. Kemampuannya dlm menyusun kata2 memang harus diacungi jempol. Kami selalu kagum dg orang2 yg memiliki bakat spt beliau
PartaiSocmed 2 days ago

5. Dari berbagai tulisan @IwanPiliang kami menyimpulkan tentu si penulis adalah orang yg memiliki wawasan yg luas
PartaiSocmed 2 days ago
6. Tulisan @IwanPiliang juga terlihat detail, kesimpulan kami tentu sudah ada riset yg memadai utk setiap tulisannya itu
PartaiSocmed 2 days ago

7. Kami juga terkesan dg semangat @IwanPiliang yg tampak idealis, tdk terikat pd suatu kepentingan apapun
PartaiSocmed 2 days ago

8. Dari caranya berkomunikasi melalui media sosial, kami juga melihat @IwanPiliang sbg sosok yg cukup demokratis
PartaiSocmed 2 days ago

9. Namun makin kesini kami melihat tulisan2 @IwanPiliang menjadi semakin aneh saja. Kesan SARA menjadi makin kental
PartaiSocmed 2 days ago

10. Jauh sebelum ramai2 kasus Farhat, kami sudah membaca tweet2 @IwanPiliang yg menyinggung ttg ‘Asing’ dan ‘Aseng’
PartaiSocmed 2 days ago

11. Meski kurang setuju tapi kami diam saja, krn kami pikir ada beberapa hal yg benar juga dr tulisan @IwanPiliang itu
PartaiSocmed 2 days ago

12. Sedangkan mengenai keengganannya mengkritik kecurangan2 yg dilakukan Ical, kami pernah menyindir dg tweet spt ini:
PartaiSocmed 2 days ago

13. @IwanPiliang Jaman dulu pengamat takut pd Soeharto, jaman sekarang pengamat takut pd penyelenggara talkshow
PartaiSocmed 2 days ago

14. Atas sindiran kami tsb, @IwanPiliang tertawa sambil katakan bhw dia tdk takut siapapun. Toh dia msh punya blog dll
PartaiSocmed 2 days ago

15. Kami mengamini saja sambil bertanya dlm hati, apakah acara DebatTVOne masih mau undang @IwanPiliang jk berani kritik Ical?
PartaiSocmed 2 days ago

16. Namun kami senang dg jawaban tersebut, krn berarti @IwanPiliang masih mau menerima kritik dan bisa menyikapi kritik secara sehat
PartaiSocmed 2 days ago

17. “Hubungan silaturahmi yg baik hendaknya tidak boleh menghalangi kita untuk mengkritik siapapun”
PartaiSocmed 2 days ago

18. Prinsip diatas yg kami pegang teguh. Saling follow dan RT diantara kita tdk membuat kami rikuh utk mengkritik @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

19. Apalagi sejak memproklamirkan diri membela Farhat, @IwanPiliang dg bijaknya selalu mengatakan: “Kata berbalas kata”
PartaiSocmed 2 days ago

20. Awalnya kami sudah sempat ingin membuat kultwit utk membantah tweet2 @IwanPiliang penuh prasangka thd Ahok
PartaiSocmed 2 days ago

21. Kami sempat meminta klarifikasi pd @IwanPiliang melalui DM http://t.co/RQDRhvM7
PartaiSocmed 2 days ago

22. Namun @IwanPiliang tdk pernah menjawab DM kami tsb. Jd jangan katakan kami tdk pernah lakukan verifikasi
PartaiSocmed 2 days ago

23. Perkembangan tulisan @IwanPiliang semakin hari semakin bernuansa SARA. Beberapa bahkan terkesan menghasut kebencian
PartaiSocmed 2 days ago

24. Beberapa kali kami ingatkan @IwanPiliang dg agak keras, namun hubungan msh baik http://t.co/heLYBAf4
PartaiSocmed 2 days ago

25 Perdebatan antara @IwanPiliang dan @AryaSinulingga dan juga @Kurawa semakin menunjukkan kwalitas beliau yg sesungguhnya
PartaiSocmed 2 days ago

26. Begitu hebatnya pembelaan @IwanPiliang thd Farhat membuatnya mjd seperti kehilangan akal sehatnya
PartaiSocmed 2 days ago

27. Dlm perdebatan tersebut berulangkali @IwanPiliang menantang baik @AryaSinulingga maupun @Kurawa utk membantah dg tulisan panjang
PartaiSocmed 2 days ago

28. Intinya @IwanPiliang baru menganggap afdol jika bantahan terhadap tulisannya berbentuk tulisan panjang juga. Aturan dari mana?
PartaiSocmed 2 days ago

29. Bukankah @IwanPiliang sendiri yg mengatakan “Kata Berbalas Kata”? Mengapa sekarang ada syarat harus bikin cerpen?
PartaiSocmed 2 days ago

30. Inilah tulisan @IwanPiliang yg mjd kontroversi tsb! “Opini: Membongkar Siklus 10 Tahunan Tameng Rasis” http://t.co/pt824C0Z
PartaiSocmed 2 days ago

31. Kami sendiri tdk berpihak, namun demi membaca tulisan @IwanPiliang tsb kami pun terhenyak!
PartaiSocmed 2 days ago

32. Selain isinya yg mengandung kebencian yg sangat thd orang Cina, tulisan @IwanPiliang juga secara sengaja melakukan DISINFORMASI
PartaiSocmed 2 days ago

33. Dg cara penyampaian yg sangat meyakinkan @IwanPiliang memanipulasi data sedemikian rupa demi membangun opini
PartaiSocmed 2 days ago

34. Lihat saja bagaimana @IwanPiliang memanipulasi istilah ‘verifikasi’ demi pembenaran opini pribadinya! http://t.co/OIGmrhbu
PartaiSocmed 2 days ago

35. Kami tdk habis pikir bagaimana metodologi verifikasi @IwanPiliang ini. Apakah hny dg bertanya pd satu orang kemudian membuat keputusan?
PartaiSocmed 2 days ago

36. Hanya karena @IwanPiliang tidak berhasil menemukan sendiri korban perkosaan lantas bisa menyimpulkan tidak ada perkosaan saat itu?
PartaiSocmed 2 days ago

37. Bukankah sudah ada hasil temuan TGPF yg menyebutkan 52 korban alami kekerasan seksual, dg 14 korban perkosaan dg penganiayaan?
PartaiSocmed 2 days ago

38. Tapi dg liciknya @IwanPiliang merubah fakta dg kemampuannya memainkan kata2 sbb:
PartaiSocmed 2 days ago

39. “Dalam verifikasi, saya belum menemukan satupun keluarga keturunan Tionghoa diperkosa” tulis @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

40. Dg cara apa @IwanPiliang melakukan verifikasi? Bukankah dlm Bio-nya beliau mengaku sbg seorang ‘Private Investigator’?
PartaiSocmed 2 days ago

41. Jangan2 yg dimaksud private investigator itu adalah Jasa membuntuti istri2 yg dicurigai selingkuh? Jelas tdk butuh verifikasi
PartaiSocmed 2 days ago

42. Saat itulah kami menyadari bahwa kami telah mengagumi orang yang salah!
PartaiSocmed 2 days ago

43. Apa yg dilakukan @IwanPiliang dalam tulisannya itu sangat tepat disebut sebagai PELACURAN JUSRNALISTIK
PartaiSocmed 2 days ago

44. Tdk sedikitpun ada kaidah2 jurnalistik yg dipakai @IwanPiliang dlm tulisannya itu!
PartaiSocmed 2 days ago

45. Selain masalah perkosaan masih banyak sekali disinformasi yg secara sengaja dilakukan @IwanPiliang utk menciptakan opini sesat
PartaiSocmed 2 days ago

46. Sesungguhnya kami akan membuat kultwit khusus utk mematahkan tulisan @IwanPiliang tsb
PartaiSocmed 2 days ago

47. Tdk tanggung2 kami akan bikin kultwit sepanjang 200 point. Katanya harus tulisan panjang kan? @AryaSinulingga @Kurawa
PartaiSocmed 2 days ago

48. Namun kebetulan esok harinya teman kami @budisujatmiko mendahului dg tulisannya di Kompasiana
PartaiSocmed 2 days ago

49. Tulisan @budisujatmiko itu merupakan sanggahan terhadap tulisan @IwanPiliang yg kami sebut diatas
PartaiSocmed 2 days ago

50. Berikut tulisannya: “(Opini) Tanggapan Terhadap Tulisan Iwan Piliang: Membongkar Siklus 10 Tahunan Tameng Rasis” http://t.co/UCwmRyxe
PartaiSocmed 2 days ago

51. Setelah kami baca, memang harus diakui bahwa tulisan @budisujatmiko itu jauh lebih baik, jujur dan cerdas dibanding tulisan @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

52. Tulisan @budisujatmiko tsb penuh dg data2 yang valid dan analisis yg jauh lebih obyektif dibanding @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

53. Dibanding tulisan @IwanPiliang yg miskin data, tulisan @budisujatmiko kami rasa dipersiapkan dg jauh lebih teliti
PartaiSocmed 2 days ago

54. Dari tulisannya kami lihat bahwa @budisujatmiko sangat menguasai apa yg ditulisnya itu
PartaiSocmed 2 days ago

55. Maka kami putuskan utk membatalkan kultwit bantahan atas tulisan @IwanPiliang itu
PartaiSocmed 2 days ago

56. Jujur saja kami tidak akan mampu menghasilkan tulisan yg lebih baik dari tulisan @budisujatmiko itu
PartaiSocmed 2 days ago

57. Dan tentu saja kami memuji secara terbuka tulisan @budisujatmiko tsb! http://t.co/qlmTjLim
PartaiSocmed 2 days ago

58. Rupanya @IwanPiliang tersinggung dg pujian kami kepada @budisujatmiko semakin heran kami dibuatnya. Kok spt anak kecil?
PartaiSocmed 2 days ago

59. Kemudian kami buatkan kultwit singkat utk menunjukkan kesalahan @IwanPiliang sekaligus alasan dukungan kami pd tulisan @budisujatmiko
PartaiSocmed 2 days ago

60. Namun belum selesai kultwit rupanya @IwanPiliang langsung memblokir akun kami http://t.co/1ooXRrf3
PartaiSocmed 2 days ago

61. Kejadian selanjunya, siapapun yg meretweet tulisan @budisujatmiko sekonyong2 langsung diblok oleh @IwanPiliang !
PartaiSocmed 2 days ago

62. Bukankah @IwanPiliang sendiri yg meminta bantahan dalam bentuk tulisan panjang? @AryaSinulingga @Kurawa
PartaiSocmed 2 days ago

63. Mengapa setelah dibuatkan tulisan panjang yg demikian bagus @IwanPiliang menjadi kalap memblok semua pihak?
PartaiSocmed 2 days ago

64. Kemana omong besar demokrasi yg selalu dia koar2 kan? Kemana juga “Kata Berbalas Kata” yg dg bijaknya dia ucapkan di TV itu?
PartaiSocmed 2 days ago

65. Terlepas dari segala berita tidak sedap tentang beliau selama ini, kami masih ingin memaklumi sikap kekanak2annya itu
PartaiSocmed 2 days ago

66. Kami pikir seorang @IwanPiliang tentulah butuh hidup juga. Menjadi penulis blog uangnya dari mana?
PartaiSocmed 2 days ago

67. Jadi bisa dimaklumi jika @IwanPiliang jualan opini untuk menghidupi keluarganya. Memanipulasi data pun dihalalkan
PartaiSocmed 2 days ago

68. Bisa dimaklumi pula paniknya @IwanPiliang saat tulisannya terbantahkan dg begitu telaknya
PartaiSocmed 2 days ago

69. Namun kami ingatkan bang @IwanPiliang . Justru sebagai mayoritas hendaklah kita bisa memberi perlindungan bagi saudara2 minoritas
PartaiSocmed 2 days ago

70. Dan kami ingatkan pula betapa bahayanya permainan yg sedang dimainkan oleh @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

71. Saat darah anak bangsa tumpah karena opini2 sesat dan hasutan2 @IwanPiliang barulah kita akan menyadari kejinya seorang @IwanPiliang
PartaiSocmed 2 days ago

72. Sekian kultwit kami. Semoga bermanfaat. Waspadalah!! | END
PartaiSocmed

Selasa, 12 April 2016

Ahok, NGESELIN lo ya!!!!

Hok... lo ngeselin emang. Lo yang id saksi di KPK, gua yg deg degan disini. Berasa panjang banget hari ini gara2 lo! Lo kasih kabar kek, ngetweet kek. Gua sampe rebutan remot sama bini gua yg lagi nonton sinetron gara-gara gua mau tau kabar lo. Nungguin breaking news sampe bacain running text yg panjangnya kayak commuter line, tp kaga ada juga kabar tentang lo.

Bolak balik buka twitter searching pake keyword Ahok kali aja ada kabar. Yg ada cuma musisi tai yg ngimpi jd gubernur nge tweet yg gak jelas tentang lo.

Mungkin gini rasanya nyokap gua nungguin gua pulang di malam minggu waktu gw masih kuliah atau kayak nungguin skor bola disaat gw msh badung wkt sma dan suka taruhan bola. Rasanya deg degan meskipun gua yakin tim bola gua pasti menang.

Parahnya lagi temen-temen di grup pada posting "ahok akhirnya resmi ditahan KPK" dan waktu gua baca SIALAN gua dikadalin, taunya isi postingannya "Ahok resmi ditahan KPK untuk foto selfie. Ada lagi gua baca di kaskus "Ahok resmi pakai baju orange" taunya isinya tentang lo sama persija yg emang seragamnya orange. Kamprettt lah bikin gua deg degan aja.

Buruan pulang lah hok, jangan lama2 di KPK. Bukannya gua kagak percaya sama kerja KPK, gua cm takut lo kekonci di lift atau di toilet haha...

Hok, janji ya... begitu KPK ngizinin lo pulang langsung ngetweet jgn ngeladenin wartawan dulu. Biar teman2 Ahok pada tau duluan kabar lo. Kasian ci Vero sama anak2 lo yg jg pasti degdegan nungguin.

Pokoknya gua sama teman2 pendukung lo selalu berdoa buat lo dan negeri ini. GBU bro...

Pemprov Tidak Melanggar HAM Dalam Penggusuran Luar Batang

Penggusuran kp.Luar Batang berlangsung ricuh. Ratna Sarupaet yg mengaku aktivis HAM pun diseret polwan keluar dari lokasi karena diduga memprovokasi warga.

Dalam suhu politik yg sedang panas menjelang pilgub 2017 ini berbagai cara dilakukan untuk menjatuhkan lawan. Mulai dari isu agama hingga isu HAM.

Meski penggusuran berlangsung ricuh, Ahok yakin penggusuran oleh pemprov DKI tidak melanggar ham.

"Melanggar HAM apa? Membiarkan orang Jakarta tinggal dalam kemiskinan, itu lebih melanggar HAM," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).

Saya sangat setuju dengan Ahok. Membiarkan orang diam dalam zona nyaman kemiskinan dan lingkungan kumuh adalah sebuah pelanggaran HAM. Pemerintah melakukan penggusuran tentu bukan tanpa alasan, pemerintah yg mendapat amanah dari rakyat wajib melakukan segala dan upaya untuk mensejahterakan rakyatnya. Saya yakin pemerintah tidak buta atau tuli akan tangis dan jeritan korban penggusuran. Namun saya ibaratkan anda mempunyai seorang anak yg sedang sakit dan harus disuntik guna kesembuhannya. Anak anda yg tidak suka disuntik tentu akan meronta dan menolak ketika dokter akan menyuntikan obat untuknya, saya yakin hati anda pun tergores mendengar jeritan buah hati anda. Namun sebagai orangtua yg mencintai anaknya anda tetap harus memegang anak anda agar dokter bisa menyuntikan obat walaupun anak anda meronta semakin keras dan menangis. Kira-kira begitulah pemerintah saat ini dlm melakukan tugasnya. Saat ini warga yg digusur mungkin akan menjerit dan menangis namun ini semua demi kebaikan mereka, demi tempat tinggal yg lbh layak, demi lingkungan yg lbh sehat, demi kesejahteraan mereka dimasa depan.

Lihat saja korban penggusuran di wilayah kali jodo yg lalu. Saat ini kehidupan mereka terlihat lbh baik. Anak-anak tidak perlu lagi hidup ditengah prostitusi yg marak di daerah tersebut. Anak-anak mendapat fasilitas antar jemput sekolah gratis dan juga memperoleh kartu Jakarta Pintar.

Senada dengan saya, Ahok sebut kehidupan warga Kalijodo, terutama anak-anak, jauh lebih baik. Pasalnya saat di Kalijodo, anak-anak berada di tengah-tengah lingkungan yang marak prostitusi.
"Lihat saja Kalijodo. Anak-anak sekarang sekolah lebih baik. Dijemput bus, dikasih KJP (Kartu Jakarta Pintar), dibilang melanggar HAM. Membiarkan anak-anak melihat pelacuran, prostitusi, perjudian, mabok, semua di depan muka pintu tidak melanggar HAM anak?," imbuh dia.

Silahkan anda nilai sendiri, mana yg benar???

Mari kita dukung pemerintah dalam melakukan tugasnya menejahterakan rakyat. Jgn mudah terprovokasi oleh pihak2 yg dengan sengaja memanfaat isu-isu sensitif spt ini demi menaikan popularitas dan jabatan.

Senin, 11 April 2016

Benarkah Roy Suryo Setuju Anak-Anak Konsumsi Alkohol Lebih Dari Bir

Menurut Universitas Muhamadiyah Semarang (UNIMUS)

Hasil penelitian diperoleh kadar alkohol pada buah durian dengan lama waktu penyimpanan 1,2 dan 3 hari secara berturut-turut sebesar 6,39 % b/b; 6,40 % b/b; 6,42 % b/b.

Sumber

Nah kemarin kan Roy Suryo gembar-gembor soal kaleng bir saat makan malam di rumah Ahok. Padahal spt diketahui kadar alkohol pada bir hanya 4,5%. Lalu bagaimana pendapat anda melihat gambar ini? Roy Suryo senyum aja liat SBY bagi-bagi duren ke anak2 haha....

Sebenarnya ini postingan iseng saya, tp kl dipikir2 lucu jg liat kelakuan RS belakangan ini.

#justforfun
#politisiomdo

Lius Sungkharisma Berulah (Lagi)

Melihat berita di salah satu stasiun tv pagi ini, saya jd terbawa emosi. Berita mengenai penggusuran kp. Luar Batang ini menghadirkan narasumber yg tidak berimbang. Pemberitaan terkesan memojokan pemprov DKI terutama Ahok.

Salah satu narasumber bernama Lius Sungkharisma ini berkali-kali mengatakan Ahok tidak punya hati, Ahok sakit jiwa, dll.

Nama Lius Sungkharisma terdengan tidak asing di telinga saya. Ketua Partai Reformasi Tionghua ini sebenarnya sudah berkali-kali bermasalah dengan pemerintah. Akhirnya saya mencari lagi berita-berita yg berkaitan dengannya.

Pertama adalah kasus pencabutan pagar tanah yg menjadi sengketa di wilayah Mangga Besar.

Kedua adalah ketika Lius melaporkan Ahok soal pembangunan MRT di fatmawati.
Berikut berita yg saya kutip dari beberapa sumber,

Ahok dilaporkan warga Fatmawati ke polisi
Jumat, 26 Juli 2013 06:52 WIB | 3400 Views
Pewarta: Taufik Ridwan

Jakarta (ANTARA News)) - Seorang warga Fatmawati, Jakarta Selatan, Lieus Sungkharisma, melaporkan Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Polda Metro Jaya, terkait pembangunan proyek moda transportasi "Mass Rapid Transit" (MRT), Senin (22/7).

"Kita laporkan Ahok terkait pembangunan MRT di Fatmawati, karena tidak sesuai dengaan janjinya saat kampanye," kata Lieus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: TBL/2504/VII/2013/PMJ/Ditreskrimsus, Ahok dituduh melakukan penipuan melalui internet, melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

Lieus menjelaskan warga Fatmawati kecewa terhadap Ahok yang menjanjikan akan membangun jalur MRT dengan sistem Subway saat kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2012. Ahok pada kampanye saat itu melalui berbagai media cetak maupun elektronik, termasuk media online, menyampaikan janji untuk membangun MRT dengan sistem subway.

Namun kenyataannya, menurut Lieus, Ahok membangun jalur MRT dengan sistem jalan layang, sehingga tidak sesuai yang dijanjikan.
Sumber: Antaranews

Ketiga, Lius yg mengaku beragama Budha ini nyatanya pernah berseteru dengat umat Budha sendiri mengenai penggunaan nama Budha pasa sebuah bar. Entah mengapa atau dibayar berapa Lius Sungkharisma hingga akhirnya memilih membela pihak Budha bar. Berikut beritanya,

Pertemuan Tripartit Buddha Bar Ricuh

Muhammad Taufiqqurahman - detikNewsJakarta -

Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Depkum HAM Andi N Sommeng mengadakan pertemuan dengan konsultan Buddha Bar, PT Nireta, Forum Antibuddha Bar, dan Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung tegang dan panas.Pertemuan berlangsung di Kantor Ditjen HAKI, Tangerang, Banten, Senin (6/4/2009).

Dalam pertemuan tersebut, tiba-tiba saja pendukung Buddha Bar, Gema Buddhi, Lius Sungkarisma masuk ke ruangan pertemuan. Saat masuk, perwakilan Forum Antibuddha Bar mempertanyakan kehadiran Lius."Ini Anda dari perwakilan mana? Ini yang datang hanya undangan. Anda mewakili undangan siapa?," kata perwakilan Antibuddha Bar, Ponijan sambil mengacungkan salah satu jarinya ke Lius.

Spontan para perwakilan Forum Antibuddha Bar di dalam ruangan berteriak, "Biang kerok!! Provokator datang! Tolong diusir keluar!".Lius pun mengatakan, keberatannya atas pertemuan tersebut. Menurut Lius, pertemuan tersebut tidak steril dan berpihak. Pendukung Buddha Bar justru banyak sekali.

"Saya mempertanyakan kenetralan dari forum ini yang tidak berpihak dan sangat berpihak kepada kelompok yang lain. Saya bisa tunjukkan bahwa orang Buddha Bar akan datang lebih banyak yang mendukung dan akan saya tunjukkan yang banyak," tukas Lius.

Mendengar pernyataan Lius itu, 20-an orang Forum Antibuddha Bar menyambut,"Hayo tunjukkan!!".Sebagai pimpinan pertemuan, Dirjen HAKI Andi N Sommeng pun kewalahan. Pertemuan pun diisi dengan banyaknya debat dengan suasana panas.(gus/nwk)

Keempat, Lius ngotot membela tukang parkir di area hayam wuruk - gajahmada yg merupakan area dilarang parkir. Berikut beritanya:

Juru Parkir Hayam Wuruk-Gajah Mada Berunjuk Rasa

Puluhan petugas parkir mengadakan aksi unjuk rasa terkait parkir off street di Jalan Gajah Mada - Hayam Wuruk.

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 30 juru parkir di Jalan Hayam Wuruk-Gajah Mada berunjuk rasa menolak larangan parkir on street. Mereka resah atas nasib mereka atas larangan yang berlaku di dua ruas jalan itu mulai hari ini.

"Kami menolak larangan parkir dan mendesak agar larangan ini dicabut," ujar Lieus Sungkharisma, Koordinator Solidaritas Juru Parkir, PKL, dan Pengusaha Glodok, Gajah Mada, dan Hayam Wuruk ketika ditemui di lokasi aksi di depan Perhentian Bus Transjakarta Olimo, Senin, 20 Juni 2011. Di mata Lieus dan yang lainnya, parkir di badan jalan bukan penyebab kemacetan di kedua ruas jalan itu.

Mereka juga mempermasalahkan nasib mereka yang menjadi tidak jelas setelah ada larangan itu. "Sampai hari ini tidak ada kejelasan ke mana kami akan dipindahkan," ujar Karman, 34 tahun, juru parkir di Jalan Gajah Mada. Kalau dibolehkan, Lieus, Karman, dan yang lainnya memilih larangan parkir hanya dari pukul 07.00-10.00.

"Kalau dilarang total seperti ini, banyak yang dirugikan," ujar juru parkir, Dedi Surya, 68 tahun, menambahkan. Menurut mereka, tidak hanya juru parkir, namun juga pengusaha di sekitar yang akan terkena imbas penurunan pembeli. Para pengguna kendaraan akan lebih memilih toko atau rumah makan yang letaknya berdekatan dengan lokasi gedung parkir.Besok, mereka juga berencana melanjutkan aksi ini ke gedung DPRD.

Menyikapi unjuk rasa ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Enrico Fermy menyatakan bahwa para juru parkir tetap akan dipekerjakan dan dipindah ke lokasi terdekat, seperti Monas dan Pasar Baru. Selain itu, terdapat 17 juru parkir yang kemudian direkrut sebagai tenaga tambahan di gedung parkir yang dikelola oleh pihak swasta. "Jumlah itu masih mungkin bertambah," katanya.

Sumber: Tempo

Melihat sepak terjangnya, saya sama sekali belum melihat kontribusi Lius pada negara ini. Sikapnya yg sepertinya membela rakyat ternyata memiliki agenda tersendiri. Menurut berita yg beredar di dunia maya mengenai masalah MRT sebenarnya Lius yg kabarnya seorang "pemain tanah" merasa dirugikan krn akibat pembangunan MRT harga tanah di area tersebut turun drastis. Begitupun ketika Lius membela para tukang parkir, kabarnya Lius memiliki usaha didaerah tersebut yg tiba-tiba omsetnya berkurang karena larangan parkir tersebut.

Lius pernah berkata dengan sombongnya “Bukannya sombong, tapi pebisnis itu lebih takut. Tiap Ahok bikin statement, mereka pada tanya, Lius, ini ngga salah Ahok ngomong begini. Terus, kalau mengaku aktivis Tionghoa tapi enggak kenal saya, bukan aktivis namanya,”. Saya jadi tertawa mendengarnya, seperti bang Ruhut yg bertaruh potong kuping, saya jg berani bertaruh potong kuping kalau diadakan survey pasti lebih banyak aktivis ataupun warga keturunan Tionghua secara keseluruhan yg mengenal Ahok dibanding Lius.

Sepak terjang lius melawan Ahok pada pilgub ini saya curiga dikarenakan sakit hati. Mungkin... sebagai sesama warga keturunan Lius tidak mendapat kemudahan melalui Ahok, karena Ahok adalah seseorang yg berintegritas. Inilah mungkin sebabnya Lius yg menurut pengakuannya mengenalkan Ahok pada Jokowi menyesal mengenalkan Ahok pada Jokowi. Kalau saya pribadi sih gak yakin Lius yg mengenalkan, sejak jd bupati belitung timur kami para netizen sudah tau yang namanya Ahok karena reputasi Ahok yg baik dan bersih. Begitupun juga kami sdh tau sepak terjang Jokowi di Solo.

Selanjutnya mengenai revitalisasi kp. Luar Batang. Pada wawancara tadi pagi berulang kali Lius mengatakan Ahok punya backing pengusaha kuat. Tapi yg saya kutip dari infonitas.com " Lius mengklaim memiliki jaringan dan pengaruh yang kuat di kalangan masyarkat Tionghoa yang berlatar belakang aktivis dan pengusaha." Nah loh... sekarang siapa yg dibacking pengusaha, Ahok atau Lius? Jika melihat kutipan saya sebelumnya, Lius mengatakan pengusaha selalu mengadu setiap Ahok bikin statement "Lius ini gak salah Ahok ngomong gitu?" Hmmm... silahkan anda simpulkan sendiri, siapakah Lius dan agenda apakah yg ada dibalik sepak terjang Lius saat ini?

Jurus Ampuh Ahok Menangkal Santet

Membaca berita dibawah ini saya jd senyum2 sendiri. Rupanya ini jurus ampuh Ahok menangkal guna-guna. Berarti percuma dong beberapa waktu lalu dukun pada susah2 ritual hehe...

JAKARTA, KOMPAS.COM - Pulang ke kampung halaman banyak menguak memori lama. Ada yang menyedihkan, ada juga momen yang menggelitik. Begitu juga dengan Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat pulang ke kampungnya di Manggar, Belitung sejak Jumat (17/2/2014).

Berikut beberapa kisah menarik yang berhasil dihimpun Kompas.com dari pria yang akrab disapa Ahok itu, semasa masih di Belitung bersama beberapa teman semasa kecilnya.

Penangkal guna-guna

Masa kecil Ahok sama seperti kehidupan anak -anak kecil di Manggar, Belitung. Selain sekolah, waktu senggang diisi dengan bermain. Sekali waktu, ada sebuah pertandingan sepak bola di kampung. Ahok ikut di dalamnya. Tetapi ada satu kegelisahannya kala itu, yakni pihak lawan memakai guna-guna untuk bisa menang.

"Maklum, zaman dulu masih banyak yang pakai guna-guna buat sepak bola," ujarnya.

Ahok kecil putar otak. Entah mengapa yang terlintas di pikirannya kemudian adalah minyak babi. Konon, minyak babi ampuh untuk mengusir roh jahat. Dengan polosnya, Ahok pun mencuri minyak babi ibunya dan mengoleskannya di sepatu teman-temannya.

"Pas teman saya bilang nanti takut kena guna -guna, saya langsung bilang. Tenang, sepatu kamu semua sudah saya olesin minyak babi," ujarnya sambil tertawa.

Guna-guna salah alamat

Masih seputar guna-guna. Ada kisah lucu saat Ahok mulai menjalankan wirausaha  dengan seorang rekannya di Belitung. Suatu ketika, rekannya diserang demam tiba-tiba. Si teman itu mengira dia sakit akibat guna-guna dari kompetitor. Dua minggu lamanya dia sakit.

Kemudian sang rekan memasang plakat nama 'Basuki Tjahaja Purnama' di depan ruangan kerja Ahok. Ketika Ahok datang ke kantor, terkejut dia. Mengapa tiba-tiba ada plakat namanya.

"Ternyata teman saya yang bikin. Dia itu yakin bahwa yang mau diguna-guna itu sebenarnya saya. Tapi setannya salah alamat, makanya kena ke dia, bukan saya. Nah, plakat nama itu petunjuk supaya setannya itu enggak salah alamat lagi," ujar Ahok tertawa.

Ahok pun berkelakar, "Nanti setannya enggak bisa baca lagi. Harusnya dia pasang lengkap, nama sama foto saya," lanjutnya.

Gara-gara rokok

Sepanjang hidupnya, Ahok tidak merokok. Tetapi bukan berarti tidak pernah mencobanya. Percobaan merokok ketika duduk di bangku SD jadi pengalaman terakhirnya mengisap tembakau. Hingga saat ini Ahok trauma dengan yang namanya rokok.

Kisah ini didapatkan dari teman masa kecil Ahok yang bernama Su Yan. Suatu ketika, Ahok mengaku penasaran dengan rokok. Ayahnya perokok berat. Begitu juga dengan om dan para tetangganya. Ahok kecil pun mengambil sebatang rokok dan diam-diam menghisapnya.

Apes, kenakalannya diketahui sang ibu. Sebuah tamparan menyakitkan fisik dan batin pun mendarat di pipi Ahok kecil. Kenangan itu begitu melekat di benak hingga ia dewasa. Sekarang, jangankan mengisap rokok, menghirup asap pun Ahok mengaku tak kuat.

Salah tembak

Berburu burung, lanjut Su Yan, merupakan salah satu hal yang disukai Ahok kecil dan kawan-kawannya saat di Manggar. Berbekal sebuah senapan angin, bahkan tanpa bekal makanan dan minuman Ahok dan teman-teman berburu di hutan, cukup jauh dari rumahnya.

Suatu ketika, Ahok mendapat kesempatan untuk menembak seekor burung. Mereka pun mengendap-ngendap di bawah pohon sambil mencari posisi menembak yang baik.

"Pas mau dikokang senapannya, rupanya di dalam masih ada pelurunya. Entah gimana itu pelurunya kena pinggang temannya," ujar Su Yan.

Kawan-kawannya, terutama Ahok, sangat takut dengan insiden tersebut. Dia bingung bagaimana menjelaskan insiden itu kepada ayah-ibunya sendiri, dan  ke orangtua ibu rekannya yang menjadi korban salah tembak itu.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Egidius Patnistik

Minggu, 10 April 2016

Roy Suryo Ketipu Lagi

Roy Suryo sang ahli IT yang dulu sering diminta pendapatnya mengenai asli atau tidaknya sebuah foto. Sudah kecele dua kali dlm waktu dekat ini. Pertama soal akun twitter Gibran anak Jokowi dan yg baru-baru ini soal foto Ahok makan malam bersama penggiat medsos dan kaleng bir yg tersaji. Rupanya tdk ada kaleng bir di dekat Ahok. Entah asli atau tidak foto yg Roy gembar gemborkan namun pada foto yg saya dapat memang tidak ada kaleng bir di meja.

Roy Suryo sang ahli telematika itu ternyata sudah kehilangan keahliannya. Mungkin karena terlalu sibuk ikut meeting sana-sini. Sampai2 banyak sekali beredar foto beliau sedang tidur ataupun ngupil waktu rapat. Ya sudahlah mungkin dia lelah... hihihi

Berikut cangkirkopi sajikan foto asli pertemuan tersebut. Silahkan dinilai dan dikomentari sendiri. Salam hangat secangkir kopi untuk ahli telematika kita Roy Suryo.

Roy Suryo Mabuk Wine kah?

Masih ramai berita soal bir ketika Ahok makan malam dengan penggiat medsos. Sebuah foto yg menurut saya biasa aja digunakan sebagai peluru para haters untuk menjegal Ahok, khususnya Roy Suryo. Namun usaha Roy Suryo sepertinya gagal ditengah jalan setelah netizen mengupload foto beberapa anggota partai demokrat dengan beberapa botol bir tersaji dimeja. Belum lagi foto Aburizal Bakrie dengan beberapa anggota partai Golkar dengan gelas-gelas berisi wine. Akhirnya RS pun memblokir beberapa account twitter milik netizen yg membully dirinya (marah ya Roy???)

Bicara soal wine saya jd teringat berita tahun 2013 ketika Roy Suryo menumpahkan gelas berisi wine ketika dinner bersama Maradona. Berikut saya kutip beritanya :

TRIBUNNEWS.COM - Kejadian menggelikan terjadi seusai gala dinner bersama legenda Argentina, Diego Maradona, di Djakarta Theater, Sabtu (29/6/2013). Menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo, secara tak sengaja menumpahkan red wine atau anggur merah, di depan kekasih Maradona, Rocio Geraldine Oliva.

Saya mencoba menganalisa sedikit apa yg terjadi pada Roy Suryo saat itu. Sebagai menpora pada saat itu tentunya Roy Suryo ikut serta dalam dinner tersebut. Entah apa yg diminum oleh Roy Suryo saat itu. Namun melihat jumlah gelas wine pada meja tersebut ada indikasi kalau RS juga meminum wine. Secara logika mungkinkah RS tdk turut meminum wine saat itu...? Ya mungkin ya, mungkin jg tidak. Tp biasanya dalam sebuah makan malam resmi dengan orang asing (khususnya kebudayaan barat) biasanya wine disajikan lalu para peserta melakukan "cheers" sebagai tanda penghormatan lalu bersama2 menenggak wine tersebut. Jd besar kemungkinan RS pun turut meminum wine.

Mungkin juga setelah minum sedikit wine RS sedikit pusing sehingga ceroboh menumpahkan wine didepan kekasih maradona tersebut. Namun ini hanyalah opini saya, mungkin saja RS memang orang suci yg tdk pernah minum alkohol sedikitpun, cuma RS memang sering tidur waktu sidang (mungkin dia lelah hehe).

Yg jadi pertanyaan saya kenapa RS kepo ngurusin bir kalengan di meja makan malam Ahok sedangkan teman partainya minum bir botolan? Kenapa RS jg tdk complain waktu makan malam bersama maradona? Pada foto kan terlihat beberapa gelas wine jd sudah pasti bukan hanya maradona dan pacarnya yg menenggak wine. Kenapa RS tdk protes kpd tmn2nya yg saat itu ikutan minum?

Lucunya RS mau lapor KPK soal makan malam Ahok. WTF!!! Hubungannya apa coba? Kl Ahok dikasih wine atau dibayarin kongkow2 di crown sama pengusaha baru ada hubungannya dgn KPK krn termasuk gratifikasi. Nah ini bir kalengan...???

Terlihat jelas RS memanfaatkan situasi ini untuk menjegal Ahok. Isu bir dia pikir ckp tepat untuk menurunkan elektabilitas Ahok. Tp masyarakat Jakarta sdh lebih pintar dr yg dipikirkan RS. Ahok ga bakal goyang cm karena berita murahan.

Ya sudahlah Roy, kali ini anda belum beruntung. Coba lagi dilain kesempatan (kl anda punya malu!!!)

Istilah Dalam Prostitusi Online (Orangtua harus tau!!)

Hari ini cangkirkopi menyajikan sesuatu yg sedikit beda. Prostitusi online kian merebak, jasa esek-esek sangat mudah ditemui di dunia maya. Mulai dari facebook, twitter, path, instagram , dll. Sebagai orangtua cangkirkopi.xyz jg concern terhadap masalah ini, apalagi bisnis esek-esek online ini telah memakan banyak korban dibawah umur.

Saya merasa para orang tua harus paham sedikit banyak mengenai hal ini. Jika anda menemukan pesan-pesan dengan kode-kode dibawah ini pada gadget anak anda atau pasangan anda , maka anda harus curiga, waspada dan segera mencari cara yg tepat untuk menjaga keluarga anda agar tdl terperosok dlm lembah kelam ini.

Berikut ini adalah istilah-istilah yang biasa digunakan di dalam dunia prostitusi Online:

1. PELAKU

Prostitusi online adalah sebuah bisnis yg juga menggunakan prinsip ekonomi. Dimana jasa tersedia karena ada permintaan (supply and demand). Jadi sudah tentu bisnis haram ini bisa berjalan karena ada beberapa orang yg terlibat di dalamnya. Berikut adalah kode untuk para pelaku:

GRO/GM: Guest Relation Officer / Germo orang yg menjadi manager PSK (Pekerja Seks Komersial)

TO: Target Operasi atau kadang disebut juga Angel (Pekerja Seks Komersial)

WP: Wanita Penghibur (Sama dengan TO)

SUHU: Sebutan untuk para penikmat atau pengguna jasa.

PANLOK: Panda Lokal (Keturunan Chinese)

2. TRANSAKSI

Demi menjaga keamanan dari pihak berwajib, bisnis esek-esek menggunakan kode untuk transaksi. Berikut adalah kode transaksi dalam bisnis prostitusi online,

BO: Booking Out / Booking Order (istilah untuk menjelaskan bahwa GRO tidak menyediakan tempat praktek alias kamar)

DC: Damage Cost / Demand Cost (biaya yg harus dikeluarkan SUHU untuk mendapatkan layanan esek-esek)

TKP: Tempat Kejadian Perkara (Tempat yg disepakati untuk melakukan kegiatan esek-esek antara SUHU dan TO. Biasanyaa hotel, apartment, kos atau bahkan tempat tinggal SUHU)

CI : Check In

ST: Short Time (Jangka waktu pendek untuk melakukan kegiatan esek-esek, biasanya 1-2 jam)

LT: Long Time (Jangka waktu panjang untuk melakukan kegiatan ini, biasanya 6-8 jam)

SPEK: Spesifikasi dari TO

NOCAN: Nomor Cantik (Nomor contact TO)

EKSE: Eksekusi

RO: Repeat Order (Memakai jasa TO yg sama untuk kedua atau kesekian kalinya)

3. SERVICE

Kode layanan ini terkait erat dengan spek TO itu sendiri. Beberapa istilah sudah terkenal dalam dunia esek-esek. Berikut adalah service code dunia esek-esek online.

ML / FJ : Making Love / F*ck Job (bercinta)

GFE : Girl Friend Experience (Sensasi ML seperti dgn pacar sendiri)

CIM : Cum In Mouth (boleh mengeluarkan sperma di mulut TO)

CIF : Cum In Face (mengeluarlan sperma di wajah)

HJ : hand job

BJ : blow job

FK : french kiss.

FR : Field Report / F*cking Report (laporan kepuasan atau ketidak puasan pelanggan. Biasanya GRO akan meminta FR untuk mempromosikan dagangannya)

ATT : Attitude (sikap dari TO)

CAPS : Kondom

MOT : Man on top

WOT : Woman on top

4. OTHERS

Kode lainnya yg juga familiar dlm dunia prostitusi online

POLDA : Polisi Dapur (Istri / Pacar)

KENTANG : Kena Tanggung

NPWP : Nomor Punggung Wanita Panggilan

PP : Panti Pijat

SSI : Speak Speak Iblis

CT : Classic Terminal

Blok T : Travel Hotel

Blok C : Classic Hotel

Blok A : Alexis Hotel

BB : Bintang Baru Hotel

HS : Hill Side Hotel

Bulu Jagung : TO yang masih abg

BM : Body Massage

LC : Lady Companion ( Biasanya TO kerja di tempat2 karaoke )

BD : Back Door ( Anal Sex )

SHS : Sex History Speak

Kira-kira sekian dulu ilmu yg bisa cangkirkopi berikan. Kiranya bisa mengedukasi para orangtua untuk lbh menjaga anak dan pasangannya. Kalau ada istilah baru akan kami update.

Sabtu, 09 April 2016

Ahok "Si Pitung dari Pantura"

Kali ini cangkirkopi.xyz akan share sebuah tulisan netizen mengenai reklamasi. Tulisan yg diulas dengan baik ini akan memperkaya pengetahuan kita dan menjernihkan kesimpangsiuran yg ada. Jangan lupa siapkan dulu secangkir kopi untuk menemani anda, selamat membaca....

Sumber : Kompas
Credit to : Josef H. Wenas

Gara-gara ada politisi “santun namun korupsi” ditangkap KPK, persoalan reklamasi di Pantai Utara (Pantura) Jakarta menjadi sorotan publik.
Di media mainstream dan social media bermunculan guru-guru yang menerangkan mengapa begini, mengapa begitu, sedemikian sehingga orang yang kurang paham seperti saya jadi belajar juga.

Reklamasi itu gampangnya adalah proyek penimbunan laut di depan garis pantai Jakarta pada areal sepanjang 32 km dengan lebar rata-rata 2 km sampai kedalaman 8m dengan kebutuhan bahan urugan sebanyak 330 juta m3, yang terdiri dari 17 pulau buatan (dari “A” sampai “Q”). Silahkan lihat peta diatas.

Saya menangkap publik pada umumnya mengacaukan dua soal yang berbeda: soal “reklamasi” dan soal “zonasi”. Ini dua hal yang lain sama sekali. Soal reklamasi, itu amanat konstitusi sejak tahun 1995 yang harus dijalankan oleh siapapun gubernur DKI yang menjabat, berdasarkan Keppres 52/1995 yang sampai tulisan ini dibuat belum ada gugatan yang membatalkannya. Sedangkan soal zonasi itu adalah soal peruntukan mau dibuat apa saja nantinya diatas 17 pulau buatan seluas 5100ha hasil dari reklamasi tersebut.

5100ha mau diapakan? Kita bisa bayangkan zonasi apa saja yang ada di perumahan Pondok Indah seluas hanya 700ha itu, atau juga di Bintaro Jaya yang seluas kira-kira 1000ha. BSD City barangkali agak sebanding, lebih besar memang, yaitu seluas sekitar 6000ha. You name it, bagi pengusaha properti, lahan 5100ha di 17 pulau buatan di lokasi primer, itu termasuk nikmat Allah yang akan disyukuri dalam jangka panjang. Tidak heran penciuman KPK sudah sampai ke lingkaran yang selama ini dianggap the untouchable: Aguan Sugianto.

Tetapi yang perlu digarisbawahi apakah proyek reklamasi ini melulu soal komersial? Jelas bukan, reklamasi itu bagian dari visi besar masa depan Jakarta menghadapi banjir (bagian dari konstruksi giant sea wall), menyediakan air bersih (water treatment di dalam tanggul giant sea wall itu), dan tentu saja mendorong pertumbuhan ekonomi diatas wilayah baru (terutama penerimaan pajak).

Jadi where’s the catch yang diributkan dalam soal zonasi ini?  Begini, konstitusi sudah atur 45% itu jalur hijau (ini jelas teritori Pemprov DKI Jakarta), maka yang boleh dikembangkan adalah yang 55%. Dari yang 55% itu, konstitusi mengatur bahwa Pemprov DKI memperoleh hak setara 5% dari luas areal netto yang direklamasi. Ini disebut kontribusi dalam bentuk lahan. Banyak orang salah kaprah bahwa Gubernur Basuki T. Purnama (Ahok) mau menaikkan kontribusi dalam bentuk lahan ini dari 5% menjadi 15%. Kontribusi lahan tidak berubah, tetap 5%.

Yang direvisi oleh Ahok dalam Raperda Rencana Zonasi dan Wilayah Pesisir Pantai Utara dan Perda nomor 8 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta adalah adanya kontribusi tambahan sebesar 15% dari nilai NJOP lahan, tetapi bukan dalam bentuk uang, melainkan in natura, seperti bangunan fisik. Untuk apa kontribusi tambahan ini? Untuk membangun diatas jatah lahan Pemprov DKI yang 5% tadi.

Sekali lagi, bukan kontribusi lahan dinaikan dari 5% menjadi 15%, melainkan, selain kontribusi lahan yang 5% ada kontribusi tambahan senilai 15% dari NJOP yang diwujudkan dalam bentuk development yang dinginkan oleh Pemprov DKI. Dan perlu diperjelas juga, dua kewajiban pengembang ini diluar kewajiban fasos/fasum. Dalam klausul izin reklamasi kepada PT Muara Wisesa Samudra (SK Gubernur No 2238 Tahun 2014) tertulis: “memberikan kontribusi lahan seluas 5% dari total luas lahan areal reklamasi nett yang tidak termasuk peruntukan fasos/ fasum untuk diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.”

Maka jelaslah ini agenda distribusi keadilan sosial yang sedang dimainkan oleh Ahok. Dari situlah dia akan membangun untuk kepentingan orang-orang kecil, seperti yang sudah dia buktikan melalui infratruktur dan berbagai fasilitas sosial bagi mereka yang tergusur di Waduk Pluit, Kampung Pulo atau Kali Jodo, misalnya. Ahok tidak mau para buruh di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sekitar Marunda nantinya, atau para nelayan, harus tinggal jauh di pinggiran Jakarta padahal bekerja sehari-hari di situ.

“Kawasan tersebut kan bukan cuma ditempati oleh masyarakat kalangan atas, tetapi kalangan menengah ke bawah yang mencari nafkah di pulau reklamasi,” kata Ahok.

Estimasi yang dibuat Agung Podomoro Land, harga tanah per meter hasil reklamasi akan berkisar Rp22-32 juta. Kalangan masyarakat mana yang mampu beli? Maka Ahok lah yang harus mewujudkan option for the poor agar mereka bisa tinggal di situ melalui mekanisme regulasi.

Ahok sendiri berseloroh, “15% ini jatah preman”. Soal kontribusi tambahan 15% inilah yang oleh para taipan properti itu mau disatukan dikonversi dari yang 5% kontribusi lahan saja melalui berbagai lobi, yang akhirnya berujung skandal suap kepada si politisi santun kita tersebut diatas. Pengusaha maunya 5% kontribusi lahan saja, sedangkan Ahok maunya 5% kontribusi lahan + 15% kontribusi tambahan (untuk membangun diatas 5% lahan itu). Dari sini bisa terlihat perbedaan visi diantara keduanya, dan betapa Ahok begitu tega “memalak”. Sudah bertingkah mirip Si Pitung dia.

Untunglah Ahok rencananya akan menamakan area pelabuhan baru bertaraf internasional di Marunda nanti “Kawasan Ekonomi Khusus Ali Sadikin”, dan bukannya “Kawasan Ekonomi Khusus Si Pitung”. Sejarah ilmiah memang harus dibedakan dari legenda romantis. Rasionalitas diatas emosionalitas.

Ali Sadikin dulu juga tidak mengasosiasikan proyek pembangunannya dengan Si Pitung yang legendaris, melainkan dengan Muhammad Husni Thamrin yang historis.

Yogyakarta, 4 April 2016 | Oleh Josef H. Wenas

Habib Rizieq "The Untouchable"

Nama Habie Rizieq bukan nama yang asing bagi media-media di Indonesia. Bukan karena prestasi atau dakwahnya namun karena sepak terjangnya yg sering kali menuai kecaman dari masyarakat.

Bagaimana tidak, tindakan anak buahnya yg cederung anarkhis dan ancaman-ancamannya yg meneror sangat mengganggu bukan hanya menuai kecaman dari kaum minoritas namun jg dari kalangan umat muslim sendiri.

Namun entah mengapa, Habieb Rizieq seperti tidak tersentuh hukum meskipun sebenarnya banyak tindakannya yg melanggar hukum. Contohnya ancaman beliau membakar balaikota beberapa saat lalu dan juga ucapannya yg menghina Wiranto. Rekomendasi Ahok ke kemenkumham dan kemendagri pada tahun 2014 sepertinya mental begitu saja, bahkan Wiranto sang jendral pun memilih mencabut laporan Hanura mengenai penghinaan atas dirinya.

Entah ada apa dengan bangsa ini dan FPI, namun sebuah bocoran dari wikileaks menyatakan bahwa FPI adalah "attack dog" kepolisian RI. Selain mengungkapkan mengenai FPI yang dijadikan ‘attack dog’ Polri, bocoran Wikileaks juga menyebutkan mengenai mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto sebagai tokoh yang pernah mendanai FPI. Disadari atau tidak para donatur FPI telah menciptakan monster dalam negara ini. Monster yg menciptakan teror dalam aksi-aksinya. Entah sudah berapa petisi dibuat dan ditandatangani netizen dalam situs change.org namun sepertinya kembali pemerintah tak bergeming.

Para donatur FPI itu telah "menciptakan monster" yang sekarang menjadi independen dan tidak merasa terikat kepada para donatur mereka sebelumnya.
"Walaupun siapa saja yang memiliki uang dapat menyewa FPI untuk kepentingan politik, namun tidak ada seorang pun di luar FPI bisa mengontrol Habib Rizieq yang kini menjadi bos bagi dirinya sendiri,” ungkap bocoran telegram rahasia tersebut.

Memang merupakan sebuah kejanggalan, Habieb Rizieq dengan segala keliarannya dibiarkan begitu saja. Pemerintah sepertinya bungkam dan pura-pura tidak tahu meski media seringkali memberitakan tentang kebrutalan ormas ini. Teringat masalah "penghinaan lambang negara" yang diduga dilakukan Zaskia Gothik baru-baru ini, seorang anggota dpr dan beberapa orang lainnya berlagak menjadi pahlawan kesiangan dengan melaporkan Zaskia. Saya pribadi langsung bergumam "kemane aje lo? Waktu Habieb Rizieq bilang keTuhanan pada pancasila Soekarno adanya dipantat".

Sebenarnya banyak celah untuk menyeret Habieb Rizieq ke meja hijau, mulai dari perbuatan tidak menyenangkan, ancaman, dan provokasi. Belum lagi pengerusakan yg dilakukan FPI dalam aksinya. Namun selama ini polisi hanya menyentuh segelintir anggota FPI tapi tidak menyentuh Habib Rizieq sebagai pemimpinnya. Sungguh hal yang janggal memang, banyak sekali oknum pemerintahan dan aparat yg sebenarnya mengetahui hal yg sudah menjadi rahasia umum ini namun menutup mata dan telinga. Entah ada apa dengan FPI dan mereka?

Ribuan postingan netizen didunia maya yg mengecam aksi Habieb Riziek dan FPI namun pihak terkait sepertinya impoten dalam menangani mereka. Sungguh hal yg ironis memang, negara sebesar ini hanya diam melihat ormas ini menebar kebencian dan meneror sesama rakyat Indonesia.

Semoga suatu saat nanti ada "ultraman" ala Indonesia yg mampu melibas dan menghukum mereka.

#merdeka
#bubarkanfpi
#tangkaprizieq

Jumat, 08 April 2016

Ahok Si Manusia Sakti

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak berlebihan jika saya sebut sebagai tokoh yg fenomenal. Sepak terjangnya di dunia politik membuat para politikus yg ngeri-ngeri sedap akan serangan-serangannya terhadap para pelaku korupsi serempak mengeroyoknya.

Bagaimana tidak fenomenal dimulai dari politikus sekelas mantan mentri yg pernah tiga kali menjabat hingga ormas abal-abal berusaha menjegalnya. Mulai dari isu SARA hingga isu korupsi. Berbagai teror dan ancaman membabi buta, seperti ancaman pembakaran balai kota misalnya. Namun Ahok tidak gentar, dia tetap berdiri tegak untuk rakyat yang dicintainya.

Bagaimana tidak saya katakan sakti, semakin banyak yg menjegal maka semakin kuat Ahok berdiri. Semakin bertambah pendukungnya yg mencintainya. Berbagai senjata yg diluncurkan rivalnya malah menambah kuat barisan pendukungnya.

Emosinya yg meledak-ledak terhadap ketidak adilan dan ketidakbenaran sepertinya sudah menjadi trademark seorang Ahok. Kata-kata kasar yg dilontarkannya kepada tikus-tikus berdasi bukan sembarangan ia ucapkan, sebab mereka memang pantas menerima makian sang Ahok. Emosinya yg meledak-ledak bukan karena demi memuaskan egonya namun karena cintanya kepada rakyat yg memberinya kepercayaan.

Bermacam suku, agama dan ras bergandengan tangan mendukung Ahok. Tanpa perduli dikatakan kafir, anjing atau apapun, mereka tetap mencintai Ahok sebab mereka tau Ahok berjuang untuk mereka. Inilah sebabnya Ahok memilih jalur independen bergandengan tangan bersama "teman Ahok".

Mungkin sebutan "manusia sakti" dari Yusril untuk Ahok memang tepat. Ahok menjadi sakti krn cintanya kpd rakyat, Ahok menjadi sakti karena Ahok punya hati yg tulus untuk mensejahterakan rakyat, Ahok menjadi sakti karena "teman Ahok" yg setia berjuang bersamanya.

Tetaplah berjuang pak Ahok, kebenaran takkan terkalahkan. Kami mendukungmu dengan segala daya, upaya dan doa-doa kami.

Kamis, 07 April 2016

Politisi OMDO Kutunggu Janjimu

Teringat sebuah pepatah "mulutmu harimaumu". Pada era modern ini bukan hanya mulut yg dapat menerkam balik namun jg jari-jemarimu. Kicauan disosial mediapun kini berpotensi menerkam balik penulisnya. Sudah banyak contoh kasus cuitan disosial media yg berujung di meja hijau maupun berdampak hukuman sosial. Mulai dari selebritis, masyarakat biasa maupun politisi yg suka "asal njeplak" merasakan akibat dari kicauannya sendiri.

Pada pilpres yg lalu beberapa politisi "bertaruh" mulai dari jalan kaki dari kota A ke kota B hingga memotong kemaluannya. Namun ketika mereka kalah dalam "taruhannya" mereka menggunakan seribu jurus mulai dari menenggelamkan diri sementara hingga "ngeles". Akibatnya mereka menerima hukuman sosial menjadi bual2an netizen.

Menjelang pilgub 2017 ini seorang politisi bernama Habiburokhman berkicau dlm akun twitternya. Beliau berjanji berani terjun bebas dari puncak monas jika Ahok dapat mengumpulkan KTP memenuhi persyaratan KPU yaitu 532000 KTP DKI. Hasil pantauan "cangkir kopi" hari ini 7 April 2016 menurut website resmi pendukung Ahok yaitu temanahok.com, telah terkumpul 462.726 KTP pendukung Ahok. Ini artinya hanya kurang 69.274. Ini artinya jika target harian tim teman ahok sebesar 7500 KTP maka kuota akan tercapai kurang dari 10 hari kedepan.

Entah jika kuota sudah tercapai apakah Habiburokhman akan menggunakan seribu jurus menghindar dari janjinya seperti politisi yg sudah-sudah atau beliau memang gentlemen. Sebab seorang lelaki sejati yg dipegang adalah omongannya. Mungkin tidak dlm 10 hari kedepan kita akan menyaksikan terjun bebas ala Habiburokhman, biar fair kita tunggu verifikasi KPU (saya yakin jika tidak ada kecurangan dlm verifikasi KPU, Ahok pasti memenuhi kuota KPU). Namun apakah nyali Habiburokhman sebesar kicauannya? Kita lihat saja nanti.

Sedikit saran untuk pak Habiburokhman, kalau nyali anda tdk sebesar kicauan anda hanya ada dua pilihan. Yang pertama cabut kata2 anda dan minta maaf atau anda mulai pesan kasur angin sebesar halaman monas agar otak anda tdk berceceran. Tadinya saya mau menyarankan anda bungee jumping tp sayang kicauan anda menuliskan akan terjun bebas yg artinya tanpa tali atau alat bantu lainnya. Saya pribadi sih tdk mau anda mati dengan tulang berserakan dan otak berceceran dan saya yakin para pendukung Ahok yg lainnya jg orang2 baik yg tdk akan mendorong anda untuk melakukan perbuatan bunuh diri dan mati konyol. Makanya saya sarankan pakai kasur angin aja kl anda terlalu angkuh untuk mencabut omongan anda sendiri.

Pilpres yg lalu harusnya menjadi pelajaran bagi orang2 yang doyan omdo. Tapi sptnya omdo masih jd trend dikalangan politisi abal-abal. Semoga pilgub 2017 juga bisa memberikan pelajaran lagi kepada mereka yg berkicau tanpa berfikir.

#salam2periode
#guapilihahok
#mulutmuharimaumu

Rabu, 06 April 2016

Ini Dia Daftar Orang Indonesia yg Namanya Tercantum Dalam Panama Papers

Dokumen Panama Papers bocor! Ribuan client dari Indonesia ikut tercantum didalamnya.

Dokumen rahasia yang memuat daftar klien besar di dunia, yang diduga menginginkan uang mereka tersembunyi dari endusan pajak di negaranya, itu dibocorkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ).

Ilustrasinya begini saya ibaratkan seperti sebuah celengan. Anda sebagai seorang anak memiliki sebuah celengan yg anda simpan di lemari ibu anda. Tapi ibu anda sering memeriksa celengan anda, berapa yg anda simpan dan berapa yg anda tarik serta untuk keperluan apa. Oleh karena itu anda merasa perlu membuat sebuah celengan baru yg lepas dari pantauan ibu anda. Jadi anda titipkan celengan baru anda dirumah teman anda yg orang tuanya tdk mengawasi celengan tsb. Kira2 begitu ilustrasi bodohnya.

Dari situs ICIJ, ada 2.961 nama individu ataupun perusahaan yang muncul saat kata kunci ”Indonesia” dimasukkan. Nama-nama tersebut terhubung dengan 43 nama perusahaan perekayasa bebas pajak (offshore). Pada laman yang sama muncul 2.400 alamat di Indonesia yang terdata dalam kolom Listed Addresses.

Berikut adalah nama-nama pengusaha Indonesia yg namanya tercantum didalamnya. Kami susun secara alphabet dari A-Z.

A Prabhu
A. Budi Pranoto
AAJ BATAVIA
Aam Dewi Hamidah
Aarti Lohia
Abdul Hadi Ismail
Abdul Rachman
Abdul Rahman
Abdul Rifai Natanegara
Abdul Slam TAHIR
Abdul Slam Tahir
Abdullah Alatas
Abu Djaja Bunjamin
Abu Hermanto Budiono
Achirsyah Moeis
Achmad Fadjar
Achmad faried Joesoef
Achmad Faried Joesoef
Achmad Kalla
Achmad Latief Alwy
Achmad Nugraha Djuanda
Achmad Sandi
Achmad, Sally, Erma and Cindy as joint tenants
ADAM SAUTIN
ADAM SAUTIN
Ade R. Syarief
ADE TJAKRALAKSANA
Ade Tjakralaksana
Ade Tjakralaksana
ADELINA PRASETIO
Adhi Utomo
ADHI UTOMO JUSMAN
ADI BISONO
ADI BISONO
Adi Sasono
Adi Sumito
Adimitra Baratama Nusantara
Aditya Koeswojo
Adji Muljo Teguh
Adnan Kelana Haryanto & Hermanto
ADRI ACHMAD DRAJAT
Adriana Maya Politon
Adryansyah
Afandi Hermawan Oey
Afandi Hermawan Oey and Tjoeng Anna Chrisnadi
Agam Nugraha Subagdja
Ago Harlim
Agoeng Noegroho
Agung Podomoro Group
Agung Salim
Agung Tobing
Agus Djohari
AGUS HARTONO LIE
Agus Lasmono Sudwikatmono
Agus Leman Gunawan
AGUS MAKMUR
Agus Nursalim
Agus Pranoto Setiadi
Agus Purnomo Edhi
Agus Soenong / Intina Wirawan The
Agus Suherman Wirjan
AGUS SUSANTO
Agus Tjandra
AGUS WIDAGDO
Agustinus Prasetio
Agustinus Wishnu Handoyono
AGUSTON MAKMUR
Ahadiat Wargana
AHMAD DIPODITIRO
AHMAD MARDA
Ahmad Rahman Pasaman
Ahmaddin Ahmad
Ahmaddin Ahmad
Ahmaddin Ahmad
AHMADES MIQAILLA
AHSANIL GUSNAWATI
Aida Ishak
AIRIN OKTAVIANY GUNAWAN
Aiwy
Aizid Syafriel Adjam
AIZID SYAFRIEL ADJAM
AJI BAYU WIRROTAMA
Aji Bayu Wirrotama
AJI WIJAYA, SUNARTO YUDO & CO
Akbar Yoso Trisedia
Alan Clark
Alan Clark
Alan Robertson Clark
Alanberg Pte. Ltd.
ALBERT CAHYADI SUKANDADINATA
Albert Kongoasa
Albert Sugianto
Albert Suherman
ALDO PUTRA BRASALI
Alex Ivan Tanoyo
Alexander Hermas Wolfe
Alexander Hermas Wolfe
Alexander Johan Widjaja
Alexander Johan Widjaja
Alexander Thaslim
Alexandra Miksar
Alexandra Miksar and Djoni Aristianto Prasetio
Alexandra Miksar and others
Alfari Narindra
Ali Alimsyah
Ali Alimsyah
ALI CHENDRA
Alice Haryono
ALIEN WIBOWO
Aling Hermawan Oey
Alisyahrazad Hanafiah
Allan Dijaya Keller
Allan Tjahja Tjao
Aluinanto Sandjojo
ALVIN GOZALI
Alwi Alatas
Alwijaya Aw
Amalia
Amalia Aristiningsih
Amaluddin Djambak
AMAN
Ameesh Anand
Amelia Kurniawan
Amelia Mulyono
American Express Bank Ltd (Indonesia)
AMIN HALIM
AMIN SUPRIYADI LIU
AMINOTO SUTANDI
AMINOTO SUTANDY
Amrullah Hasyim
Amrullah Hasyim
Amy Delia
Anak Agung Alit Wiradarma
Anak Agung Gde Agung
Ananda Soewono
ANCE ANGGRAENY
Andang Bachtiar
ANDHIKA ANINDYAGUNA HERMANTO
Andi Achmad Dara
Andi Ahmad Dara and Evi Yulisma Harahap as joint tenants with right of survivorship
Andi Gunawan Wibowo
ANDI PRAVIDIA SALIMAN
Andi Zainal A. Dulung
Andiko Ardi Purnomo
Andre Abdi
Andre Abdi
ANDRE JOHANNES MAMUAYA
Andre S Prijono
Andre Sukendra Atmadja
Andreas Andikha Bunanta
Andreas Kastono
Andreas Kongoasa
Andreas Tjahjadi
Andrew I Sriro
Andrew K. Labbiaka
Andrew McKay
ANDREW MELLON PRIASMORO
ANDREW TANOTO
Andrew Thomas Eriksson
Andrie Setiawan Yapsir
Andry Irwan Djugo
Andry Pribady
Andry Pribady
Andry Setiawan
Andy Nugroho Purwohardono
Andy Soewatdy
Andy Wiryanto Ong
Ang Lian Ping
Ang Rianti
Ang Rosabella Martina
Angela Lestari Widjaja
Angelique Stampfer
Angie Christina
Angus Maclachlan
Angus Nelson Karoll
Ani Sim
Anil Kumar Lachman Panjabi
Anindya N. Bakrie
Anita Kalim
ANITA RATNASARI
Anna Solana Hamami Kadarachman
Anna Sri Dewi Sianto
Annie Halim
ANTHONY BRENT ELAM
Anthony Dominic Byron
ANTHONY KURNIADI
Anthony Salim
Anthony Salim
Anthony Siswanto
Anthony Wijaya
Anton Henning Linderum
Anton Henning Linderum
ANTON KUSUMA
Anton Santoso
Anton Santoso
Anton Santoso and Anita Marta
Anton Sugiono
Anton Tjahjono
Anton Tjahjono
Anton Wiratama
Antonius Mulya Saputri
ANTONY GUNAWAN
Antony Gunawan
Anuj Ralhan
Anwar Lim
ANWAR SAEBE
Apex Oil & Gas Ltd.
Appointcorp Limited
Ardas Dipa
ARDAS DIPA
ARDIANI KARTIKA SARI SUBIANTO
Ardy Wiria
Ari Hardono Suroso
Ari Indra Gautama
Ari Rophian Perdana Ariwibowo
ARI SULISTIO
Arianto Prasetio
Arianto Wisnu Triyatno
Arie Kondang Kresnadi
Arief Prijatna
Arief Santoso
Arief Wiyoso Aswismarmo
Arif and Yvette Suryatenggara
Arif Rachmat
Arifin Yohan
ARINI SARASWATY SUBIANTO
Aris Agung Budiman
Aris Yuwono Ang
Aristotle
Arjen Tridarma Darmawan
Arlehne Purnomo
Arman Sutedja
Armedta Budi Asmara
Armeilia Widayanti Subianto
Arniaty Achmad
ARNIATY ACHMAD
Arta Satria Soebandi
Artha Mitra Interdata
Arthur Andersen & Co. (Indonesia)
Arwan Ahimsa
ARY SURYA
Arya Widjaya
Aryo Bimo Notowidigdo
Aryo Bimo Notowidigdo
ASHWANI CHOWDHRY
Asia Consulting and Investment Limited
ASIA INVESTMENT CAPITAL I LIMITED
Asian Venture Finance Ltd.
ASWADI
Ateng Suhendra
Ateng Sulestio
Atira Aksa
Aubrey Bobb
AURELIA SUPARDI
Aviariananto Sukotjo
Awiek Lestari Rahayu
Aziar Zain
Azir Azwien Jenie

B. Dorpi Parlindungan
Bachrumsyah Hamzah
Baduraman Dorpi Parlindungan
Badurmana Dorpi Parlindungan
Bagus Panuntun
Baldeo Singh
Baldeo Singh
Baldeo Singh
Baldeo Singh
Bambang Hartono
Bambang Irawan Massie
Bambang Niaga Tjiputra
Bambang Rahardja Burhan
Bambang Subianto
Bambang Sugianto
Bambang Suhandi. T, SE
Bambang Sujagad Susanto
BamBang Sumantri
Bambang Tijoso Tedjokusumo
Bambang, Derice Alda, Malcolm Alda and Meyrick Alda Sumantri
Banbang Panutomo
Bank Bira
Bank Centra
Bank Danamon
Barlianto Ronald
Barlianto Ronald
BASIR B. NASIKUN
Basuiki Puspoputro
Batavia Prosperindo Sekuritas
Bayu Irianto
Bayu Prawitasari
Bayu Virgan Triyatno
Beata Ida Hartono
Beatrice El
BEATRICE EL
Belinda Natalia Tanoko
BELLYANAWATY BUDIMAN
Ben Morice
Beng Phiau
Bengt Carl Gustav Thornberg
Benjamin Subrata
Benjamin Subrata, Niluh Rosye Peny Subrata, Emily Ayu Subrata and Karla Dewi Su
Benjamin Wong Siong Yuit
BENNY IRSJAD
Benny Setiawan
Benny Tenges
Benny Tjokrosapoetro
Beny Haryanto
Bernadette Ruth Irawati
Bernie Prajoga
Betty Ang
BHAYANG SURYADIMADJA
Bimo Pramudyo Soekarno
Bimo Surono
Bing Gondosubroto
Bintoro Wong
Bismarka Kurniawan
Blue Ribbon Holding Ltd
Bob Yanuar
Bob Yanuar
Bobby Andhika
Bobby Iman Satrio
Boedi Sampoerna
Boedihardjo Sastro Hadiwirjo, Uki Budi Sulaksani and Atty Boedi Milyarti
Boediyanio Gondotirto
Boelio Muliadi
Boelio Muliadi
BOENJAMIN & POPPY & SANADI & SHINTA
Bong Kiu Nio
Bong Tjen Khun
Bong Tjen Khun and Tjong Njuk Fon
Bonny Budi Setiawan
BOURNIGAUD (ep Williams) Edith Monique, Danielle, Marie
Boy Gemino Kalauserang
Brett Hay
BRIAN KENNETH JOHN DALLAMORE
BRIAN KENNETH JOHN DALLAMORE
Bright City Group Corporation
Bruce William Carpenter
Bruce Williams Carpenter
BUDHI SOEJONO
Budi Arsil
Budi Basuki
Budi Christranto
BUDI DHARMO NOTOWIDJOJO
Budi Enijati Maria Soedjana
Budi Ferdinandus JAPADERMAWAN
Budi Mulio Utomo
Budi Santoso Taruno Sembodo
Budi Setiadharma SH
Budi Sintoro Then
Budi Surjana
Budi Widyadi
Budi Yanto Lusli
Budiarto Karim
Budiarto Karim
Budiarto Karim
Budiawan Jusmin
BUDIJUWONO HANDJAJA
Budiman Effendi
Budiono
Budiono Darsono
Budiono Tanbun Boen
Budy Hartono Santosa
Budyanto Totong
Burhansjah
BUSTAMI

Cakra Ciputra
Calvin Lukmantara
Cameron Robert Knox
Candra Winoto Salim
CANDRA WINOTO, SALIM
Capital Reserves Ltd
CARLOS TARAZONA RAMIREZ
Caroline
Catherine Gina Hambali
Catherine Hambali
CATHERINE YOSHAWIRJA
Cavalier International Group Corporation
Cecilia TEJOWARNO
Celin Tanardi
Chairul Iskandar Zulkarnaen
Chairul Tanjung
Chairul Tanjung
CHAIRUL TANJUNG
Chalid & Partners
Chalid & Partners Law Firm
CHAN HIONG POH
Chan Hiong Poh
Chander Vinod Laroya
Chandler Capital Inc.
CHANDRA EKAJAYA
CHANDRA EKAJAYA
CHANDRA EKAJAYA
CHANDRA EKAJAYA
Chandra Widjaja
CHANG MEI YU
Charles Louis De Queljoe
Charlie Kasim
Charterhouse Limited
CHEAM SOON TEE
Chenry Micron Mor
Chew Say Loo
Chew Say Loo
Chien Cheng, Chieh Yu-Kun and Chieh Chen Hon-Tsu
Chin Chin Chandera
Choo Khee
Choo Ngaw (Choo Kok An)
Choo Tek (@ Choo Chin Tek)
Chris Fong
Chris Newton
Christanto Santoso
Christian Dieter Scholz
Christian Leuchtenberg
Christian Nainggolan
Christian Parlaungan Mulyanto
CHRISTIAN SANDY RACHMAT CHRISTIAN SANDY RACHMAT
Christian Sandy Rachmat
CHRISTIAN SANDY RACHMAT
CHRISTIAN SUGIARTO
Christiana Halim
Christiana Niowni
Christianto
CHRISTIE RUSSELL CARTER
Christina Harapan
Christina Harapan
Christina Sumarlin Pribadi
Christopher Basil Newton
Christopher Carson
Christopher Fong
CHRISTOPHER FONG
Christopher James Garrard
Christopher James Garrard
Christopher Tanuwidjaja
Chu Jackson
Chui Hing Keung
Chung, Sung Chae
Cindy Tanuwidjaja
Citibank, N.A. (Indonesia)
Citrawinda Priapantja
City Harvest Investments Limited
CL Law Firm
Clarence Leonard Stratton
Crescento Hermawan

Dadi Sukarso Yuwono
Damsiruddin Siregar
Dan Brown
Danamon Group Legal
Danan Kadarachman
DANI ISMULYATIE
DANIEL
DANIEL & VERONICA YUWONO YU
Daniel Indra Djajadi
Daniel Kurniawan Lukman
DANIEL MARATHON
Daniel Podiman
Daniel Wewengkang Korompis
Danielle Catharina Willemijn Maria Van Poppel
DANNY JUWONO
Danny Juwono and Linda Liani Janti Senjaya
Danny Nugroho
Danny Nugroho
Danny Tjiu
Danny Tjiu
Dany Subrata
Darjoto Setyawan
Darjoto Setyawan and Tjan Felisa
Darmadi Karjanto Putro
Darmansjah Darsono
DARMAWANSJAH SETIAWAN
Darminto
Darminto Hartono
Darmo Suwito Barwin
Darmoseputro
DARWIN LEO
Darwin Silalahi
Darwin Soegiatto
Darwin Sutanto
Daswi Rayawang
David Alexander Yuwono
David Kristian
David Kuchenbecker
David Myles Falkner
David Nico Sutanto
David Pierre Michael Bakker
David Salim
David Widjaja
David William DONALDSON
David William Magson
DEBBY FEBRIANY GUNAWAN
Deborah Kent Janawati
Dectra (Samoa) Limited
DEDDY HARIJANTO SUDARIJANTO
Dedie Suherlan
DEDY ROCHIMAT
Dendy Kurniawan
Denise Tjokrosaputro
Denise Tjokrosaputro
Denise Tjokrosaputro
Denise Tjokrosaputro
Denny Lim
Denny Rahardja
Denny Suryadinata
Denny Wijaya
Denny Wijaya
Deny Juliarto
Dermawan
DEVI TRI ASMARASARI
Devie Hendrastiti Darmawan
Devin Wirawan
Devy Prasetyo Yuwono Ang
Dewi Garlina Sari
Dewi Indrajani Alimwidjaja
Dewi Kencanawati Natawidjaja
Dewi Livia Sari (Alternate Protector)
Dewi Natalia Lim
Dewi Nilka Sari
Dewi Novianawati
Dewi Suryati Liauw
Dharma Tjitra Widjaja
Dharma Tjitra Widjaja
Dharmadi Budiman
DHARMAWANDI SUTANTO
Dharsono Hartono
Diah Soemedi
Dian Muljani Soedarjo
Dian Sumeler
Diana Husein
Diana Sastrajaya
DIANA WIDJAJA
Dick Leitch
Dicky Herman
DICKY HERMAN
Dicky Kurniawan
Dicky Tjokrosaputro
Dicky Yordan
Didi Ferdinand Korompis
Didit Abdurachman Rustandi
Didit Budijarto
Dina Eldelina Pow
Diniwati
DINO KOESHANDERY
Diono Nurjadin
Dixon Koesdjojo
Djajadi Djaja
Djajadinata Hardjono
Djamaluddin Tanoto
Djamaluddin Tanoto and Limiwaty Lie
Djan Faridz
Djan Faridz
Djan Faridz
Djatmiko Tedjo
Djatmiko Tedjo
Djauhara Faizal
DJERISIN KUESAR
Djie Tjian An
Djie Tjian An and Febe Maryanti Wirjadi as joint tenants with right
Djohan Is Hardjo
Djohan Tjiunardi
Djoko Kartono
Djoko N. Labbaika
Djoko Nirmala Labbaika
Djoko Soesanto Gusti
Djoni Muchsin
Djoni Rion Gui
Djoni Rion Gui
Djoni Rion Gui and Kusnadi Gui as joint tenants with right of survivorship
Djoni Rion Gui and Kusnadi Gui as joint tenants with right of survivorship
Djoni Sukohardjo
Djonny Koesoemahardjono
Djuana Sulestio
Djuffan Achmad
Djumharbey Anwar
Djuniar Tunggal
Doddy Agustiawan Tjahjadi
Dodi Suhartono Abdul Kadir
Dody Lukito Hendrokusumo
Dolly Periagutan Pulungan
Dominique Gallamnn
Dominique Gallmann
Don MacDonald
Doni Irawan
Donny Imam Priambodo
Donny Yoesgiantoro
Doreen Sim
Dorys Setiawati Herlambang
Douglas Vincent Tingey
Dr Hmnm Hasyim Ning
Dr R. Soeparmadi
Dr. Cheam Soon Tee
Dr. Darmadi Goenawan
Dr. Johnny Goenawan
Dr. Kahar Tjandra, Evy Tjandra
Dr. Kahar Tjandra, Evy Tjandra, Nancy Tjandra Muljadi
Dr. Pudji Witomo
DRS ARYANTO AGUS MULYO
DRS J.B NETYAKA
Dunn Fa Chong
Dwiarti Widiyani

East Star Ventures Ltd
EDDI SUGIARDI
Eddie Sudijono
Eddy Daud
EDDY HALIM
Eddy Handoko
EDDY HERMAN
Eddy Hussy
Eddy Iskandar
Eddy Kusnadi Sariaatmadja and Sofie Widjaja Sariaatmadja as joint
Eddy Pramono
Eddy Purwanto
Eddy Purwanto
Eddy Purwanto Lim
EDDY SETIAWAN
Eddy Sindoro
EDDY SUSANTO
Eddy Sutandinata
Eddy William Katuari
Eddy Winata
Eddyanto Hadisurjo
Eddyanto Hadisurjo and Ratna Kurniati Bahana
Edgardo Abelarde Tinsay
EDGARDO ELOY DIAZ FALCONET
Edhie Hardjanto
Edi Firmansyah
Edianto Prasetyo
Edo Djunaydi
Edoardus Ardianto
EDOARDUS ARDIANTO
Edoardus Ardianto
Edoardus Ardianto
Edward Ang
Edward Magnus Lang
Edward Magnus Lang
Edward Magnus Lang / Hans Jurgen Kaschull
Edward Magnus Lang and Kartini Herawati Lang
EDWARD STEPHANUS DJAUHARI
EDWIN MOHTAR
Edwin Muchtar (Mr.)
Edwin Soeryadjaya
Edwin Sugiarto
Edy
Edy Kosasih
Edy Kusnadi
Edy Susanto
Edy Suwarno
Efendi Boedhiman
Effendy Husin
Efrem Wardhana
Eiffel Tedja
EKA SINTO KASIH TJIA
Eko Budianto
Eko Prasetyo Ang
Eko Purnomo
Eko Suharto
EKO SUKAMTO
El Beatrice
Eliani Johan
Eliezer Nugroho Tjandrakusuma
Elisabet Lay
Elisabeth Lintje
Elisabeth Magdalena
Elizabeth Januarti W
Elizabeth Jayne
Elizabeth Jayne
Elizabeth Sindoro
Elizabeth, Alicia, Denise and Michelle as joint tenants with
Eljay Limited
Elke Camillia Kurniawan
Elline Yohan Yau
Elly Koeswandia Tjokronegoro
Elly Lestari Adiutama
Elly Nurlaila Hutabarat
Elly Soepono
Elmursil Moenzir
ELSA DJAUHARI
ELVIN TJANDRA
Elvina Jonas Jahja
Elvira Pudjiwati
Emi Sukiati Lasimon
EMIL ABENG
EMILY STEPHANA DJAUHARI
Emily Waty Setiawan
EMMANUEL LESTARTO WANANDI
Emmy Damayanti
Emy Harjono
Emy Harjono/Andres S, Magbitang jr
Endah Sulistyorini Himawan
Endang Soertikanty
ENDANG SUGIARTI
Endang Sugiarti
Endang Susila BUDI
Endang Susila Budi
Endang Triningsih
Endro S. Wahono
Endy Suryokusumo
Endy Suryokusumo
Enny Lukitaning Diah
Enny Soegiarto
Enny Trang
ENTARIO WIDJAJA SUSANTO
Era Helvani
ERIC HARDONO TIRTAJASA
Erick Djuwadi
Erick Thohir
ERICS YOSHAWIRJA
Erik Setiawan
ERIKA DEBORA DJAUHARI
Erlina Ongoredjo
ERLINA ONGSOREDJO
Erly Tandjung
Erna Widyastuti
ERNAWATI
Erni Gunawan
Ernitha Halim
Erric B. Wibowo
Erric B. Wibowo
Ervin Wijaya
Ervin Wijaya/Shiany Angsana/Andree Wijaya
Erwin Aksa
Erwin Aksa
Erwin Budisantosa
Erwin Ciputra
Erwin Gunawan
Erwin Indra Hamid
Erwin Sasunto
Erwin Sutanto & Wiwiek Kwedarisman as joint tenants
Erwin Tunggul Setiawan
Ery Yunasri
Esther Riawaty Hari
Eugene Trismitro
Eunice Meriati Satyono
Eva Berliana Rosway
EVAN SAMUEL DJAUHARI
EVELYN DJAUHARI
Evelyn Luciana Soeyapto
Evert Jimmy LENGKONG
Evi Hamdani
Evi Wikarsa
Evi Yulisma Harahap
Evie Raviana
EWIK HENDRI
Execorp Limited

F. Franky
Fabian Gelael
Fadjar Endranto
Fahmi Babra
Fahmi Idris
Fahyudi Djaniatmadja
Faisal Panggabean Law Firm
Faisol Soleh Masjkoer
Faiz Shahab
Faizan Abdul Rahan
Fan Chiang, Teng-Chang
Farah Liza
FARINA TADJOEDIN
Farouk Rais
FAS Consulting Asia Pacific Pte Ltd
Fauzi Ezeddin
Fauzi Jahja
Fauzi Jurnalis
Febrina Sari Bak
Febriyanti (Ms.)
Feilie Sulestijani
Felianah Soetemo
Fendi Santoso
Fensa Sofyan
Fenza Sofyan
FERDINAND JOSEF WONGKAREN
FERNANDO ANTONIO GIL
FERRY SUDJONO
Ferry Tenacious
Fida Unidjaja
Fides Pro Consulting (Business Advisory Services)
FIEFIE TJAHJADI
Fifi Indra
FIFI LETY INDRA & PARTNERS
FIFI NOVITA BASARAH KISYANTO
FIFI WIRIADINATA
Financecorp Limited
Finney Henry Katuari
Fiona Adeline Sutanto
Firdaus Siddik
Firman Matondang Silalahi
Fitri Wiriasari
FLORDEN INVESTMENTS S.A.
Florence & James
Florence Wanamurti
Flores Samudro
FOE SIAT KHIUN
Fong Felix
Fong/Aiwy
Fonny Tedjajadi
Foronkid Gunawan
Francisca Citrasari
Franciscus Xaverius Hardianto Tjondro
Frank Taira Supit
Franky Widjoyo
Frans Limas
Fransiscus Antonius S.A
Fransiskus Budhinata
Fransisous Iwo
Freddy H. Suryadiharja
Freddy Ignatius Katuari
Freddy Sumartono Santoso
Freddy SUTJIPTO
Freddyanto Tirtadjaja
Freeport trading Group Limited
Fuad Segayir Alkatiri

G. Lal Agrawala
Gahet Loengara Ascobat
Gahral Sjah
Gaitini Tjokrosaputro
Gan Boot Lian
Gan Chooi Yang
GANDHI BEND
Ganesh Chander Grover
Gareth Joh LEWIS
Garibaldi Thohir
Garibaldi Thohir
Gary Dino Ridwan Sjah
Gary Neal Christenson
Gary Neal Christenson
Gary Neal Christenson
Gary Phair
Gary Phair
Gary Phair (in-active)
Gatot Kariyoso Wiroyudo
Geeta M. Mirpuri
Gemilang Investama
Gen Sik Tjin Tan
Gene Sik Tjin Tan
Geoffrey David Simms
George Christoph Robert Spath
George Nicolas Simanjuntak
George Nicolas Simanjuntak
George Setiyadi
Gerald Rossi
Gerry Aubry
Gerry Prawira Saputra Tjong
Gesang Budiarso
Ginawan Chondro
Ginawan Chondro
Gino Junior Korompis
Giovani Maria Ekaputra Suhari
Gita Irawan Wirjawan
Gita Irawan Wirjawan
Gita Irawan Wirjawan and Yasmin Stamboel Wirjawan
Gita Wirjawan
Gladys Kiong
Glenn Timothy Sugita
GLENN TIMOTHY SUGITA
GLENN TIMOTHY SUGITA
Glenn Timothy Sugita
Glesen Frais Energy Co. Ltd
Go Sek San
Go Siauw Hong
Go Sik Ying
Go Sri Hartati
GODEFRIDUS TAMPUBOLON
Goh Lay Ling
Goh Tie Sin
Graham Daniel Fogarty
GRANDFIELD HOLDINGS GROUP LIMITED
Grant Moon-Tae Kim
Grant McArthur
Grant Moon-Tae Kim
Grant Moon-Tae Kim
Gregorius Petrus Aji Wijaya
Gregory Campbell HINCHLIFE
GT Asia Pacific Funds Management Limited
Guat Tjing Thio
Gunardi Frans Fong
Gunawan Endi
Gunawan Gusti
Gunawan Jusuf
Gunawan Santoso Gwie
Gunawan Subagio
Gunawan Sucahijono Tjoa
Gunawan suteja
Gurker Limited
GW Franklin Hall

H. Sonny Wibisono Widjanarko
H.I. Made Sadha Ardiana
HABIB HUSEIN ALLAYDRUS
HADI GUNAWAN
HADI GUNAWAN AND LYDIA ANGKAWIDJAJA
Hadi Lukman
Hadi Suginawan
Hadi Suginawan & Nurmalasari Suginawan
Hadidarma Kosasih Kho
Hadinata Widjaja
Hadysugani Hoshi
Hadysugani Hosni
Hajato Darsono
HALIFAH SUNJATA
Halim Podiono
Halim Setiabudi Wijono
Han Hai Thon
Han Jung Kuk
HANDAJA SUSANTO
Handaja Susanto
HANDANA HALIM WANAWIJAYA
Handi Gunawan
Handojo Santosa
Handoko Anindya Tanuadji
Handoko Susilo
Handoyo Sutanto
Handrie Wirawan
HANDY PURNOMO SOETEDJO
Handy Sunardio
Hanny Suprayogi
HANNY SUTANTO
Hanny Sutanto
Hans Jurgen Kaschull
Hans Jurgen Kaschull
Hans Jurgen Kaschull
Hans Jurgen Kaschull
Hans Jurgen Kaschull
Hans Maramis
Hans Moelyadi
Hansen Suryadi
Hanson Ramli
HARDI KOESNADI
HARDI WARDHANA
Hardy Woosnam
Hari Raharta
Hari Widodo
Hariadien Ratmawati Soeprapto
Harianto Solichin
Harianto, Peh
Harijanto Koesdjojo
Haris
Hariyanto Wijaya Sarwono Lim
Harjanto Kusuma Halim
Harjanto Kusuma Halim & Lisa Ambarwati Dharmawan
HARJOSENO
HARMIONO JUDIANTO
Harris Lasmana
Harry Haslett
Harry Herjanto
Harry Nugroho Prasetyo
Harry Soeria
Harry Susanto
Harry Suwignjo
Hartadi Angkosubroto
HARTADI ANGKOSUBROTO
HARTANTO EDHIE WIBOWO
Harto Djojo Nagaria
Hartono Gunawan
Hartono Sundoro Hosea
Haruhiko
Harun Ibrahim Tajuddin Nur
Hary Djaja and Ratna Endang Hartatiek
HARYADI KUMALA
HARYETTI
Haryono Winarta
Hasan Aula
Hasan Aula and Nina Koswandi
Hasan Dali
Hasan W. W. Krisno
Hashim Djojohadikusumo
HASNURYANI SULAIMAN
Haston Limardo
Hastuti Sulistio
Hawanto Hartono
HAZRIYANDI
Heindrix Liauw
Heindrix Liauw
Helen Turtan Setiawan
Helen Wijaya Ong
Helmut Paasch
Helyuzar
Helyuzar
Hen gky Kunta Adjie
HENDARTA ATMADJA
Hendra Alamsjah
Hendra Basoeki
Hendra Harjadi
HENDRA KOESNADI
Hendra Liem
Hendra Nagaria
Hendra Nagaria
HENDRA NOVA SYAMSU
Hendra Soegiarto
Hendra Tjahyawati
Hendra Tjoa
Hendra Wijaja, Tang Linawaty, Teddy Widjaja, William & Silvia
Hendra Wirajang
Hendra Wirajang
Hendrik
Hendrik Hartono, Hoo
Hendrik Suhardiman
Hendrik Suhardiman
Hendrik Tanojo
Hendrik Tee
HENDRIKO WIJAYA
Hendro Guwanda Sutandi
Hendro Santoso Gondokusumo
Hendro Santoso Gondokusumo
Hendro Santoso Gondokusumo
Hendro Setiawan
Hendro Tjokrosetio
Hendry Lesmana
Hendy Rusli
HENG Ijat Hong
Hengki Sovian
Hengky Tenacious
Henking Wargana
HENKY SUWIGNJO
Henny Kusumawati Tanuhardja
HENNY HARMANI WIRJOSOEKARTO
Henny Harmani Wirjosoekarto
Henny Hartady
Henny Kentjanawati Natawidjaja
henny Kusumawati Tanuhardja
Henny Purnamawati
Henny Santoso
HENNY VICTORIA
Henoch Pradhana
Henrianto Kuswendi
Henrik Antoni Jie and Diana Purnamasari Go and Adi Janitra
Henry Halomoan Sitanggang
Henry Hartono Go
Henry Jahja
Henry Kurli
Henry Kurli and Lin Konggui
Henry Leo
Henry Leo
Henry Liem
HENRY PASCAL TAMPUBOLON
Henry Pribadi
Henry Rudy Zaini
HENRY SUPANNI
Henry Susilowidjojo Njoo
Henry Suwignjo
Henry Wargana
HENRY WIDJAYA
Herdin Syafari
HERIK ANTONI JIE
Herlina
Herlina
Herlinah Soetemo
Herline Goenawan
Herman Afif Kusumo
Herman Gozali
Herman Iskandar
HERMAN ISKANDAR
Herman Iskandar, Khoe Ay Hwa & Seraphine Volkani Iskandar
Herman Karmana
Herman Moeliana
Herman Nagaria
Herman Nagaria
Herman Wijaya, Yuliana Kusno, Lenny, Rudy and Joni Wijaya
Herman Y.S. Gunawan (Mr. )
HERMAN, ETI, IVAN & ASTRID
Hermani Soeprapto
HERMANSJAH TAMIN
Hermanto Tangkau Adrian
HERMIJANTO TOTO
HERRY KARYANING CIPTO
Herry Mirza Putera
Herry Mirza Putera
Herry Wibowo
HERTONO RICHARD PRAJITNO
HERU HIDAYAT
Heru Soesanto Gusti
Heru Sucahyo
Herumanlo Zaini
Hesti Femi Nugraheny
Hesye Silya Mamesah
Hetty Heryati Sumantri
Hetty Indrakasih Soetikno
HIANG.TJE
HIANTO DHARMAPUTRA SUNARDY
Hilary Richard Bolton
Hilary Richard Bolton
Hilda Noveda Kaliman
Hilmi Panigoro
Hilton King
Hilton R. King
Himawan & Associates
Himawan Surya
Hindarta Sanjaya
HINDARTA SANJAYA
Hindarto Budiono
HINDARTO SUHARDJO
Hioe Isenta
Hioe Isenta
Hioe Isenta
Hioe Isenta and Ivy Lianawati
Hiramsyah Sambudhy Thaib
Hiswara Natawindjaja
Ho Mie Ling
Ho Mie Ling
Ho Mie Ling
Ho Sze Wah
Hoediono Kwee

I Gusti Ngurah Adi Suputra
I MADE DJENDRA
I Nengah Bagiada
I Nyoman Djintji
I Wayan Arya
I. Goesti Ben Kel Bagoes Oka
IAN DONALD MACAULAY
Ibrahim
Ibu Rahmawaty
Ichsan Rizal
ICHSANUDDIN NOORSY
Ida Bagus Made Putra Jandhana
Ida Budisusetyo
Ie Kian Tjoan
Ie Mila Setiawaty
Ie Mila Setiawaty
Ignanto Sandjojo
IGNATIUS JOE BUDIMAN
Ignatius Toni Gunawan
IING YOSHAWIRJA
Ilham Akbar Habibie
Ilham Akbar Habibie
IMA ENDANG PRAYANTI GARIBALDI
Ima Tjahjadi Tjhang
IMAM MUHADI ROWI
Iman Tamin
Imelda Dharma
Imelda Dharma
Ina Irena Jonas Jahja
Inayat Ali Badruddin
Inda Aryanti Imanto
Indah Djuita Tjatursari
Indahwaty Hartono
Indawan Saputra Hatta
Indawati
Inder Singh
Indra Gunawan
Indra Gunawan Wonowidjojo
Indra Makmur
Indra Muliadi Sugiharto
Indra Widjaja
Indrajaty Hadiwardojo
Indrawati Sampoerna
Indriani Harsono
INDRIENA YUDHAYANTI BASARAH
Indro Wibowo
INGRID WILIANTO
Ir. Danny Walla
Ir. Hagianto Kumala
Ir. Rudyanto Hardjanto
IRAWAN HADIKUSUMO
Irawan Kurniadi Tjandra
Irawan Sutandinata (Mr.)
Irawan Widjaja
Irene Maya Hambali Ishak
Irene Maya Hambali Ishak
Irene Susanto Adikoesoemo
Irene Tedja
Iriawan Suharyanto
Irma Mirzanti
IRMAYANI PUJIASTUTI
Irmayani Pujiastuti
Iroshita Arsyafira
IRSANTO ONGKO
Irsanto Ongko
IRVAN YUSRIZAL GADING
Irvinia Megawati Saddak
Irwan Atmadja Dinata
Irwan Hermanto
Irwan Santoso Chandra
Irwan Siregar
Irwan Siregar
Irwandy Ma Rajabasa
Isenta Hioe
Ishak Sumarno
Iskandar Tanuwidjaja
Ismail Hirawan
Ismail Hirawan
ISMAN AYUB
Istini Siddharta
Istini Tatiek Siddharta
Itjendri Suitono Thio
Ivan Budiono
IVAN HENRY
Ivan Setiawan Tan
Ivantara Dviyudha
Ivantara Dviyudha
Ivonny Budiono
IVY LIANAWATI
Iwa Sewaka
Iwan Dewono Budi Juwono
Iwan Hardja
Iwan Margana
Iwan Margana
Iwan Rosadi Widyapranolo
Iwan Ruwiyadi
Iwan Samsuddin
Iwan Valiant Joesoef
Iwan Valiant Joesoef, Marwan Arie Joesoef and Nurfadh Subhan Joesoef

J. C. Gosa
Jackson Chu
Jacky Afandi
Jacky Soerya Santoso
JACOB ANTUNG KANG
Jacob Soetoyo
Jacobus Busono
Jacobus Busono Prawiroredjo
Jacqueline Tjahjadi
Jacub Johannes The
Jahja Santoso
Jahja Santoso
Jahja Santoso and Johana Poedjokerto
Jahjaa Soetoyo
Jajat Priatna Purwita
JAMES BUDIONO
James C. Haebig
James Eric Zaini
James Kallman
James Preston TRUESDELL
James Rachman Adjimin
James Steven Kallman
James T. Riady
James Thomas Henry Arthur
James Tjahaja Riady
Jamin Soetoyo
Jamin Tjandra
Jan Adam Tangkilisan
JAN TRIANA JOHANES
JAN TRIANA JOHANES, YULIANA JOHANES, WINDY MARLINA, OMAR AZHARI, NURDIN HASJIM JOHANES and OKTAVIA DEWI TIRTA as joint tenants
Janni
JANSEN WIRAATMAJA
JANTI JAHJA
Jap Carmen
JAP HARTONO & SANTY MULJAWANA
Jap Johanes
JAP, SOEGIONO
Jason James Raymond
JAYANTI SARI
Jeannie Widjaja
Jeffery Freshen Sihombing
Jeffery Koes Wonsoo
Jeffrey Hartono
Jeffrey Iuwena
Jeffrey K. Wonsono
Jeffrey Koes Wonsono
Jeffrey Sugianto
JEMMY ROMMY PONTOH
Jendrawasih Jenni
Jeniawati
Jennie Widjaya
Jenny Elisabeth RG
JENNY WIDJAJA
JENTY
Jeremy David Kemp
Jessy Vishamkar Adnani
JIALIPTO JIARAVANON
JIALIPTO JIARAVANON
Jim Truesdell
Jimmy Budhi
JIMMY BUDIARTO
JIMMY HARTONO LIE
JIMMY HENRICUS KURNIAWAN LAIHAD
Jimmy Namara
Jimmy Samantha
Jimmy Suryanto Budhi
Jimmy Tjahjanto
Jimmy Welianto Siauw
Jimmy Ziepo Setiawan
JIO TIEN CAROLYNA
Jiohan Sebastian
Jo Andreson Wiharjo
Jo Gasyanto
Jo Liat Tjiang
Jo Souw Koan
Jo Tjin Khoen
Joachim U. Rohn
Joachim Ulrich ROHN
Joachim V. Rohn
Jocelin Yohan Yau
Jodi Haryanto
Joe Su Fun
Joeliardi Sunendar
Joesril Hainim
JOGI HENDRA ATMADJA
Johan Alexander Supit
JOHAN ARIFKAJA ADI LESMANA
JOHAN SOEDIBJO
JOHAN T. GILBERT
Johan Tandean
Johana Poedjokerto
JOHANAS HERKIAMTO
JOHANES GUNAWAN
Johanes Kennedy Aritonang
Johanes Susilo
JOHANES TANG WIDJAJA
Johannes Goenawan
JOHANNES HALIM
Johannes Oentoro
Johannes Setijono and Indriyati
Johannes Tanuwijaya
John (Lam) Kosasih
John Franklin
John Gordon McFadzien
JOHN HUGH LESTER
John Hugh Lester
John Joseph Franklin
JOHN TODD BONNER
John Williem Vanderwal
Johnlee Mailoa
Johnnie Hermanto
JOHNNY
Johnny Wiriawan
Johnny Wiriawan
JOHNSON WILLIANG SUTJIPTO
JOHNSON WILLIANG SUTJIPTO
JOHNSON WILLIANG SUTJIPTO
JOHNSON WILLIANG SUTJIPTO
Johny Lisangan
Johny Surjana
Joice
Joice
Joko Himawan / Paul Himawan
Jonas Jahja
Joni Yoesoef
Jopie Widjaja
Joppy Robert Saerang
Jos Parengkuan
Jos Winata Wihardja
Jose R. Hanna
Josef Indra Njoman
Josep Lay
Josep Susanto Kiswandono
Joseph Dharmabrata
Joseph Donald Charles Buddy
Joseph Tjakra/Ms Margaret
Josephyne Widjaja
Joso Ramli
Jovanka Mardova
JOYCE HANDAJANI
JOYNER OVERSEAS INC.
Jozef Darmawan Angkasa
Juanda Lesmana Lauw
JUANDY WIJAYA
JUANITA DESIREE TAMPUBOLON
Judca Herlina Hansoehardi
Judi Gunawan
Juliana Kusnandar
Juliana Ong Pei I
Julianna Yohan
Juliati Widjaja
Juliati Widjaja
JULIATI WIDJOJO
Juliawati Budiman
JULIE MULYA JIAUW
Junanda Syarfuan
Junanda Syarfuan / Bobby Andhika
Juni Setiawati Wonowidjojo
Junita Ciputra
JUNIUS WIJAYA
Junty
Junus Jen Suherman
Junus Jen Suherman & Juliana Kusnandar
Junus Siswadi
JURNALIS & PONTO LAW FIRM
Jusak Hadi Wardojo
Justian Suhandinata
Justin Barney GOFF
Justin Breheny
Justo Padilla Nestro
JUSUF
Jusuf Handri Rachmantio
Jusuf Heryanto
Jusuf Salman
Jusuf Tanuwidjaja
Jusup Budihartono Prajogo
Jusup Susanto Djunaidi
Juwita Lianty Suandi
Jyoti Lekhraj Budhrani
JYOTI LEKHRAJ BUDHRANI

K MELBOURNE BREAU
K.P. Irwan Kartawijaya
Kaizer Management Ltd
KAKAN SUKANDA DINATA
Kalim
Kam Lie Giok
Kama Putra Kusdianto
KAMAN HALIM
Kamlesh Ishwardas
KANG ARIES FUKSAR
Kang Rita Sadeli
Kang Rita Sadeli and Song Wen Shyu
Kanisha Sunil Mirpuri
Kardaya Warnika
Kardja Rahardjo
KARTA WIGUNA
Kartini Fahmi Idris
Karuna Murdaya
Kasiviswanathan Prakash
Katharina Wihardja
Katini Dewi
Katleen Yangrikho Gui
KAZAN GUNAWAN
Ken Leksono Sedianto
KEN LEKSONO SEDIANTO
Ken Ng
Kendra Soegandha
Kenneth R. Wynn
Kenneth R. Wynn
Kezia Putri Aprilya Kusdianto
Khairul Saleh
KHOE AY HWA
Khou Lim Ngo
KHOU LIM NGO
Kiki Barki
Kiki Kiftiah
Kiki Sutantyo
Kim Doo Young
Kim Sung Kook
Kim Sung Kook (Mr)
Kimberly Ananto
KIMIN TANOTO
Kindarto Kohar
Kirk D. Evans
Kirk David Evans
Kitty Joantina Wulanda
KITTY TJIOE
Kiyomi Sato
Ko Rudy Oetomo
Kokarjadi Chandra
Kokarjadi Chandra
Koko Poernomo Santoso
Kokos Leo Lim
Kompleks Perkantoran
Kris Widjojo
Krishan Kulmar Ralhan
Krishan Kulmar Ralhan
Krishnan Sjarif (Mr)
Krisnadi Gautama
KRISNO ABIYANTO, SOEKARNO
Kristanto Wibowo Siswanto
Kristina Minto
Kumalasari Tjiong
Kurniati Phan & Jusuf Budi Wijoto as joint tenants with right of survivorship
Kurniawan Nurdin Karim
Kusdianto Soewarno
Kusdianto Soewarno
Kusdianto Soewarno
Kusnadi Budiman
Kusnan Kirana
Kusnandar & Co.
Kusuma Hadi Soetemo
Kusumawati
KUSUMO ABUJONO MARTOREJO
Kusumo Purwanti Dewi
Kwee Suo Chie
Kwok Moi Moy

L & P Capital Investments & Corporate Advisory
Laksamana Sukardi
Lakshmi Harris Lasmana
LAKSMI PRATIWI DALLAMORE
Lam Mang Ying
Lam Toi Lai
Lambertus Nuryono
Lambertus Somar
Lanasari Halim
Lanny Lanawaty
Lanny Tanzil
Lanny Widjajanti
Lao Rusming
Lauw Samuel Lawrence
Law Office CCN & Associates
Lawrence Barki
Lawrence Barki
Lawrence Barki
Lay Sioe Ho
Le Purna Harjani
LE PURNA HARJANI
Leda Magdangal Tamin
LEDRES BALMACEDA MARIO
Lee Chuck Soo
Lee Yick Cheung
Leman Hadi Soetemo
Lenny Wijaya
Leny Anwar
Leny I. Wangsawidjaja
LEONARD PANDY PHUA
Leonardus Eko Daru Lumadyo
Lestariono
Letty Johan
Levi Octavia Soewarna
Lianawati Setyo
LIANNY HARYONO
Liauw Sumiati
Lidwina Lindawati Kartiko
LIE SIE GIEM
Lie Soemarli
Lie Tjauw Mian
Lie Tjin Ming
Liem Hadi Mualim
Liem Johan Halim
Liem Kong Shiung
Liem Kong Shiung
LIEM SIN HUANG
Lies Kusumawati
Lijatini Setiono
LIKE RANI IMANTO RACHMAT
LIKE RANI IMANTO RACHMAT
Likin Handoko
LiLi Ashari
Liliana Budi Santoso
Liliana Budi Santoso and Willy Gunawan
Liliana Wibisono
Liliawati Rahardjo
Lily Ciarensia Tjia
Lily Lawandra
Lily Marjani Pribadi
Lily Solaiman Sutantyo
LILY TAMIN
LILY TAMIN
Lily Yuliani Halim
Lilyani Tanoko
Lilys Tjiawi
Lim Arie Sasmita
Lim Budi Susetyo
LIM EDDY PURNOMO
Lim Eng Khim
Lim Fie Tjong
Lim Fie Tjong
LIM LIMMAN NUGROHO
Lim Lys Erty
Lim Soon Huat
Lim Tjung Luong
Limanto
LIMIWATY LIE
Lin, Yu-Cheng
Lina Gunawan
Lina Harjanti Latif
LINA KURNIAWAN
Lina Soegiharto Leo
LINAWATI SOEJANTO
Linawidjaja Kusprajudi
Linda Hakim
Linda Lauw
LINDA LIANI JANTI SENJAYA
Linda Marlina Isatyawan
Linda Marlina Isatyawan, Edy Kosasih
Linda Ng
LINDA RACHMAT
LINDA RACHMAT
Linda Sidharta
Linda Tanuwiradjaja
Linda Tjahja
Lindawaty Hartono
Lisa Ambarwati Dharmawan
LISA MARDIANI GUNAWAN
Lisa Sundoro Hosea
LISA WIDJAJA
Lisawati Soegiharto
Lista Adriani
Listyani Setijawati Sidik
LIZA WIDAYATI PRADJONGGO
Loa Djin Sui
Loa Sui Hong
Lovri Ricarda
Lucas
Lucas and Lenny Patricia Halim Liem
Lucia Mogi
Lucia Mogi
Lucia Mogi & Others
Lucia Sungkoro
Lucky Tjahaja Diputra Prawiro
Lukas Masehi
Lukman Ahmad Mahfoed
Lukman Hakin
Lukman Herry Latip
LUKMAN TACHJADI
LUKMAN TACHJADI
Lukman Tirtaguna
Lukman Tirtaguna
Lum Weng Loy
Lunardi Basuki
Lunardi Basuki & Sasongko Basuki & Basuki
Lusi Murniati Gunawan
Lusi Windayati
LYDIA ANGKAWIDJAJA
LYDIA TJIPTO
LYNDA TJANDRA BRASALI
Lys Erna Ontjeng

M. A. Ismail Ning
Madampath Sathibal Menon
Madampath Sathibal Menon
Made Oka Masagung
Maggie
Mahesa Alit Pramesty
Mahesa Alit Pramesty (Mr.)
Mahhesa Alit Pramesty
Maiko Kawano
Makarim & Taira
Maly Widoyo
Managecorp Limited as a Trustee of Westend Holdings Trust
MANGGI TARUNA HABIR
MANIWANEN
Marcella Magdalena
Marcellus Charles Colondam
Marcellyna Junita Widjaja
Marcellyna Junita Widjaja
Marco Baldini
Margareth Maria Regina Budhiparama
Margaretha Natalia Widjaja
Margaretha Natalia Widjaja
Maria Karmila
Maria Karmila
Marilyn Caracas
Marilyn Caracas
Mario Christy
Mario Satya Pratomo
Mark Patrick Hanusz
Markun
Markus Parmadi
Marluce Tio Indriati Santoso
Marten Liu
Martin Wijaya Ng
Martina M. Sudwikatmono (Co-Trustee)
Martina M. Sukwikaimono
Martinus Arief Limandoko
Marvin C S Yong
MARY GANASUTRISNA
Maryati Benniardi Imanto
Masayu Pangestu
Masterclass Ltd
Mathilda Stephanie
Mathilda Stephanie
MATTHEW JOSEPH GEORGESON
Matthew S. Deayton
Maxymilian Adelberd
MAYA HARTONO
MEDINA LATIEF
Meena
MEENA
Megawati Setiadi
Mei Ing
Meigawaty Soejatno
Meiliana Widjaja
Meiriana Soetoyo
Meiriani Soetoyo
Meiriaty Soetoyo
Meity Subianto
Meizar Suyardi
MELIAWATI SURJASARI
Melina Jonas
Melisa Patricia Tanoko
Melissa Ong
Melly Kristanti
Melvin
Melvin Salim (Mr.)
Mende Sulinadi
Meranti Handajani Serad
Meridian Pacific Trading Ltd
Mermeden Ltd
Mermeden Ltd
Merry
MESLIN Bertrand Marie Jacques
Metta Margaretha Murdaya
Miana Dwilasmini Sudwikatmono
MICHAEL ATMAN
Michael D. Twomey
Michael Dharmawan Euslim
Michael Gan
Michael Goenawan
Michael Goenawan
Michael Jackson Purwanto Widjaja
Michael Jackson Purwanto Widjaja
Michael Mary Mackay Seward
MICHAEL PATRICK DONNELLY
Michael Rusli
Michael Seabrook
Michael Steven
Michael Steven and Ingrid Kusumodjojo
Michael Tjahjadi
Michael Twomey
Michael Wijaya Goutama
Micheal Tjahjadi
Michel Vicky Tumiwang
Michelle Tjokrosaputro
Michelle Tjokrosaputro
Mieke Santosa
Milany Terianto Luwena
Mimin Aminah
Minny Riady
Mintardjo Halim
Mintardjo Halim
Mira SAVIRA
Mira Savira
Mirah Amiria Adhyaksa
Miranda Tedjasaputra
Miranti Handajani Serad
ML&B Indonesia
Mochamad Adnan
MOCHAMAD RAIS
Mochammad Anwar
Mochtar Riady
Moernoto Reksonegoro
Mohamad Noer
Mohamad Abdullah Jasin and Dewi Kam
Mohamad Abdullah Jasin and Dewi Kam
Mohamad Abdullah Jasin and Dewi Kam
Mohamad Abdullah Jasin and Dewi Kam
Mohamad Iskandar
Mohamad Noer
Mohammad Hidayat Hasan
MOHAMMAD LENDI BASARAH
Mohammad Mas Pendi Soleh
Mohammad Noah Haji
Mohan N. Mirpuri
MOHIT RAMCHAND VASWANI
Monalita Kardono Soegiarto
Monica Yoanita Octavia
Morgan Tjoe
Morgan Tjoe
Motinggo Soputan
Motinggo Soputan
Mr Arifin Yohan
Mr Aris Sunarko
Mr Burhansjah
Mr Koh Tji Beng
Mr Liem Henry
Mr Marimutu Siniran
Mr Nono Fadjartyassasono Padmodimuljo
Mr Ulian Napsiah
Mr Welly
Mr William Goenawan
Mr. Eddy Goenawan
Mr. Salim Aziz Mochdar
MR. THOMSON
Mrs Josephine Budi Santoso
Mrs Lina Ovani
Mrs Masiana Wijaya & Fam.
Mrs Theresia Noerpeni Padmodimuljo
Ms Affin
MS Group
Ms Rohani Indahsi
MS Taxes
Ms. T.Handayani Andokho
MUCHSIN CIPUTRA TJOE
Muddai Madang
Mugijanto Sugijono
Muhammad Agus
Muhammad Aksa Mahmud
Muhammad Alatas
Muhammad Andre Pasha Djuanda
Muhammad Ikbal
Mulianto Api Tanaga
Mulianto Api Tanaga
Mulianto Tanaga
Muljadi Budiman
Muljadi Irawan
Muljadi Irawan
Muljana Husodho, Tintje Jusran, Fransisca Haller, Andreas Husodho & Danni Arton
Multi-Holdings Group Ltd
Mulyadi Anggono
MUNKLEY Christopher James
Murdaya Widyawimarta
MUSTIKO SALEH
Mustofa
MYRNA ESTHER CONTRERAS DE NAVARRO
Myrna Putri Pribadi

NA NA
Nam Yong Hwa
NANCY NARSIS RUNTUWENE
Nancy Urania Rachman Latief
Nani Indraswati Alimwidjaja
Nanik Santoso
Naresh Kumar Modi
Nasir Saleem Haji
Natalie Ong
Natalie Tjahjadi
Nathalia Setiawan
National Management Ltd
Nazamudin Latief
Nazarudin Kiemas
NELSON SAPUTRA
Nestor Padilla
Netcorp Securities Limited
NG ANTON WIJAYA
NG JE TJIEN
Ng Kee Yeok
Ng Soat Go
Ng Tje Suang
Ngadimun
Ngu Hew Tak
NI MADE JATI
Nia Soniati Wityasmoro
Nicholaas Bernardus Tirtadinata
Nicholas James GRAHAM
Nico Krisnanto
Nigel Brett Eaton
Niko Listya Prabowo Se
Nila Fatina
Nilayanti
Nini Djajasaputra
Niniek Haryani
Ninik P. Nathan
Nio Yantony
Nixon Jacobus Silfanus
Norbert Alois Meixner
Norbert Alois Meixner
Nordiansyah Nasri
NORTHSTAR EQUITY PARTNERS LTD.
Northstar Pacific Partners Pte Ltd
Nova Chandra
Nova Negara Silaban
Nova Yudhanto Mugiyanto
Novi Ariyunida Dharma
Novi Nenolaswaty
Noviani Eka Susanto
Nugraha Tirtanata
Nugroho Halim Wijaya
Nur Zain
NURBAITI
NURDIN HASJIM JOHANES
Nurmalasari Suginawan
NUROCHIM
Nursalim Podiono
NYOMAN SARIMIN

Octarina Ratih Damayanti
Octarina Ratik Damayanti
Oei Denny Kurniawan
Oei Denny Kurniawan
Oei Harry Lukmito
Oentoro Surya
Oerip Wirontono
Oesman Sapta
OETIE HERMAWAN
Oey Aling HERMAWAN
Okkie Adhika Tirta Monterie
Omar Azhari
Omar Putihrai
Ong Ju Chi
Ong Mei Sian
Ong Thiam Hok
ONG TIONG YUN
Ong Wen Nio
Ongko Multicorpora
Ongkowijoyo Onggowarsito
OSBERT KOSASIH
Oscar Gonzalo Guedez Machado

P. T. ARPENI PRATAMA OCEAN LINE, Tbk
P. T. Asuransi Jiwa Sewu New York Life
P.T Arpeni Pratame Ocean Line
P.T Dwi Satrya Utama
P.T. Charoen Pokphand Indonesia
P.T. Detra Marina
P.T. Duta Sewa Raya
P.T. Elnusa
P.T. Ever Shine Tex
P.T. Fusenindo
P.T. Grahamakmur Wiratama
P.T. ICC Indonesia
P.T. Interindo Global
P.T. Kaltimex Energi
P.T. Lippo Industries
P.T. Lippo Pacific Finance
P.T. Nugra Santana
P.T. Ometraco Cipta Sarana
Pacific Financial Services
Pacific Overseas Trading Corporation
Pacific Trading & Development Ltd. (BVI)
Pacmas Limited
PANDJI SURYA SOERJOPRAHONO
PAO TJEN KANG
Para Group
Parveen Gandhi
Pat Stratton
Patrick Morris Alexander
Patrick Walujo
PATUN YUDISTHIRA ARITONANG
Paul Banuara Silalahi
Paulis Amin Djohan
Paulis Amin Djohan
Paulus Johanes
PAULUS THIO
Payal Vijay Goklani
Pe Sioe Kim
Peaceland Holdings Ltd
Pedro Limardo
Pek Teng Beng
PER-GUNNAR THURESSON
Permadi
Pernardi Djojosudirdjo
Perseroan Terbatas
Perumahan Tegal Indah Permai
Peter Anthony Wallace
Peter BOWDEN
Peter Markart
Peter Vinzenz Merkle
Petrus Budiman Gho
Petrus Budiyanto
Phang Chin Liat
PHILIP PRIASMORO
Philip Strachan Attwood
Philip Tjandra
PHOA HERMANTO SUNDJOJO
Phoenix Holdings Trading Inc.
Phoenix Holdings Trading Inc.
Piet Wijaya
Pieter Tanuri
Pinardi
Piong Denisse Lucia
Pipin Arifin Linggawidjaja
Pirngady Adhi Wicaksono Himawan
PITER KOROMPIS
Pitra Wiria
Poniman
POPPY HADIMAN
Poppy Tumengkol
Portcullis Institute Pte Ltd
Portcullis Nominees (BVI) Limited
Portcullis TrustNet (BVI) Limited
Portcullis TrustNet (Samoa) Limited
Pra Ciputra
Pradeep Dudaney
Pradeep Dudaney & Soniya Dudaney
Pradono Joko Trajutrisno Himawan
Prakash Mohanlal Panjabi
Prakash Mohanlal Panjabi and Vidhya Prakash Panjabi
Prakoso Eko Setyawan Himawan
Pramudji Suginawan
Praptono Budhi Haksomo Himawan
Prasetio, Utomo & Co
Prasodjo Winarko
Prayitno Cipto Anggoro Himawan
Prayugi Sukardjo
Prem Ramchand Harjani
Pri Wono
Prijono Winarko
Primanaga Hartanto Kalim
Priyatno Sulisto
Priyatno Sulisto
Proboraras Mudoyo
Protasius DARITAN
PSP Group
PT Agung Sedayu Permai
PT Agung sedayu Propertindo
PT Aiti Investment
PT Anugra Cipta Investa
PT Argapura Wira Kencana
PT Asia Securities Limited
PT Astra International Limited
PT Astratel Nusantara
PT Asuransi Jiwa Sequis Life
PT Bahana Securities
PT Bakrie & Brothers
PT BAKRIE CAPITAL INDONESIA
PT Bimantara Citra
PT Bira Aset Manajemen
PT Cameron Chisholm Nicol
PT Central Total Finance
PT CENTRANUSA INSANPURNAMA
PT Centronix
PT Cikarang Listrindo
PT Cipta Imajinasi Disain
PT CIPTADANA CAPITAL
PT Ciputra Development TBK
PT COMETA CAN
PT Danatama Makmur
PT Dayabangun Persada
PT Detik Ini Juga
PT Dwibras Darma
PT Energi Mega Persada Tbk
PT Energi Mega Persada Tbk
PT ENERGI TIMUR JAUH
PT EPHINDO
PT Galib Instalindo Utama
PT Garuda Metalindo
PT Gema Nuansa Persada
PT Global Consulting Indonesia
PT Global Multi Investama
PT Gra Tiara Imaji
PT Great Giant Pineapple Co.
PT Gunung Sewu Kencana
PT Hanjaja Mandala Sampoerna Tbk.
PT Hasnur Coal Terminal
PT Hikmah Albros
PT Hitawasana Luhur
PT Imbang Tata Alam
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
PT Inti Permata Nusantara
PT J.CO Donuts & Coffee
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
PT JASTRINDO DINAMIKA
PT Jembatan Kapita Utama Corporate Advisor
PT Jenshiang Nusantara Textile Chemical Industrial
PT Kencana Gula Manis
PT Lippo Bank
PT Lippo Karawaci, TBK
PT Manggala Adhikara
PT MEDCO E & P BANGKANAI
PT Media Intertel Graha
PT Media Karya Sentosa
PT Mitra Andalan Mandiri
PT Moores Rowland Indonesia
PT Niaga Langgeng Sejahtera
PT Ningz Pacific
PT Odira Energy Persada
PT Ogspiras Basya Pratama
PT Omega Propertindo
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk
PT Pelayaran Tamarin Sumudra
PT Penilai Wahana Caraka
PT PERTAMINA (PERSERO)
PT PP London Sumatra Indonesia, Tbk
PT PriceWaterhouseCoopers FAS
PT Rajawali Corpora
PT Rajawali Corporation
PT Recapital Advisors
PT Renaissance Capital Asia
PT Rindaco Prima Sakti
PT Sainath Industrial Corp Ltd
PT Saptapusaka Investama
PT SAS INTERNASIONAL
PT SAS INTERNATIONAL
PT Sentra Kharisma Indah
PT Simplot Agritama
PT SKEYE
PT Sriagung Cahya Sakti
PT Supraprima Sistem Sekusiti
PT Suryaraya Gatratama
PT Tiwi Utomo Investama
PT Trans Nusantara Multi Construction
PT Trijaya Pratama Future
PT Tripar MultivisionPlus
PT TUNAS HARAPAN PERKASA
PT Udinda Telesis
PT Widari Securties
PT Wizoffice Indonesia
PT. 2morrowland Indonesia
PT. Akraya International
PT. ALAM TRI ABADI
PT. Askomindo Dinamika
PT. Astra Graphia Tbk
PT. Astra International, Tbk
PT. Bakrie Interinvestindo
PT. BUMI PERTIWI KENCANA
PT. Cikarang Listrindo
PT. Citra Nusa Insan Purnama
PT. Citrabumi Sacna
PT. Citrabumi Sacna
PT. Delta Nusantara
PT. DWI PRIMA SEMBADA
PT. EATERTAINMENT INTERNATIONAL Tbk
PT. Ekatama Prima Sejati
PT. FAISALINDO SAKTI
PT. Ge Ka Jaya
PT. Global Petronusa
PT. INDOGAS KRIYA DWIGUNA
PT. Indonesia Transit Central
PT. Inti Brawijaya
PT. INTIM PERKASA
PT. Karisma Nata Rucitra
PT. Kasogi Internasional Tbk
PT. Long Haul Indonesia
PT. LONG HAUL INDONESIA
PT. Maetro Internasional
PT. MAHAKAM NUSA ENERGI
PT. Murni Cipta Sentosa
PT. Ometraco Corporation
PT. Pelita Cengkareng Paper
PT. RADIAS BINTANG TIMUR
PT. Santos Jaya Abadi
PT. SRIREJEKI PERDANA STEEL
PT. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas Tbk.
PT. Toba Pulp Lestari tbk
PT. TOPAS MULTI SECURITIES
Pudjiastuti Binti Soemarno
Pudjiono Iwansantoso
Pujiastuti Elizabeth Sindoro
Pujiastuti Elizabeth Sindoro
PURNAMA WIDJAJA
PURNAMAWATI PURWADI
Purnardi Djojosudirdjo
Purwadi Hendropurnomo
Purwoso Warsito Utomo Himawan

RABOBANK INTERNATIONAL
Rachana Bhansali
Rachmat Basuki Alimwidjaja
Rachmat Gobel
RACHMAT GUNAWAN
Rachmat Mulyana Hamami
Rachmat Santoso Alimwidjaja
Rachmat Susantyo
RACHMAT SUTIONO
Rachmat Sutiono
Rachmiwaty
Radisha Didi Utama
Radius Christanto
Rafael Buhay Concepcion Jr.
RAHARDJO MOECHARAR
Rahendrawan Djoko
Rahendrawan Djoko
Rahmad Pribadi
Rahmad Pribadi
Rahmawaty
RAJ KUMAR
Raja Sapta Ervian
Raja Sapta Ervian
Raju Karamchandani
Raju Karamchandani and Sara Raju Karamchandani
Ramajati Tamin
Randolph Adi Zaini
Randy Hirawan
Rashid Irawan Mangunkusumo
Rasyid, Arwin
Rat Anggraini Susantio
Ratna Anggraini Susantio
Ratna Christina
Ratna Indira Nirwan Bakrie
RATNASARI TAMIN
Ratnawati Budiman
Ratnawati Jenny Haryadi
Ratnawati Sasongko
RATNAWATI WIHARDJO
Ratnesh BEDI
RAVI SHYAM SADARANGANI
RAVI SHYAM SADARANGANI & SONAL RAVI SADARANGANI
Ravi T. Vasandani
Ravi Tulsidas Vasandani
Rayanusin Widjaja
Raymond A. Klesc
Raymond Patra
RAYMOND PRIBADI
RAYMOND PRIBADI
Raymond S. B.
RAYMOND, LOUIS COUHAULT
Razief Nur Usman
Razif Susanto
REIMER ALOAN SIMORANGKIR
RENDOR OVERSEAS S.A.
Rendra Tjajadi
Rendra Tjajadi
Rendra Tjajadi
Rendra Tjajadi
Rendra Tjajadi
RETNO CAHYANINGTYAS
Reza Maulana
Reza Pribadi
Reza Pribadi
Reza Sazly H Siregar
Rhita Manik
Ria Indriana Pasaman
Ria Yulianty Tj he
Rianto Lesmana
RICHARD AnTHONY SCHUMACHER
Richard Cornwallis
Richard Dian Santoso
Richard Hamilton MCCANDLESS
Richard L. McAdoo
RICHARD MOHANLAL HARJANI
Richard Sugianto
Richard Sugianto & Veronica Susianty Rachim
Richard Tjandra
Ricky Frederik
Ricky Tandiono
Ricky Tandriono
Ridwan Irawan
RIDWAN ZAINUDDIN
Rilantini Harjani Muljawan
Rina Ciputra Sastrawinata
Rinda Syafrinda
Rini Mariani Soewandi
Rini Susilo Putri
RISTY ISTIANA
RISWAN WIJAYA
RITA HANDOSO
Rita Indriawati
RIZA MUTYARA
Rizal Risjad
Robby Rhemrev
Robert Kevin Ellis
ROBERT PRIANTONO BONOSUSATYA
ROBERT PRIANTONO BONOSUSATYA
Robert Sean King
Roberto Hanna Jose
ROBERTO TAMPUBOLON
Robin Liem
Robin Makmur
Roger Morrison
Roger Pinder
Roger PINDER (Mr.)
Roij Bramasiswadi Pura Widjaja
Romo Nittyyudo Wacho
Ronald E.P. Mullers
Ronald Edward Philip Mullers
Ronald Liem
Ronald Mullers
Ronald Rusco
Ronald Wijaya
Ronaldi Machmud
Roni Faisal Siregar
Roni Pramaditia
Ronny Hadiana Angkasa
Ronny Lukito
Ronny Suryana
Ronny Susanto
Rony Moelyadi
RONY NARPATISUTA MEDANLAGA
Roos Diana
Roosmiati Handojo
RORI INDRA
Rosan Perkasa Roeslani
ROSANA
Roselyne Yosawiria
Rosemelati S. Adikusumah
Rosianawati Adikara
ROSIDA CHUNG
Rosmeiny Djaja Burhan
Roswita Trismitro
Roy E. Tirtadji
Roy Gosjen
Roy Kevin Kurniawan
Roy Muljadi Soetikno
Rubyanto F. Komala
Rudi Darmawan
Rudi Soraya
Rudi Wirawan Rusli
RUDY CAHYADI SUKANDADINATA
Rudy Ghozali
Rudy Hari
RUDY HARJANTO WIDJAJA
Rudy Muljadi Atmawidjaja
Rudy Nanggulangi
Rudy Rayawang
Rudy Soetikno
Rudy Suhendra
Rudy Susanto
Rudy Temasoa Luwia and Suzie Ramli
Rudy Unjoto
Rudy Y.
Rudyantho & Partners
Rudyanto Gunawan
Rudyanto Suliawan
Rudyono
Rulyani Basyir
RUNI ADIANTI
Rusdi Kirana
Rusdi Sunarjo
Rusdy Budisusetyo
Rusdy Budisusetyo, Lanny Widjajanti and Ida Budisusetyo
Rusiana Susanto
RUSJATI TAMIN
RUSJATI TAMIN
RUSSELL BRUCE MCDONALD
Russell McDonald
Rustiyan Oen
Ryan Pascal Masagung
Ryandi Irawan
Ryu Kawano

S&B Inc
S.H.C.N Lucas
Saad Shaarawi
SABHNANI MANOJ
Sacheen Harris Lasmana
Sadikun Wiratno
SAFARINA GOLFIANI MALIK
Safersa Yusana Sertana
Said Agil Assagaff
Saiko Doi
Salik Soetemo
Salim Podiono
Salim Santoso
Sally Texania Marita Joesoef
Sallyawati Rahardja
Samin Tan
Samin Tan
Sammy Hamzah
Sammy Hamzah
SAMUDRA ENERGY LIMITED
Samuel Setiawan
SANADI BOENYAMIN
Sanderawati Joesoef
SANDI GUNAWAN HO
Sandiaga Salahuddin Uno
Sandiaga Uno
Sandra Setijono
Sandrawati Setiadi
Sandria Kirana Budiendra
SANGEETA RAMCHAND
SANGEETA RAMCHAND AND MOHIT RAMCHAND VASWANI
Sanjay Bhansali
Sanjaya Raharja / Loren
Santoso Widjojo
Santy Jennice Lioe
Santy Jennice Lioe
SANTY WIJAYA
Sanyo Leebrianto Suhaimi
Saparuddin
Sapri
SARASWATI TEDJAKUSUMA
Sardjono
Sari Wulaningsih
Satyadharma Ruslim
Sectra (Samoa) Limited
Sefrie Roring
Sefrie Roring
Sembodo Broto Winarso
Semiwati Lawanto
Sengman Tjahja
Septiana Iskandar
Septo Adjie Sudiro
Septo Adjie Sudiro (2)
SETIA BUDHI
Setiabudi Djaelani
Setiady Koeswojo
Setiawan Achmad
Setiawan Lukman
Setiono Tandriono
Sgfried Rinaldy
Shalimar Sulisto
SHALINE MARY SHABNA SOULSBY
Sharecorp Limited
Shariq Mukhtar
Sherlly Hartono
Sherman Rana Krishna
Sherman Rana Krishna
Sherper Limited
Sherper Ltd
Shih, Chih-Hung
SHINTA DEVIYANTI
Shinta Moetiara
SHINTA SANJAYA ISMAEL, SE
Shuzy Lipina
Siak Tjai Oi
Siauw Rachel Anatola
Siauw Welly Susanto
Siegfried Erwin Bengner
Sierah Landajani Soetemo
Sigit Iswandi
Silkar National Limited
SILVA HALIM
Siman Darmamulia
Simon C. Horn
Simon Lim
Simon Subrata
SIMON SUSILO
Simson Panjaitan
Sinar Mas Group
Sinarto Dharmawan
Sinatra Arto Hardy
Sindhu Wibhisono Ongkosoewito
Sindhu Wibhisono Ongkosoewito
Singgih Amara Widjanarko
Singgih Kartono Halim Lie
SIOK LIM TJOA
Sistha Alicia Tjokrosaputro
Sistha Alicia Tjokrosaputro
Siti Farihah
Siti Hartati Tjakra Murdaya
Sity Leo Samudera
Sity Leo Samudera
Siusan Hermawan
Slamet Wibowo
So Lai Fun
Soebagjo Jatim Djarot
SOEBALI SUDJIE
Soegianto Nagaria
Soegiarto Djitowibowo
Soegwanto
Soekrisman Legiman
Soemadipradja & Taher
SOENARJANTO INDRATONO
Soenarjanto Indratono
Soenarni Sampoerno
Soenarta Natapradja
Soendari Widjaja
Soeparmadi
Soeparman Hardjodikromo
Soeroto Hadimuljono
Soeryo Bawono
Soesanto Effendi
Soesilowati
Soetikno Soedarjo
Soetikno Soedarjo
Soetikno Soedarjo
Soetikno Soedarjo, Dian Muljani Soedarjo and Putri Rahayu Soedarjo
SOETIKNO TANOKO
Soetjahjono Winarko
Soetjipto Nagaria
Soewandi Gunawan
Soeyanto
Sofian Widagdo
Sohet Chairil
SOLEH MAMUN
Solidi Korompis
Solidi Silvester Korompis
Solihin
Solihin Asiah
SOLIHIN YUSUF KALLA
Somboon Yuprapan
SONAL RAVI SADARANGANI
Song Liang Hua
Song Wen Po
Song Wen Po, Junty, Jimmy Song and Michael Song
Song Wen Shyang
Song Wen Shyu
Soniya Dudaney
Sonny Agustino Laksito
SONY RUDIKAN
Sonya Riupassa
Sonya Riupassa and Kitty Joantina Wulanda
Sorgato Widjaja
Sri Iriani Goenawan
SRI KRISHNA WISHNU WARDHANA
Sri Mulyono Herlambang
SRI MURWATI HABIR
Sri Rahayu Setyawati
Sri Rahayu Setyawati
Sri Setyaningsih Elisabeth
Sri Setyaningsih Elisabeth
Sri Setyaningsih Elisabeth (SG)
Sri Soelijah
Stan Maringka
Stan Maringka
Stefanus Arief Chrisnamurti
STEPHAN PUTRA KURNIAWAN
Stephen Charles Dodgson
Stephen Patra
Steven Hirawan
Steven Scott Barki
Steven Sugianto
Steven Tirtawidjaja
Stewart Donald HALL
Stewart James Robinson
Stockcorp Limited
Su Kam To
Suarmin Tioniwar
Suarmin Tioniwar
Suarmin Tioniwar
Suarmin Tioniwar and Dewi Salim as joint tenants
Subagio Wirjoatmodjo
Subardi
Subari Setiono
Subianto Arpan Sumodikoro
Subianto Tjandra
SUBUH HARI CAHYANTO
Sudiarso Prasetio
Sudijanto Atmodjo
Sudiro Andi Wiguno
Sudjono Barak Rimba
Sudjono Karim
Sudjono Karim
SUFAN ABNER
SUFAN ABNER
Sugar Group
Sugianto Adiwinata
Sugianto of Sinarmas Group
Sugiharto
Sugiharto Ta
Sugiman
Sugiman
Sugiman
Sugiono
SUGIONO DJAUHARI
Sugiono Wiyono Sugialam
Sugiono Wiyono Sugialam – New
Sugiono Wiyono Sugialam and Lanny Herawati Wibowo Ng
Sugito Walujo
SUGITO WALUJO
Sugito Walujo
Sugito Walujo
Sugun Susilo
Suhadi Zaini
SUHANGKAT LAKMUDIN
SUHARDI
Suhardi Budiman
Suhardiman
SUHARDY
Suhari Setiono
Suharman Subianto
Suhendra Gunadi
Suherman Tjandradjaja
Suhiantoro Supardjono
Sujanty Jamin
Sujarni
Sujono Hadikusumo
Sukendar Unjoto
Sukmawati Widjata
SULAIMAN HAKIM
SULAIMAN HAKIM
Sulaiman Leban Koswara
SULIENIATI CHANDRA TJOE
SULIENIATI CHANDRA TJOE
Sulistiani Sampoerna
Sulung Poniman
Sumadi
Sumardi Kartasasmita alias Kong Phing Li
Sumarto Wonowidjojo
Sumarto Wonowidjojo
SUMET JIARAVANON
Sumiati Liauw
Sumiaty
Sun Moon Suhaimi
Sun, Khai-Nien
Sunan Susilo
SUNARDI
Sunarjo Sampoerna
Sunata Tjiterosampurno
Sung Pui Man
Sunil Motilal Mirpuri
Sunny Suhaimi
Supardi
Supartono Suparto
Supartono Suparto
Supartono Suparto
Suresh Narsinhdas Shah
Suria Kurniawan Lukiman
Suriawati Tan
Suripto
Surjadinata Sumantri
Surjantoro Siswanto
SURJANY KURNIAWAN ECKERT
SURJONO TANOTO
Surjono Tanoto
Surono
Surya Laksana Ongkoredjo
Suryadiharja Freddi H.
Suryana Tochmi
SURYANA NURZAMAN ZEIN
Suryana Tochmi
SURYANTO
Suryawati L. Riady
Susan Lo
Susana Sutanto
Susanna Kusnowo
Susanna Nagaria
Susanti Pheng
SUSANTI SUNARDI
Susanto
Susanto Suwarto
Susanto Tandra
Susanto Tjandra
Susanto Winarto
Susi Salamah
Susilawati
Susilo SOPUTRO
Susilo Wonowidjojo
Susilowati
Susin Valentinus
SUSWANTI GUNAWAN
Susy Angkawijaya
Susy Gunawan
Sutanto DJUHAR
SUTANTO LEON PATRICK
Sutarsa Tanu
Sutiadi Widjaja
Sutiadi Widjaya
Sutiana Juhanda
Sutikno
Sutono Nitisastro
Suwandi Widjaja
Suwantara Gotama Lim
Suwantara Gotama Lim
Suwito Brodjonegoro
Suwito MULIADI
Suyono Purnomo
Suzie Surjana, Tony Surjana, Johny Surjana and Ronny Suryana
Syahbandi
SYAHRUL
SYAIFUL ZEN
Syamsul Hoiri
Syarief Tando
Syarif Bastaman
Syarif Bastaman
Sylvia Efi Widyantari Sumarlin
Sylvia Mardiana Sarwani
Sylvia Mardiana Sarwani
SYLVIA MULJADI
Sylvia Novieta
Symon Brewis – Weston

T-Line Ltd
Tahi Parulian Saragi
Tan Ali Susanto
Tan Hong Kiem
Tan Loo Mei
Tan Lucas Adnan Soen Hwat
Tan Lunardi
TAN LUNARDI (Mr.)
Tan Olinda Dewi
Tan Timothy Tandon
Tan Tjoe Liang
Tanaka Kazuya
Tanaka Kiyomi
Tandean Rustandy and Susan Sujanto
Tang Eng Hoo
Tansri Soen Zen
Tansri Soen Zen
Targian Tan
TATANG HERMAWAN
Taufan
TAUFIK SURYA DHARMA
Tay Robinto
TEDDY FADIL
Teddy Jeffrey Katuari
Teddy Sugianto
Teddy Sutandinata
Teddy Tjahjono
TEDDY YOSHAWIRJA
Tedja Widjaja
Tedy Tanumihardja
Teguh Arianto Budiman
TEGUH BOENTORO
Teguh Ganda Wijaya
Teguh Suginawan
TEL CORPORATE SERVICES PTE LTD
Teng Goat Nio
Tengku Muhammad Ali Mahara
Teresa Suteja
Terra Computer Systems
Terunodjojo Nusa
Texmaco Group
The Citigroup Private Banking
THE HIE TING
The Kwen Ie
The Liliana
The Practice
The Wen Jun
Theodorus Marto Sutiono
Theresia & Lidwina as joint tenants with right of survivorship
Theresia Suciah
Theresia Widyawati Setiono
Theresia Yustina Sumarlin
THIO JULIA TIMOTIUS
Thomas Derek Wilkes Burland
Thomas Derek Wilkes Burland
Thomas Lundi Halim
Thomas Lundi Halim & Elly Lestari Adiutama as joint tenants with right of survivorship
Thomas M. Tampi
Thomas Soulsby
Thomas Tampi
THOMSON
Tiara Dharani Josodirdjo
Tien Thinh Pham
Tigran Timotius Adhiwiyogo
Timmie Melvin
Timothius Felix Intan
Timothy James Supple
TIMOTHY SIDDIK
Timothy Watts
Tina Meimona Shazell
Tina Suteja
Tio Imelda
TIRTA JUWANA DARMADJI
Tirtadjaja Hambali
Tirto Angesti
Tirto Angesty
Tito Sulistio
Titus Wahjoe Dewanto
Tjahjadi Hari Surjono
Tjahjadi Rahardja
Tjahjadi Tresna, Tin Tin Tresna and Senjaya Tresna
Tjahjono Alim
Tjahyono Imawan
Tjan Kok Pin
Tjandra Sari
Tjandra Teresna Widjaja
Tjhang Hwee Tjoe
Tjia Tjhun Hwa
Tjia Tjoen Hiong
Tjia Tjoen Hok
Tjia Wiwin Anggono
Tjiam Ming Ping
Tjie Jien Wang
Tjindrasa Ng
Tjioe Hauw Tze
Tjioe, Gunawan Adianto
Tjipto Surjanto
Tjiu Thomas Effendy
Tjoa Siok Lim
Tjoe Hendry
Tjoe Meuw Sen
Tjoi Wilson
Tjokrorianto
Tjondro Indria Liemonta
Tjong Euw Khiong
Tjong Jok Ha
Tjong Miranti
Tjong Tje Liong
Tjong Tje Tjin
TODDY MIZAABIANTO SUGOTO
Tom Soulsby
Tommy Jacobus Silfanus
Tommy Laurens
Tommy Nugraha
TOMMY TANADY
Tomy Wikutomojati
Tonny Raidy Djamhir
TONNY WANTAH
Tony Djayalaksana
Tony Supargo
Tossin Suharya
Tossin Suharya, Stephen Ignatius Suharya & Daniel Suharya
Toto Soegiarto
Toto Soegiarto and Enny Soegiarto
TOTOK SUSILO
TOTTY MOEKARDIONO
Trent Karoll
Triana Soenryo
TRIANAWATI
Tricia Barki
Trini Koeswanti Sri Soepardianti
TRIONO JULIARSO DAWIS
Trisnawati Budiman
Trisning Setiadi
Triyatno Atmodiharjo
Triyatno Atmodiharjo
Troy Surya Subandi
TSANG KAM HEUNG
Tseng Hsueh Sung
Tseng, Hsueh Sung
Tung Bibiana
Tunggono
Turcahyo Wahyudi
Turniady Widjaja
Turniady Widjaja, Rosmeiny Djaja Burhan and Yessica Beatrice Widjaja
Tuty Sumargo
Tyrone Kaskam Awan
TYTY CHANDRA

UBS AG (Indonesia) Ltd
Udinda Group
Ulian Napsiah
Umar Suwandi
Ungkoro Darmosusilo
Untoro Angkawijaya
Upekkha Theresia Murdaya
Ustadai Tedja,Gan Ying May, Felix Tedja and Edwin Tedja
Ustadi Tedja
USTADI TEDJA
Utama Gondokusumo
Utama Halim
Utama Jusuf
Utama Jusuf, Megawati Hartono, Eddy Jusuf, Dewi Jusuf, Angela Jusuf
UTARYO SUWANTO
Utomo Djohan
Uwat
Uwat (Mr.)
Varisa Susilo
Vemmy Febriyanti
Vera Marlinata Widjaya
Vernon Charles Lee
VERONICA LUKITO
VERONICA LUKITO
Veronica Colondam
Veronica Devi Intan
Veronica Lukito
Veronica Renata
Veronica Tjendro Susanto
VERONICA YUWONO YU
Veronika Slamet
Victor Fungkong
Victor Luhur
Victor Sebastian Vaz
Vidhya Prakash Panjabi
VIJAY NARAINDAS GANGTANI
Vincent Kus Chu
Vincent Kus Chu
Vinod Kumar Agarwal
VIONA GUNAWAN
Virendra Prakash Sharma
Vivi Hottama
Vivi Hottama
Vivian Kent Janawati
Vivien Goh
Vonny Harsono
Vonny Juwono

Wachid Hendriadi and Lizza Christina Budihardjo
Wadyono Suliantoro and Setijanti Suliantoro as joint tenants
Wahjudin Judiana Ardiwinata
Wahjudin Judiana Ardiwinata
Wahjudin Judiana Ardiwinata
Wahjudin Judiana Ardiwinata
Wahyu Subayani
Wahyu Tri Laksono
Wahyudi Lukmantara
WALTER LEO WIDMER
wan peng lim
WARDHANA ATMADJA
WATNI DJOHAN
Wei Zhigang
Wei Zhigang
Welly Thomas
Wen Shyang Song
WESLEY INTERNATIONAL GROUP LIMITED
West Side Ltd.
Wewey Tjahjadi
Wewey Tjahjadi
Wewey Tjahjadi Wanadihardja
Whitlam Luhur
Wibawa Darmawan
Wibowo Brotorahardjo
Wibowo Kartopranoto
Wibowo Suseno Wirjawan
Wicahyo Ratomo
Wicahyo Ratomo
Wida Martha Sari Newton
Widhayati Hendropurnomo
Widhi Sesanti
Widiyanti Putri
WIDJAJA LASWONO
WIDJAJA Tjangdra Herawati
Widjaja Trisna
Widjaya Sendra
Widjojo Budiarto
Widjojo Parawirohardjo
Widjojo Soejono
WIDYA SURAANNISA
Widyakumala Sulistyo
Widyawati Budiman
Wientoro Prasetyo
Wijayanto Ang
WIJONO TANOKO
Wijono Widjojo
Wilfred Schultz
Wilfred Schultz
Wilfred Schultz
Wilfred Schultz (Inactivated)
Wilhelmina Bia Mugirato
William A. Sullivan, Esq.
William James Park and Yuliati Karnadi as joint tenants with right of survivors
William Lietanawaty
WILLIAM O BRIEN JOHNSTON
William Shane Tan
William Sutjiatma
William T Jugiarto
WILLIAM TJUGIARTO
WILLIAM TOBAGUS
Willie Tandanu
Willy Gunawan
Willy Lukito
Willy Sugianto
Wina Widjaja
Winardi Darmansa Lim
WINARDI PRANATAJAYA
Winardi Setiaputra
Winardi Thamrin
Winarno Tjajadi
WINARNO TJAJADI
Winarno Tjajadi
Winarno Tjajadi and Lili Liauw as joint tenants with right of survivorship
Winarno Tjajadi, Rendra Tjajadi and Sujanto Tjajadi Tjio
Winarno Tjajadi, Rendra Tjajadi and Sujanto Tjajadi Tjio
Winarno Tjajadi, Rendra Tjajadi and Sujanto Tjajadi Tjio As Joint Tenants with Right of Survivorship
Winarto Halim
Winata Wiryaputra.
Winny Martina Christine
WINSON POLA
Wira Satria Dewo Anggoro Kasih
Wirawan Chondro
Wirawan Chondro
Wirawan Chondro
Wirontono & Co. Ltd
Wisasongko Puspoyo
Witijasmoro Sih Handajanto
Witijasmoro Sih Handajanto and Nia Soniati Wityasmoro
Witjaksono Abadiman Sidharta
Wito Chandra
Witono Dani
Wiwiek Hidajati
Wiwin Untari Andoko
Wiyang
Wong Alfian Widjaya
Wong Chuk Chen
WONG KIAN KHIONG
WONG KIAN KHIONG and FOE SIAT KHIUN
WONG LAI FONG FELICITAS
Wong Steffania
Wong Tommy Wibowo
Wong Tranadi
Wong, Siong Yuit Benjamin

Xu Jun
XU PENG
Yakin Lijaya
Yamin Widjaja
Yamin Widjaja and Linda Sidharta As Joint Tenants with Right of Survivorship
Yanto Kasiman
YANUAR ARSAD
Yanuar Tenacious
Yap Eng Siu
Yap Johanes
Yau Hang Yip
Yau Hang Yip and Elline Yohan Yau as joint tenants
Yau Hang Yip and Jocelin Yohan Yau as joint tenants
Yau Yung
Yaya Winarno Junardy
Yayasan Chandra Bunda Dewi
Yeni Rohaeni
YENNI
YEOMUN LTD
Yeomun Ltd
Yessica Beatrice Widjaja
Yogie Sandi Yudhianto
Yohan Sutandar
YOHAN SUTANDAR
Yohanes Eka Putranto
Yohannes Alexander Wintery Oei
Yohannes Riyadi
Yoko Kawano
Yolanda Wijaya
Yong Wiyono Buyung Yasin
Yonna Septarina Kusdianto
Yos Hendri
Yos Sidy Teo )formerly Sie Tjit Kiong
Yoseph Suherman
Yosodewi Limurti
Yosyan Madolen
Yoyok Soebagio
YUDHO ENJANARKO
Yudi Astono
Yudi Astono
Yugisako Tita
Yuke Elia Susiloputro
Yulia Sinta Dewi
YULIANA JOHANES
Yuliana Sudradjat
Yully
Yunet Limanto
Yunie Wono and Elline Yohan Yau as joint tenants
Yunita Kalim
Yunita Sastrasanjaya
YUPI HARYANTO
Yusak Teguh Nugroho
Yustiningsih Suharsono
Yustinus Wisnoe Bayuaji
Yusuf Adrian Chandra
Yusuf Valent
Yusy Widjaja Oey
Yvonne Shirley Fogarty
ZAINAL ABIDINSYAH SIREGAR
Zaini Abidin Noor
ZAMHARIR
ZEIN SWETLANA ANDREYEVNA
Zentry Ltd
Zerline Conception Boncorp Pliac
ZULFIKAR ALIMUDDIN
Zuriah

Offshore Entities (43)

Alpilles Holdings Offshore Ltd
ASANUSA CAPITAL PARTNERS PTE. LTD.
Asia Pacific Leisure Ltd
Ballistic Success Trading Limited
Blossoms Glamour Profits Inc.
Capsec Limited
CEWE LTD.
CHANDLER CAPITAL INC.
Chang Wen Yu and Chen Fang Min
CHARTERHOUSE LIMITED
Chien, Cheng
CYRUS BAAL Inc.
Energi Mega Pratama Inc.
Falkner Family Trust
Folkstone Worldwide Limited
Grand Benefit Enterprises Ltd
Grid Consulting Limited
Indoprop Ltd
Innovative Ventures Ltd
Kilda Corporation
Legacy Investments Pte Ltd
Lilac Swish Offshore Ltd
Linkberg Offshore Ltd
MEGA INTERNATIONAL CORPORATION ENTERPRISES LIMITED
Nexuss Investment Worldwide Ltd
Northern Star Capital Pte Limited
Northstar Pacific Partners
Palladium Overseas Corporation
Paving Investments Ltd
PERSEPOLIS CAPITAL LTD
PT Indo Buana Makmur Textile
PT Jenshiang Nusantara Textile Chemical Industrial
PT Uni Enlarge Industry Indonesia
PT. TOPAS MULTI SECURITIES
Stafford Services Ltd
Starhill Trading Ltd
Times Investment Group Ltd.
Triston Capital Ltd
United Capital Enterprise Worldwide Ltd
Victory Harvest Investment Ltd
VIENA INVESTMENTS LIMITED
Wanamurti & Associates
Willowcreek Development Incorporated