Melihat berita di salah satu stasiun tv pagi ini, saya jd terbawa emosi. Berita mengenai penggusuran kp. Luar Batang ini menghadirkan narasumber yg tidak berimbang. Pemberitaan terkesan memojokan pemprov DKI terutama Ahok.
Salah satu narasumber bernama Lius Sungkharisma ini berkali-kali mengatakan Ahok tidak punya hati, Ahok sakit jiwa, dll.
Nama Lius Sungkharisma terdengan tidak asing di telinga saya. Ketua Partai Reformasi Tionghua ini sebenarnya sudah berkali-kali bermasalah dengan pemerintah. Akhirnya saya mencari lagi berita-berita yg berkaitan dengannya.
Pertama adalah kasus pencabutan pagar tanah yg menjadi sengketa di wilayah Mangga Besar.
Kedua adalah ketika Lius melaporkan Ahok soal pembangunan MRT di fatmawati.
Berikut berita yg saya kutip dari beberapa sumber,
Ahok dilaporkan warga Fatmawati ke polisi
Jumat, 26 Juli 2013 06:52 WIB | 3400 Views
Pewarta: Taufik Ridwan
Jakarta (ANTARA News)) - Seorang warga Fatmawati, Jakarta Selatan, Lieus Sungkharisma, melaporkan Wagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Polda Metro Jaya, terkait pembangunan proyek moda transportasi "Mass Rapid Transit" (MRT), Senin (22/7).
"Kita laporkan Ahok terkait pembangunan MRT di Fatmawati, karena tidak sesuai dengaan janjinya saat kampanye," kata Lieus saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat. Berdasarkan Laporan Polisi Nomor: TBL/2504/VII/2013/PMJ/Ditreskrimsus, Ahok dituduh melakukan penipuan melalui internet, melanggar Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).
Lieus menjelaskan warga Fatmawati kecewa terhadap Ahok yang menjanjikan akan membangun jalur MRT dengan sistem Subway saat kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta pada 2012. Ahok pada kampanye saat itu melalui berbagai media cetak maupun elektronik, termasuk media online, menyampaikan janji untuk membangun MRT dengan sistem subway.
Namun kenyataannya, menurut Lieus, Ahok membangun jalur MRT dengan sistem jalan layang, sehingga tidak sesuai yang dijanjikan.
Sumber: Antaranews
Ketiga, Lius yg mengaku beragama Budha ini nyatanya pernah berseteru dengat umat Budha sendiri mengenai penggunaan nama Budha pasa sebuah bar. Entah mengapa atau dibayar berapa Lius Sungkharisma hingga akhirnya memilih membela pihak Budha bar. Berikut beritanya,
Pertemuan Tripartit Buddha Bar Ricuh
Muhammad Taufiqqurahman - detikNewsJakarta -
Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Depkum HAM Andi N Sommeng mengadakan pertemuan dengan konsultan Buddha Bar, PT Nireta, Forum Antibuddha Bar, dan Dinas Pariwisata Pemprov DKI Jakarta. Pertemuan tersebut berlangsung tegang dan panas.Pertemuan berlangsung di Kantor Ditjen HAKI, Tangerang, Banten, Senin (6/4/2009).
Dalam pertemuan tersebut, tiba-tiba saja pendukung Buddha Bar, Gema Buddhi, Lius Sungkarisma masuk ke ruangan pertemuan. Saat masuk, perwakilan Forum Antibuddha Bar mempertanyakan kehadiran Lius."Ini Anda dari perwakilan mana? Ini yang datang hanya undangan. Anda mewakili undangan siapa?," kata perwakilan Antibuddha Bar, Ponijan sambil mengacungkan salah satu jarinya ke Lius.
Spontan para perwakilan Forum Antibuddha Bar di dalam ruangan berteriak, "Biang kerok!! Provokator datang! Tolong diusir keluar!".Lius pun mengatakan, keberatannya atas pertemuan tersebut. Menurut Lius, pertemuan tersebut tidak steril dan berpihak. Pendukung Buddha Bar justru banyak sekali.
"Saya mempertanyakan kenetralan dari forum ini yang tidak berpihak dan sangat berpihak kepada kelompok yang lain. Saya bisa tunjukkan bahwa orang Buddha Bar akan datang lebih banyak yang mendukung dan akan saya tunjukkan yang banyak," tukas Lius.
Mendengar pernyataan Lius itu, 20-an orang Forum Antibuddha Bar menyambut,"Hayo tunjukkan!!".Sebagai pimpinan pertemuan, Dirjen HAKI Andi N Sommeng pun kewalahan. Pertemuan pun diisi dengan banyaknya debat dengan suasana panas.(gus/nwk)
Keempat, Lius ngotot membela tukang parkir di area hayam wuruk - gajahmada yg merupakan area dilarang parkir. Berikut beritanya:
Juru Parkir Hayam Wuruk-Gajah Mada Berunjuk Rasa
Puluhan petugas parkir mengadakan aksi unjuk rasa terkait parkir off street di Jalan Gajah Mada - Hayam Wuruk.
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 30 juru parkir di Jalan Hayam Wuruk-Gajah Mada berunjuk rasa menolak larangan parkir on street. Mereka resah atas nasib mereka atas larangan yang berlaku di dua ruas jalan itu mulai hari ini.
"Kami menolak larangan parkir dan mendesak agar larangan ini dicabut," ujar Lieus Sungkharisma, Koordinator Solidaritas Juru Parkir, PKL, dan Pengusaha Glodok, Gajah Mada, dan Hayam Wuruk ketika ditemui di lokasi aksi di depan Perhentian Bus Transjakarta Olimo, Senin, 20 Juni 2011. Di mata Lieus dan yang lainnya, parkir di badan jalan bukan penyebab kemacetan di kedua ruas jalan itu.
Mereka juga mempermasalahkan nasib mereka yang menjadi tidak jelas setelah ada larangan itu. "Sampai hari ini tidak ada kejelasan ke mana kami akan dipindahkan," ujar Karman, 34 tahun, juru parkir di Jalan Gajah Mada. Kalau dibolehkan, Lieus, Karman, dan yang lainnya memilih larangan parkir hanya dari pukul 07.00-10.00.
"Kalau dilarang total seperti ini, banyak yang dirugikan," ujar juru parkir, Dedi Surya, 68 tahun, menambahkan. Menurut mereka, tidak hanya juru parkir, namun juga pengusaha di sekitar yang akan terkena imbas penurunan pembeli. Para pengguna kendaraan akan lebih memilih toko atau rumah makan yang letaknya berdekatan dengan lokasi gedung parkir.Besok, mereka juga berencana melanjutkan aksi ini ke gedung DPRD.
Menyikapi unjuk rasa ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis Perparkiran Enrico Fermy menyatakan bahwa para juru parkir tetap akan dipekerjakan dan dipindah ke lokasi terdekat, seperti Monas dan Pasar Baru. Selain itu, terdapat 17 juru parkir yang kemudian direkrut sebagai tenaga tambahan di gedung parkir yang dikelola oleh pihak swasta. "Jumlah itu masih mungkin bertambah," katanya.
Sumber: Tempo
Melihat sepak terjangnya, saya sama sekali belum melihat kontribusi Lius pada negara ini. Sikapnya yg sepertinya membela rakyat ternyata memiliki agenda tersendiri. Menurut berita yg beredar di dunia maya mengenai masalah MRT sebenarnya Lius yg kabarnya seorang "pemain tanah" merasa dirugikan krn akibat pembangunan MRT harga tanah di area tersebut turun drastis. Begitupun ketika Lius membela para tukang parkir, kabarnya Lius memiliki usaha didaerah tersebut yg tiba-tiba omsetnya berkurang karena larangan parkir tersebut.
Lius pernah berkata dengan sombongnya “Bukannya sombong, tapi pebisnis itu lebih takut. Tiap Ahok bikin statement, mereka pada tanya, Lius, ini ngga salah Ahok ngomong begini. Terus, kalau mengaku aktivis Tionghoa tapi enggak kenal saya, bukan aktivis namanya,”. Saya jadi tertawa mendengarnya, seperti bang Ruhut yg bertaruh potong kuping, saya jg berani bertaruh potong kuping kalau diadakan survey pasti lebih banyak aktivis ataupun warga keturunan Tionghua secara keseluruhan yg mengenal Ahok dibanding Lius.
Sepak terjang lius melawan Ahok pada pilgub ini saya curiga dikarenakan sakit hati. Mungkin... sebagai sesama warga keturunan Lius tidak mendapat kemudahan melalui Ahok, karena Ahok adalah seseorang yg berintegritas. Inilah mungkin sebabnya Lius yg menurut pengakuannya mengenalkan Ahok pada Jokowi menyesal mengenalkan Ahok pada Jokowi. Kalau saya pribadi sih gak yakin Lius yg mengenalkan, sejak jd bupati belitung timur kami para netizen sudah tau yang namanya Ahok karena reputasi Ahok yg baik dan bersih. Begitupun juga kami sdh tau sepak terjang Jokowi di Solo.
Selanjutnya mengenai revitalisasi kp. Luar Batang. Pada wawancara tadi pagi berulang kali Lius mengatakan Ahok punya backing pengusaha kuat. Tapi yg saya kutip dari infonitas.com " Lius mengklaim memiliki jaringan dan pengaruh yang kuat di kalangan masyarkat Tionghoa yang berlatar belakang aktivis dan pengusaha." Nah loh... sekarang siapa yg dibacking pengusaha, Ahok atau Lius? Jika melihat kutipan saya sebelumnya, Lius mengatakan pengusaha selalu mengadu setiap Ahok bikin statement "Lius ini gak salah Ahok ngomong gitu?" Hmmm... silahkan anda simpulkan sendiri, siapakah Lius dan agenda apakah yg ada dibalik sepak terjang Lius saat ini?
Nyari info Lius Sungkharisma gara gara liat meme di Kaskus, ini postingan pertama yang keluar di google.
BalasHapusMeskipun sebenarnya ini postingan subjektif, tapi saya setuju sama tulisan di atas.
Lius Sungkharisma, satu satunya orang non-muslim yang bukan kafir bagi FPI haha.