Sepak terjang Ahok dalam membenahi kota Jakarta sering kali ditanggapi negatif oleh para rivalnya. Isu SARA kembali digoreng untuk menurunkan elektabilitas Ahok.
Beberapa politisi yang saat kampanye menyorakkan kebhinekaan Indonesia, menjilat ludahnya kembali. Darah Tionghua yang mengalir di darah Ahok menjadi bahan black campaign untuk menjagokan calon tertentu dan menggulingkan Ahok.
Entah kemana janji-janji manis yg dulu dielu-elukan. Kata "Cina" kembali muncul kepermukaan menjadi alasan untuk menjatuhkan seorang Ahok. Segala niat baik Ahok dlm membangun Jakarta hanya menjadi sebuah "pencitraan" diotak mereka. Segala keberhasilan dan kebaikan Ahok pun tiba2 tak tampak lagi dimata mereka. Ahok yang ikut serta mempercantik masjid, Ahok yang hadir dalam hajatan rakyat, Ahok yang membiayai umroh sebagian rakyat, Ahok yg tidak pandang suku dan agama dalam kebijakannya tiba2 hilang lenyap dimata mereka. Yang tampak hanya Ahok si Cina kafir yg harus dibasmi. Mereka yg duduk di kursi yang terhormat kehilangan kehormatannya karena kebenciannya. Mereka yg menggoreng isu SARA sebagai senjata perang politik tidak layak mendapat kursi kehormatan. Habis sudah uang kami rakyat Indonesia untuk biaya kalian study banding kesana kemari kalau pikiran kalian masih sempit, sesempit wc umum di terminal bis. Harta hasil korupsi kalian cuci bersih diluar negri, seharusnya otak sekotor jamban yg kalian miliki yg kalian cuci!
Kaum yang katanya "intelektual" tiba-tiba menjadi tidak intelek lagi. Percuma kalian raih s2 atau s3 dengan biaya ratusan juta tapi otak kalian tidak lebih dari es mambo seharga 500!
Cina lagi dan Cina lagi, kafir lagi dan kafir lagi yg jadi senjata pamungkas kalian ketika terhimpit kebenaran. Ketakutan kalian kehilangan lahan korupsi membuat kalian menjadi seorang pecundang, pecundang yg menghalalkan segala cara.
Dimana kalian ketika FPI bertindak anarkhis? Berani kalian bilang "Arab menguasai negri ini, harus kita singkirkan" atau ketika kasus korupsi nazarudin yg juga keturunan Arab, berani kalian bilang "Arab korupsi" atau ketika banyak dari mereka yang "mengaku" pribumi terlibat kasus korupsi, kok kalian ga bawa suku mereka? Atau bahkan ketika kasus blbi yg melibatkan etnis Tionghua, mana suara kalian? Kalian cuma diam karena kalianpun dapat bagian didalamnya!
Ketika olahragawan Indonesia keturunan tionghua mengharumkan bangsa Indonesia, kenapa kalian tidak bilang "Cina mengharumkan nama Indonesia". Menurut kalian mengapa para pemenang itu menangis ketika bendera Indonesia dinaikan diiringi lagu Indonesia Raya? Karena mereka bukan Cina, mereka hanya keturunan cina yang lahir di Indonesia dan siap mati untuk Indonesia.
Saya tidak sedikitpun meragukan nasionalitas Ahok! Dalam darah Ahok memang mengalir darah tionghua namun detak jantungnya menyanyikan "Indonesia Raya". Ahok rela mati melawan koruptor dan bangsat2 negara macam kalian hanya untuk kesejahteraan Indonesia! Justru saya meragukan keIndonesiaan kalian, politikus hitam yang mengaku "pribumi" tapi membawa lari segala kekayaan bumi Indonesia ke luar negri hanya untuk kepentingan perut kalian sendiri. Coba jujur berapa harta kalian di singapura atau di negara lainnya?
Kalian yg sampai detik ini masih menggunakan isu sara untuk memecah belah negri ini tidak lebih dari sampah2 bangsa. Bertobatlah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar